Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Ada apa dengan hari Sabtu?

سم الله الرحمن الرحيم

Sesungguhnya semua hari, waktu dan masa adalah baik adanya. Semua itu adalah bagian dari ciptaan Allah SWT. Pada asalnya tidak ada waktu, hari ataupun masa tertentu yang bisa dilabeli dengan sial. Yang ada justru Allah melebihkan kebaikan pada waktu-waktu tertentu, misalnya: malam dan hari Jum’at, malam (laylatu) al-qadr, bulan Ramadhan dan sebagainya. Allah SWT juga memberikan nilai tambah pada tempat-tempat tertentu. Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabb-nya,Allah SWT, “Janganlah engkau mencaci masa/waktu, karena sesungguhnya Aku-lah (yang telah menciptakan) waktu itu.”
Jika pun ada waktu yang kemudian dinisbatkan kepada kesialan atau disebut dalam konteks cemoohan, hal itu adalah karena suatu alasan tertentu pula. Tetapi, secara umum tetap baik. Oleh karena itu tidak boleh sama sekali menggeneralisir kesialan suatu hari atau waktu tertentu, termasuk mengaitkannya dengan keberuntungan atau kesialan seseorang berdasar ramalan bintang/zodiak (astrologi).
Contohnya adalah hari Sabtu. Nama hari sesudah Jum’at ini adalah satu dari dua nama hari yang disebut di dalam al-Qur’an. Sesuai dengan arti asal katanya yaitu beristirahat, Sabtu (السبت) atau Sabath dipergunakan oleh orang-orang Yahudi (Bani Israil, Ahlu al-Kitab) pada masa rasul mereka untuk libur mingguan. Mereka yang mayoritas nelayan itu tidak melaut. Begitupun yang berprofesi lain, semuanya ‘off’. Pada hari itu mereka penuh beribadah.
Namun di sinilah mulai datang ‘ujian’. Justru pada hari ibadah mereka itulah ikan-ikan di laut menampakkan diri, dan tentunya ‘menggoda’ para nelayan itu. Jadilah mereka mulai tidak taat kepada rasul mereka. Tempat ibadah mereka tinggalkan. Dan mereka diam-diam justru melaut.
Kisah tragis bangsa yang pernah secara angkuh mengaku diri sebagai anak-anak dan kekasih Tuhan ini dapat kita baca di dalam al-Qur’an surat al-Baqarah/2: 65-66; an-Nisa’/4: 47 dan 154; al-A’raf/7: 163; dan an-Nahl/16: 124. Adapun tentang asal arti kata sabtu, Allah menyebutnya dua kali di surat al-Furqan/25: 41 dan an-Naba’/78: 9.
Wallahu a’lamu bi-muradihi wa bi al-shawab.
Selamat berakhir pekan.

[Wardan: Ibnu Abdul Wakil]

Pendaftaran Santri Baru