Man Behind, Pemeran dari Belakang Layar
Istilah ”man behind” atau tepatnya ”The Man Behind The Gun” polpuler setelah film nya dirilis tahun 1953. Itulah sekilas flash back dari kepopuleran istilah di atas.
Banyak hal yang terjadi di dunia ini melalui peranan orang lain yang seakan terlupakan oleh kita. Seberapa banyak anak kecil menangis minta makan karena kelaparan, lalu setelah ibunya memasak dan menyajikan bahkan menyuapinya, kemudian ia sangat senang, tak lupa ia ucapkan banyak terimakasih kepada ibu nya, ucapan itu kadang tak terhingga. Namun apakah sebenarnya hanya kepada ibunya saja ia harus bersyukur? Ternyata tidak. Bahkan masih lah kepada puluhan orang ia harus bersyukur. Kepada pedagang yang menjual beras, kepada supir truk yang mengangkut beras, kepada ahli seleper (mesin penggiling padi), kepada ahli thresher (mesin perontok padi), kepada yang memanen, petani yang menanam padi, petani si tukang benih, dan seterusnya hingga kita sampai kepada Sang Penghembus angin agar serbuk sari tanaman menjadi benih, bulir, menguning, lalu dipanen. Siapakah yang utama itu? Dia lah Allah SWT.
Demikian pula LPJ kali ini, ada banyak peran tangan-tangan tak terlihat yang patut kita berterima kasih kepada mereka semua. Namun kali ini yang ingin kami ketengahkan adalah peran ”Soundman”. Selama empat sampai lima harian ini kita disibukkan oleh LPJ Osandn yang menyita perhatian banyak pihak, namun tak sedikit yang melupakan peran penting dari balik layar seorang soundman.
Siapakah gerangan yang memerankan peran dari balik layar itu? Dia lah guru kita Ust. Vema Rizky Ramadhani. Manusia kreatif dengan berbagai kemampuan di bidang teknik mesin, listrik, sound system, kaligrafi, khot, ornamental, memasak, dst. Padahal patut kita ketahui bersama bahwa yang bersangkutan tidak pernah sekolah STM, SMK, atau sejenisnya. Berbekal keberanian, pergaulan yang luas dan pastinya akibat coba-coba lah ia akhirnya menjadi ahli. Maka petuah yang menyatakan ”manusia bisa karena biasa” atau ”Jarrib wa Lahizh takun ‘Arifan” sangatlah tepat. Demikian pula hal nya dengan Ust. Vema, kita bersyukur ia hadir di Cidokom dalam dua tahun terakhir sehingga kita bisa banyak belajar darinya mengenai ilmu-ilmu teknik, hal ini terlihat mulai lahir nya kader-kader terbaik, sebab dengan seringnya praktek mulai dari panggung gembira, friday morning show, folk song among hostel, lomba masak idul adha, dan lainnya maka secara otomatis melatih dan membiasakan pula bagian-bagian terkait seperti; diesel, penerangan, dekorator, basatino, dsb.
Demikianlah salah satu skenario man behind dalam episode kali ini. Nantikan catatan man behind pada episode selanjutnya.
(m.r)
info pendaftaran : klik disini
Facebook : Pesantren Annur Darunnajah 8 Cidokom
Baca Juga : Shooting Santri Kelana TVRI
published by : rfma