Hey…
Hey kamu sang pemimpi yang berkeinginan tinggi untuk menjadi mahasiwa di Universitas ternama di pelosok negeri. Seberapa besarkah tekad dan usaha yang sudah kamu lakukan? Negara mana yang akan kamu jelajahi?
Saat ini sudah banyak sekali alumni Pesantren Darunnajah 2 Cipining yang tersebar kepenjuru dunia. Banyak dari mereka yang memiliki pengalaman pahit bahkan melalui banyak rintangan serta cobaan. Tapi, apakah mereka langsung menyerah begitu saja?
Jawabannya tidak kawan!
Justru dengan banyaknya rintangan dan hambatan, mereka menjadi tambah semangat untuk mengeluarkan ide-ide baru, serta semua kemampuan mereka.
Nah, untuk pembahasan kali ini, kita akan ulas berbagai macam tips dari salah satu alumni Pesantren Darunnajah 2 Cipining yang baru saja berhasil lulus dalam mengikuti seleksi pendaftaran di Universitas Yaman. Dia adalah Muhammad Aufa Aflaha, anak si Jago bahasa dan silat. Karena, semasa santri Aufa telah menjadi Bagian Bahasa dalam Organisasi Santri Darunnajah Cipining (OSDC).
Bukan hanya Aufa yang sedang melanjutkan studinya ke Yaman, tetapi juga ada Haikal Ramadhan di Universitas Al-Qur’an Al-Karim, Hasyim Nur Wahid di Universitas Al-Qur’an Al-Karim, Abdul Jabbar Hilmi di Universitas Al-Ahqaff.
Simak sampai habis ya….
Kamu perlu belajar mandiri untuk bisa mengurus diri sendiri ketika jauh dari rumah, di tempat yang asing dan menggunakan bahasa berbeda. Setidaknya mulailah belajar bahasa asing, paling tidak supaya kamu dapat berkomunikasi di sana.
Yang menjadi keunggulan tersendiri dari Pesantren Darunnajah 2 Cipining adalah mengajarkan para santri untuk berbicara bahasa asing yaitu, Bahasa Arab dan Inggris. Caranya adalah satu minggu wajib berbahasa arab dan satu minggunya berbahasa inggris, begitupun seterusnya, selalu bergantian.
Wah, jadi terasa diluar negeri ya.
Mari kita simak penataran dari Aufa Aflaha Alumni Pesantren Darunnajah 2 Cipining angkatan 25 yang baru saja lulus 2018 lalu. Kini dia sudah terbang ke Negera Yaman.
Modal apa yang kita perlukan pertama kali?
Kemauan. Kemauan untuk berdoa kepada Allah dan kemauan untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Kemauan dalam meminta kepada Allah, karena Allah adalah Sang Pembuat Skenario kehidupan yang tak pernah salah meneteskan tintanya dalam menulis naskah kehidupan kita. Jadi kita harus terus meminta kepada Allah apa yang terbaik untuk kita dan baik untuk umat.
Kemauan untuk belajar bersungguh-sungguh. Segala sesuatu yang kita inginkan pasti harus melalui berbagai proses yang panjang. Proses inilah yang akan menentukan masa depan kita. Mempelajari bahasa yang berbeda dengan kita termasuk hal utama yang harus kita lakukan, tujuannya agar orang lain bisa memahami apa yang kita maksud.
Hey, kamu mau tahu rahasia dibalik keberhasilanku dalam melanjutkan studi ku ke Negara Yaman?
“Dibalik keterimanya Ana di Yaman Ana juga mengikuti pendaftaran mahasiswa baru di universitas lainnya. Seperti mengikuti test studi ke Mesir, Maroko, Lebanon, Sudan yang di selenggarakan oleh Kemenag RI, dan mungkin Ana disana mengambil jatah gagal Ana, karena ana sendiri enggak lolos dalam test tersebut, tapi ana enggak putus asa dalam mencari studi keluar negeri khususnya Timur Tengah. Akhirnya ana mendaftarkan diri, melalui Organisasi Mahasiswa Indonesia Malaysia di Negara Yaman dengan nilai ijazah yang ana punya. Bagaimana hasilnya? Alhamdulillah, berkat do’a dan usaha Ana dinyatakan diterima di Universitas Al-Rayan Mukalla Hadramaut Yaman.” Begitulah pemaparan Aufa secara gamblang mengenai pengalamannya dalam memilih dan mendaftarkan diri di Universitas impiannya.
Kenapa Negara Yaman yang kamu pilih?
Semoga ini jawabannya
Kesamaan mazhab dengan Indonesia menjadi salah satu ketertarikan tersendiri bagi para pelajar yang datang ke negeri Yaman, yaitu Mazhab Syafi’i.
Serta kefleksibelan pelajar dalam memilih bagaimana tipe mereka dalam menuntut ilmu
Sedikit rangkuman beberapa tipe pelajar yang datang ke Negeri Yaman
Mulazamah/Talaqqi, diperuntukan bagi yang ingin mendalami suatu ilmu dengan mendatangi seorang Syeikh yang ahli dalam ilmu tersebut dan meminta izin belajar serta tinggal bersama beliau, tipe ini lebih bersifat private antara seorang pelajar dengan Syeikh tersebut
Markaz, tidak jauh beda dengan sistem pondok yang ada di Indonesia, biasanya dikelola oleh suatu yayasan dan diajar langsung oleh Ulama-Ulama yang ahli dalam bidangnya, serta dibagi 2 jenis bidang, yaitu tahfid (hapalan Al Quran) dan i’dad duat (persiapan menjadi Da’i)
Jamiah, banyak universitas di Yaman yang sangat terbuka bagi mahasiswa asing, contohnya Al Ahqof University, Imam Syafii University, Al Rayan University, Al Iman University dan masih banyak lagi, dan juga banyak beasiswa yang sangat mudah untuk didapatkan
Dan biasanya universitas-universitas tersebut menyediakan maskan (tempat tinggal) bagi para pelajarnya, dan bagi yang sudah berkeluarga bisa menyewa apartemen dengan harga terjangkau
Terkadang ada yang menggabungkan tipe-tipe diatas anatara jamiah-markaz, jamiah-talaqqi, talaqqi-markaz dan lain sebaliknya
Dan para Syeikh selalu memuji pelajar Indonesia, karena di hampir setiap kota di kawasan Hadramawt terdapat para penuntut ilmu yang berasal dari Indonesia.
Bagaimana? Sudah banyak pencerahan mengenai pemaparan diatas? Untuk adik-adik kelas ditunggu kedatanganya di Negara Yaman dan Negera lainnya ya…
See You…
(WARDAN/Mbafer & Muhammad Aufa Aflaha)