Pada hari yang pasti itu, dimana anak akan berubah, matahari mendekati kepala manusia, keringat banyak keluar hingga benar-benar menenggelamkan manusia. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda;
يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِيْ الْأَرْضِ سَبْعِيْنَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ
“Pada hari Kiamat manusia akan berkeringat hingga mengalir sejauh tujuh puluh hasta dan akan menenggelamkan mereka hingga mencapai telinga mereka.”
Ibnu Hajar memberi ulasan hadits diatas, “Barang siapa memperhatikan kondisi tersebut, niscaya akan mengetahui betapa besarnya guncangan pada hari itu. Yaitu, ketika api mengelilingi tanah padang mahsyar dan matahari didekatkan sekitar satu mil jaraknya dari kepala mereka. Lantas bagaimana kondisi panasnya bumi saat itu? Keringat apa yang mengalir di padang mahsyar hingga mencapai tujuh puluh hasta, padahal setiap manusia hanya mendapatkan tempat sebatas pijakan kedua kakinya? Lalu bagaimana kondisi manusia saat itu dengan keringat dan peluh mereka padahal kadar keringat mereka berbeda satu sama lain saat itu? Hal itu membuat kita terkesima dan menunjukkan akan besarnya kekuasaan Allah” (Ibnu Hajar, Fath Al-Bari: XI/395). Pada saat itu manusia amat memerlukan naungan.
Uqbah bin Amir berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda;
كُلُّ امْرِئٍ فِيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ أَوْ قَالَ يُحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ وَكَانَ أَبُو الْخَيْرِ لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً
“‘Setiap orang berada dibawah naungan sedekahnya hingga manusia diadili oleh pengadilan Allah’ atau beliau saw bersabda; ‘Hingga di tetapkan keputusan di antara manusia’” (HR Ibnu Khuzaimah, Sanad Shahih berdasarkan Sanad Muslim)
Abu Al-Khair, salah satu perawi hadits berkata; “Tidak berlalu satu hari pun melainkan ia pasti bersedekah dengan sesuatu meski hanya dengan sepotong kue atau sebutir bawang.”
Sementara itu, dalam hadits tentang tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya disebutkan;
…وَرَجُلٌ تتَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا قَدَّمَتْ يَمِيْنُهُ…
“…dan seseorang yang menyedekahkan sesuatu lalu ia merahasiakannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya…” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
[WARDAN/@abuadara]
=======================
Disampaikan pada Talim Bakda Shalat Maghrib, Jumat 1 Februari 2013 oleh santri Kelas 6 TMI di Masjid Jami Darunnajah Cipining