Telah menjadi sunnah/tradisi Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining untuk mengadakan agenda rutin setiap awal tahun yaitu Khutbatul ‘Arsy. Khutbatul ‘Arsy adalah khutbah Pimpinan Pesantren kepada para santri agar para santri mengenal tentang pesantrennya, sehingga dapat belajar dengan tekun dan disiplin. Tidak hanya santri yang wajib mengikuti dan mendengarkan khutbah (pidato/ceramah) Pimpinan Pesantren, tetapi juga para guru, karyawan, bahkan seluruh keluarga besar pendiri pesantren.
Khutbatul ‘Arsy disebut juga Khutbah Iftitah, Khutbah Perkenalan, dan Khutbah Percelocoran.
Dinamakan khutbah iftitah atau khutbah perkenalan karena santri, guru, karyawan, bahkan seluruh keluarga besar pendiri pesantren diberi nasehat-nasehat kembali setelah libur panjang pada awal tahun pelajaran. Dan dengan khutbah perkenalan, mereka akan lebih mengenal kehidupan di Pondok Pesantren Darunnajah. Demikian juga dengan semangat santri dan guru untuk terus berjuang .
Kamis, 02 Agustus 2018 adalah hari pertama diadakannya Khutbatul ‘Arsy khusus untuk para guru di Aula Kampus 3 Putra. 230 Guru telah hadir dan siap untuk menyimak semua nasehat yang akan diberikan.
Sebagai pembuka acara telah disampaikan juga sambutan oleh Ka. Biro SDM (Sumber Daya Manusia) yang menyampaikan tujuan Khutbatul ‘Arsy yaitu, untuk memperbaharui niat dan menyambungkan perjuangan. Karena, ketika dalam menjalankan amanah sebelumnya pasti talah mengalami goncangan yang sangat dahsyat. Inilah tantangan bagi generasi penerus.
Why (mengapa)? What For (untuk apa)? “Ke Darunnajah Apa Yang Kau Cari?”
Semua pertanyaan tersebut harus diterapkan dalam setiap hal yang akan dilakukan. Melalui Khutbatul ‘Arsy ini seluruh guru akan disetrum oleh para pimpinan dan pendiri pesantren dengan daya yang sangat tinggi. Tidak hanya berhenti ketika sudah mendengarkan saja, tetapi setelah para guru mendengarkan dan melihat apa yang diceritakan maka tugas selanjutnya adalah menceritakan kembali kepada generasi berikutnya.
Tujuannya adalah agar semua keinginan dan cita-cita para pendiri bisa tersampaikan dengan baik, sehingga semua misi pesantren bisa tercapai dengan maksimal.
Acara ini sangat penting, bahkan bisa dibilang sakral, karena belum tentu generasi setelah kita akan merasakan dan mendapatkan cerita sejarah secara langsung oleh pendiri pesantren.
Materi yang akan disampiakan adalah Sejarah Darunnajah oleh Drs. KH. Musthofa Hadi Chirzin, Meningkatkan Kualitas Guru di Pesantren oleh KH. Hadiyanto Arief, SH., M.Bs, Strategi Pengembangan Pesantren oleh Dr. KH. Sofwan Manaf, M.Si, Manajemen Yayasan Darunnajah oleh KH. Saifuddin Arief, SH., MH, Totalitas Keteladanan Guru di Pesantren oleh KH. Busthomi Ibrahim, MA. (WARDAN/Mbafer)