Assalamu’alaikum…
Alhamdulillahilladzi wa’ada lishsha’imina maghfiratan wa ajran ‘azhima.
Asyhadu alla ilaha illallah lahul asma’ul husna wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu al-musthafa.
Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi waman ittaba’al huda…
Allah swt mendidik kita dengan puasa agar kita merdeka dari penjajahan hawa nafsu dan menjadi orang-orang yg mulia (QS 2:183, 49:13).
Puasa mengolah jiwa, mencerahkan rohani, dan mencemerlangkan akal budi.
Wahai orang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan takwa yg sesungguhnya, dan janganlah mati kecuali dlm Islam; dan berpegang teguhlah pada tali Allah dan jangan berpecah belah…(QS 3:102-103).
Wahai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila mengajak kamu kepada yang memberi kamu kehidupan; ketahuilah bahwa Allah berada antara manusia dan hatinya, dan bahwa kepada-Nya kamu akan dihimpun kembali. (QS 8:24).
Mukmin mempunyai dua dimensi hubungan yg harus selalu dipelihara dan dilaksanakan; hubungan vertikal dg Allah swt dan hubungan horizontal dengan manusia dan makhluk-Nya, untuk memperoleh kemaslahatan hidup di dunia dan di akhirat.
“Siapa yg menginginkan kebaikan hidup di dunia, maka dengan ilmu. Siapa yg menginginkan kebaikan hidup di akhirat, maka dengan ilmu. Siapa yg menginginkan kebaikan hidup dunia-akhirat, maka dengan ilmu.”
Kebaikan itu bukan menghadapkan muka ke timur atau ke barat, tetapi kebaikan ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi; memberikan harta benda yang dicintai kepada para kerabat, anak-anak yatim, fakir-miskin, orang dlm perjalanan, dan orang-orang yg meminta-minta; dan untuk memerdekakan hamba sahaya; mendirikan shalat dan menunaikan zakat; memenuhi janji bila membuat perjanjian, dan mereka yg sabar dlm penderitaan, kesengsaraan, dan dlm suasana kacau. Mereka itulah orang yg benar, dan mereka itulah orang yg bertakwa.(QS 2:177).
Allah swt adalah tujuan pencarian. Setiap amal yg tidak dimaksudkan karena Allah swt akan sia-sia. Setiap hati yg tidak dihubungkan dengan Allah swt akan merana.
Semua manusia akan binasa, kecuali yang berilmu.
Semua yg berilmu akan binasa, kecuali yg beramal. Semua yg beramal akan binasa, kecuali yg ikhlas.
Mari kita hayati dan rasakan anugerah Allah swt yg telah dilimpahkan kepada kita dengan becermin pada QS Adh-Dhuha dan Al-Insyirah (artinya):
Demi waktu dhuha. Dan demi malam bila hening. Tuhanmu tidak meninggalkan kamu dan tidak pula membencimu. Sungguh, akhirat itu lebih baik daripada dunia. Kelak Tuhanmu pasti memberimu sehingga kamu puas. Bukankah Dia mendapatimu yatim lalu melindungimu? Dia mendapatimu bingung lalu memberikan petunjuk? Dia mendapatimu kekurangan lalu memberikan kecukupan? Maka terhadap anak yatim jangan sewenang-wenang. Terhadap peminta jangan menghardik. Terhadap nikmat Tuhanmu sebarkanlah.
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu? Dan Kami tanggalkan bebanmu? Yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan sebutan namamu? Sungguh, bersama kesulitan kemudahan. Sungguh, bersama kesulitan kemudahan. Maka, apabila engkau selesai dari suatu urusan, bekerjalah sungguh-sungguh. Hanya kepada Tuhanmu hendaknya engkau mengharap pertolongan.
Kebahagiaan adalah dambaan setiap manusia. Orang-orang bijak berpesan,
“Nikmatilah kebahagiaan dari hal-hal yg sederhana.” (Albert Einstein).
“Orang yg tidak merasa bahagia dengan yg sedikit, selamanya tak akan menemukan kebahagiaan.” (Abikors).
“Orang yg hanya memikirkan dirinya sendiri tidak akan mengalami kebahagiaan dlm hidupnya.” (Alfred Housman).
“Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati.” (William M Thacheray).
“Kebahagiaan dirasakan oleh orang-orang yang bisa merasa puas terhadap dirinya sendiri.” (Aristoteles).
“Kebahagiaan haruslah diperjuangkan, bukan dengan mengeluh, meminta belas kasihan orang lain, atau dengan pasrah kepada nasib.” (Cicero).
“Kesehatan masyarakat adalah dasar kebahagiaan dan kesanggupan mereka untuk mempertahankan negara.” (Disraeli).
“Berbahagialah orang yang menemukan pekerjaan sesuai dengan bakatnya; ia tak perlu mengejar kebahagiaan lain.” (Thomas Carlyle).
“Keadilan, kebenaran, dan kebebasan, itulah pangkal kebahagiaan.” (Plato).
“Kebahagiaan adalah keharmonisan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan.” (Mahatma Gandhi).
“Tanpa cinta engkau tak akan bahagia.” (Anne Sullivan).
“Jalan menuju kebahagiaan: bebaskan hatimu dari rasa dendam dan takut; hidup sederhana, sedikit berharap banyak memberi; isilah penuh harapanmu dengan kasih sayang; pancarkanlah cahaya; lupakan dirimu sendiri dan ingatlah orang lain; perlakukanlah sesama manusia seperti engkau ingin diperlakukan.” (Mattern).
“Berbahagialah atas apa yg kaudapat hari ini dan berusahalah serta mohonlah kepada Tuhan untuk kebaikan hari esok.” (Nabi Muhammad saw).
Sungguh mengherankan bila kita mengenal Allah swt tetapi tidak mencintai-Nya; bila mendengar ajakan kebaikan tetapi tidak memperkenankannya; mengetahui keberuntungan berniaga dengan Allah swt tetapi berjual beli dengan yang selain-Nya.
Tak ada baiknya ucapan tanpa pengamalan, pengetahuan tanpa ketakwaan, sedekah tanpa ketulusan, dan kekayaan tanpa kedermawanan.
Hati hidup dengan hidayah dan mati dengan kesesatan, sehat dengan kesucian dan sakit dengan ketergantungan, jaga dengan dzikir dan tidur dengan kelengahan.
Siapa bertakwa dilindungi Allah swt.
Siapa bertawakal dicukupkan kebutuhannya.
Siapa bersyukur ditambah rezekinya.
Siapa bersedekah dilipatgandakan balasannya.
Mari kita jalani hari-hari mendatang dengan semangat beribadah seperti di bulan Ramadhan. Tingkatkan iman, ilmu, dan amal, hingga kita kembali ke hadirat Allah swt dalam suasana radhiyatan mardhiyyah. Wassalam.
Oleh: Muhammad Chirzin
Khutbah Idul Fitri di Halaman Masjid Darul Husna Warungboto Umbulharjo Yogyakarta
Ahad 25 Juni 2017/1 Syawal 1438