Hari ini Ahad, 1 Agustus 2021 merupakan hari yang bersejarah. Tepat 60 tahun milad Pondok Pesantren Darunnajah, dari 1 Agustus 1961 – 1 Agustus 2021.
Pondok Pesantren Darunnajah adalah pengembangan dari Madrasah Islamiyah yang didirikan pada tahun 1942 oleh K.H. Abdul Manaf Mukhayyar di Petunduhan Palmerah Jakarta Pusat, beliau sebagai waqif tanah ini, sekaligus pendiri dan pengelola madrasah ini.
Pendiri Pondok Pesantren Darunnnajah: K.H. Abd Manaf (alm), Drs. K.H. Qomaruzzaman (alm) dan Drs. KH. Mahrus Amin.
Nama Darunnnajah adalah hasil keputusan rapat untuk nama balai pendidikan yang dimulai pada tanggal 1 Agustus 1961 di Petukangan, Jakarta Selatan.
Pesantren Darunnajah dimulai K.H. Mahrus Amin pada 1 April 1974 di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pada saat ini Pesantren Darunnnajah Pusat dan Cabang dikelola 1.643 tenaga guru, dosen, administratur, dan karyawan; yang tengah mengasuh 11.926 santri dari tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak sampai Sekolah tinggi di 17 Pondok Pesantren.
Jumlah alumni Pondok Pesantren Darunnajah untuk tingkat unit pendidikan Tarbiyatul Mu’alimin Wal Mu’alimat Al-Islamiyah (TMI) sebanyak 9.686 orang.
Pondok Pesantren Darunnajah mengadakan sujud syukur dan do’a bersama kesyukuran 60 tahun milad Pesantren Darunnajah secara hybrid.
Drs. K.H. Mad Rodja Sukarta selaku anggota Dewan Nadzir, Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. selaku Pimpinan Pondok Darunnajah Jakarta dan K.H. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs. selaku Ketua Umum Yayasan Darunnajah memberikan sambutan dalam sujud syukur dan do’a bersama kesyukuran 60 tahun milad Pesantren Darunnajah.
“Darunnajah wujudnya hari ini bisa kita lihat dan kita pelihara dan kita tumbuh kembangkan bahwa Darunnajah ini harus maksimal untuk kepentingan umat, Bangsa dan Negara kita. Maksimal tidak terbatas, insyaallah Darunnajah harus siap menyiapkan generasi-generasi yang lebih handal, lebih berkualitas” tegas K.H. Mad Rodja
“Saya mencatat paling tidak perjalanan yang cukup panjang ini, memiliki nilai atau filosofinya ada enam hal. Pertama adalah karena jiwa keikhlasan wakif, keikhlasan pemimpin, keikhlasan guru-guru, keikhlasan orang tua dan para santri. Yang kedua adalah karena adanya disiplin, dengan disiplin kita berhasil tanpa disiplin tidak ada sebuh keberhasilan. Yang ketiga adalah manajemen yang baik, pembagian tugas yang baik. Yang keempat adalah karena unsur kemandirian Pondok Pesantren Darunnajah. Kelima adalah karena unsur kaderisasi Darunnajah. Keenam adalah konsep bahwa Darunnajah diatas untuk semua golongan” terang K.H. Sofwan Manaf
Guru dan santri yang tinggal di Pesantren melaksanakan sujud syukur di dalam Masjid Jami’ Darunnajah setelah shalat isya berjama’ah. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu;
- Memakai masker
- Menjaga jarak
- Tidak bersentuhan/bersalaman
- Mencuci tangan menggunakan sabun ditempat yang telah disediakan
- Tidak dalam keadaan sakit seperti demam, batuk atau pilek
- Telah melakukan vaksinasi
(DN.COM/almas_khalishah)