Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

[Khutbah Jumat] Hari Kebangkitan Nasional: Islam dan Peran Umat dalam Membangun Bangsa

Pict. by wallpaperflare

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الَّذِي جَعَلَ الْإِسْلَامَ دِينًا شَامِلًا لِجَمِيعِ نَوَاحِي الْحَيَاةِ، وَأَرْشَدَنَا إِلَى الْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالتَّعَاوُنِ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى نِعَمِهِ الَّتِي لَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصَى، وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَهِدَايَتِهِ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِلَهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ، وَرَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرَضِينَ.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَصَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وَخَلِيلُهُ، الْمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، وَالْهَادِي إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَقَدْ قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، إِنَّنَا نَجْتَمِعُ الْيَوْمَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ الْمُبَارَكِ لِنَتَذَكَّرَ وَنَتَأَمَّلَ فِي مَعَانِي يَوْمِ الْبَعْثِ الْوَطَنِيِّ، وَمَا يَحْمِلُهُ مِنْ دُرُوسٍ وَعِبَرٍ لِأُمَّتِنَا الْإِسْلَامِيَّةِ وَلِوَطَنِنَا الْعَزِيزِ. إِنَّ هَذَا الْيَوْمَ يُذَكِّرُنَا بِأَهَمِّيَّةِ الْوَحْدَةِ وَالتَّضَامُنِ، وَيَدْعُونَا إِلَى التَّفَكُّرِ فِي دَوْرِنَا كَمُسْلِمِينَ فِي بِنَاءِ الْأُمَّةِ وَتَقَدُّمِهَا.

إِنَّ الْإِسْلَامَ دِينٌ يَحُثُّ عَلَى الْعَمَلِ وَالْإِنْتَاجِ وَالتَّنْمِيَةِ، وَيَدْعُو إِلَى التَّعَاوُنِ وَالتَّكَافُلِ بَيْنَ أَفْرَادِ الْمُجْتَمَعِ. وَقَدْ حَثَّنَا اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى الْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالسَّعْيِ فِي الْأَرْضِ لِطَلَبِ الرِّزْقِ، فَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ: {هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ} [الْمُلْك: 15].

وَفِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ، دَعُونَا نَتَذَكَّرُ أَنَّ بِنَاءَ الْأُمَّةِ وَتَقَدُّمَهَا لَا يَتِمُّ إِلَّا بِتَضَافُرِ جُهُودِ جَمِيعِ أَبْنَائِهَا، وَأَنَّ كُلَّ فَرْدٍ مِنَّا لَهُ دَوْرٌ مُهِمٌّ فِي هَذِهِ الْعَمَلِيَّةِ. فَلْنَكُنْ جَمِيعًا يَدًا وَاحِدَةً فِي خِدْمَةِ دِينِنَا وَوَطَنِنَا، وَلْنَعْمَلْ بِجِدٍّ وَإِخْلَاصٍ لِتَحْقِيقِ التَّقَدُّمِ وَالرُّقِيِّ لِأُمَّتِنَا.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada hari ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, sebuah momen bersejarah yang menandai awal pergerakan nasional Indonesia. Peringatan ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan sebuah momentum penting untuk merefleksikan kembali semangat perjuangan para pendahulu kita dan mengevaluasi peran kita sebagai umat Islam dalam membangun bangsa.

Kebangkitan nasional yang kita peringati hari ini dimulai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini menjadi tonggak awal pergerakan nasional yang terorganisir, yang kemudian diikuti oleh berbagai organisasi lain, termasuk organisasi-organisasi Islam yang turut berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai umat Islam, kita perlu menyadari bahwa ajaran agama kita tidak hanya terbatas pada ritual ibadah semata, tetapi juga mencakup aspek-aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Islam mengajarkan kita untuk menjadi umat yang produktif, inovatif, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan negara.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 143:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Ayat ini menjelaskan bahwa umat Islam memiliki tanggung jawab besar sebagai “ummatan wasathan” atau umat pertengahan yang harus menjadi teladan bagi umat-umat lain. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, kita dituntut untuk menjadi warga negara yang baik, yang mampu menyeimbangkan antara kewajiban kepada Allah dan kewajiban kepada negara.

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita tentang pentingnya cinta tanah air dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Hadits ini mengajarkan kita bahwa nilai seorang muslim tidak hanya diukur dari ibadah ritualnya, tetapi juga dari seberapa besar manfaat yang ia berikan kepada masyarakat dan bangsanya.

Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional, mari kita renungkan kembali peran kita sebagai umat Islam dalam membangun bangsa. Ada beberapa aspek penting yang perlu kita perhatikan:

Pertama, pendidikan. Islam sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca (iqra’). Sebagai umat Islam, kita harus menjadi pelopor dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita harus mendorong generasi muda untuk terus belajar dan mengembangkan diri, sehingga dapat berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

Kedua, ekonomi. Islam mengajarkan kita untuk bekerja keras dan mencari rezeki yang halal. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى

“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”

Hadits ini mengajarkan kita untuk menjadi umat yang produktif dan mandiri secara ekonomi. Dalam konteks berbangsa, kita harus aktif berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional, baik melalui kewirausahaan, inovasi, maupun pengembangan ekonomi syariah.

Ketiga, politik dan kepemimpinan. Islam mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin yang adil dan amanah. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 58:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya amanah dan keadilan dalam kepemimpinan. Sebagai umat Islam, kita harus berpartisipasi aktif dalam proses politik dan pemerintahan, baik sebagai pemilih yang cerdas maupun sebagai pemimpin yang amanah, untuk memastikan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan berkeadilan.

Keempat, sosial dan kemanusiaan. Islam mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama dan berbuat baik kepada semua makhluk Allah. Dalam konteks berbangsa, kita harus menjadi agen perdamaian dan persatuan. Di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia, umat Islam harus menjadi pelopor dalam menjaga kerukunan dan toleransi.

Kelima, lingkungan hidup. Islam mengajarkan kita untuk menjadi khalifah di muka bumi, yang berarti kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan alam. Dalam membangun bangsa, kita harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, sehingga pembangunan yang kita lakukan tidak merusak alam dan dapat berkelanjutan.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang membangun masa depan. Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab besar untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik awal untuk meningkatkan peran kita dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kita harus menyadari bahwa kemajuan bangsa tidak bisa dipisahkan dari kemajuan umatnya. Ketika umat Islam maju, berilmu, dan berkontribusi positif, maka bangsa pun akan maju. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kualitas diri kita, baik dalam aspek spiritual maupun intelektual. Mari kita tumbuhkan semangat inovasi dan kreativitas dalam diri kita, sehingga kita dapat memberikan solusi-solusi terbaik bagi permasalahan yang dihadapi bangsa.

Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini, mari kita juga merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan para pendahulu kita. Mereka telah menunjukkan semangat persatuan yang luar biasa, melampaui sekat-sekat primordial demi cita-cita kemerdekaan. Kini, di tengah tantangan global yang semakin kompleks, kita dituntut untuk memiliki semangat yang sama dalam membangun dan memajukan bangsa.

Sebagai penutup, marilah kita bertekad untuk menjadi muslim yang berkualitas dan warga negara yang baik. Mari kita implementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dalam aspek ritual, tetapi juga dalam kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita dalam menjalankan peran kita sebagai umat Islam dan warga negara Indonesia. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ، فَقَالَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّينِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ.

اللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُورِنَا، وَاجْعَلْ اللَّهُمَّ وِلَايَتَنَا فِيمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَفِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنْهُمُ الظُّلْمَ وَالْقَهْرَ وَالْبَلَاءَ. اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلِيًّا وَنَصِيرًا.

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَوَحِّدْ صُفُوفَهُمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.

عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Pendaftaran Santri Baru