Sekitar 120 santri peserta lomba Olimpiade TMI (Tarbiyatul Mu’alimin Wal Mu’alimat Al Islamiyah), berbaris rapi menempati lapangan utama Darunnajah 9. Tepat pada Pkl 7.00, upacara pembukaan Olimpiade TMI dimulai. Ditandai dengan lafadz takbir yang di pekikkan oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah 9, KH Saifuddin Arief, S.H, M.H
Pembukaan tersebut juga ditandai dengan pemukulan gong oleh santri kelas 1 MTs, Syifa Qalbiyah. Pemandangan menarik hadirin, karena ternyata dari segi postur tubuh, Syifa adalah santri yang terkecil, tapi memiliki prestasi cukup bagus. Diantara kelebihannya adalah sudah hafal 1,5 Juz Al-Quran.
Pada acara pembukaan tersebut, Pak Kyai Andin (panggilan akrab beliau) menyampaikan beberapa point penting, diantaranya;
Pertama, bahwa para pendiri Darunnajah ini menghendaki sistem pendidikan dengan cara Pesantren, karena dengan Pesantren, ada nilai tambah yang tidak dimiliki oleh sekolah lain. Dan dengan sistem pesantren inilah, Darunnajah bisa maju dan berkembang.
“Tujuan pendidikan pesantren adalah untuk menjadikan manusia menjadi bertaqwa. Maka nilai-nilai Kepesantrenan harus dirasakan oleh semua santri” demikian tutur Pimpinan pesantren Darunnajah 9 Pamulang ini.
Upacara pembukaan selesai pada pkl 8.00, selanjutnya seluruh peserta lomba diarahkan menuju lokasi yang sudah dipetakan oleh panitia, untuk mengikuti perlombaan sesi pertama yaitu Karya Tulis. Satu Jam kemudian, deqan juri sudah siap mengkoreksi secara objektif hasil jawaban dari para peserta. [WARDAN/Deni]