Salah seorang alumnus bernama Yanuar Sadewa dalam acara silaturahmi angkatan ke-3 ke pesantren Darunnajah Cipining (19-20/2/2011) membawa berbagai macam bentuk narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), serta tanaman sintetis ganja, koka, opium, dan lainnya. Alumnus yang kini tengah menapaki karir di BNN sebagai Kasie Standarisasi & sertfikasi Subdit TC PLRIP ini berkesempatan membagi ilmunya kepada dewan guru pesantren dalam acara seminar penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

Sebelum pemaparan terkait narkoba, Yanuar memutar terlebih dahulu film pendek terkait dengan penyalahgunaan narkoba. Dalam film itu, digambarkan banyak cela serta akses bagi seseorang dalam mendapatkan barang haram tersebut. Diinfokan pula tempat-tempat yang akrab dengan narkoba. Di akhir cerita, korban-korban penyalahgunaan narkoba menghiasi layar film dengan kondisi yang sangat menggenaskan.

“Efek dari penyalahgunaan narkoba hingga tingkat ketergantungan dalam mengkonsumsinya sungguh sangat serius. Narkotika menjadi sangat berbahaya karena memiliki 3 sifat jahat, habitual, adiktif, dan toleran. Habitual yaitu membuat pemakainya selalu teringat sehingga membayang-bayangi. Adiktif memaksa si pemakai sulit menghentikannya (ketergantungan). Toleran menjadikan tubuh si pemakai menyatu serta menyesuaikan sehingga menuntut dosis bertahap semakin tinggi.” Ujar Yanuar.

Banyaknya pertanyaan seputar narkoba dari para audien mengingatkan nara sumber terhadap beberapa pengalaman-pengalaman saat bertugas di lapangan. Pada kesimpulannya, bangsa Indonesia akan kehilangan generasi jikalau narkoba masih beredar di masyarakat. Karena bedanya dengan negara lain, para pemakai narkoba di Indonesia adalah generasi muda bahkan anak-anak.

Menanggapi kegiatan seminar narkoba ini, pimpinan pesantren mengaku membuka diri. Tanggung jawab keselamatan generasi termasuk di dalamnya adalah santri, menjadi tanggung jawab bersama, terlebih lagi adalah pihak yang memiliki pengetahuan terkait hal ini. Pak Kyai mengharapkan, agar para alumni ini membagi ilmunya kepada dewan guru yang mengelola pendidikan, karena akan sangat mungkin jika narkoba ditargetkan masuk lembaga pendidikan, di dalamnya adalah pesantren. “Saat ini narkoba bukan lagi beredar di kota-kota, di pedesaan pun sudah ada” ujar beliau menekankan.

Dari kegiatan ini, pesantren juga mengagendakan seminar narkoba bagi calon alumni sebelum mereka meninggalkan pesantren. “Insya Allah saya siap” kata alumnus angkatan tahun 1996 ini mantap (Wardan/Billah)

Recent Posts

Seminar Kepramukaan : Pramuka Milenial Beradaptasi Di Era New Normal

Seminar Kepramukaan yang dibawakan oleh Kak Abdul Basith Kasyful Anwar, S.Pd., CPSM., CIHC, memperoleh antusiasme…

6 hours ago

Momen Kebersamaan: Halal Bi Halal di Darunnajah 9

Pada Selasa, 23 April 2024, di Pondok Pesantren Putri Al-Hasanah Darunnajah 9, dilangsungkan acara Halal…

6 hours ago

Santriwati Darunnajah 9 Raih Prestasi Hebat dalam Lomba Kepramukaan

Pada Sabtu, 27-28 April 2024, MAN INSAN CENDEKIA menggelar lomba kepramukaan yang meriah. Kegiatan ini…

7 hours ago

Bertumbuh Bersama Sains: Kunjungan Klub IPA Darunnajah 9 ke Universitas Itera Lampung

Kunjungan Klub IPA Darunnajah 9  ke Universitas ITERA Lampung pada Jumat, 19 April 2024, menjadi…

9 hours ago

HASIL TES SELEKSI MASUK GELOMBANG MINGGUAN (27 – 28 APRIL 2024)

بسم الله الرحمن الرحيم SURAT KEPUTUSAN 89.A/PPSB-TMI/DN/IV/2024 Sifat: Penting, Mohon Perhatian TENTANG HASIL TES SELEKSI…

1 day ago

Penerimaan Dosen Tetap Universitas Darunnajah

Universitas Darunnajah membuka kesempatan untuk dosen yang bersemangat,berjuang, berkomitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, dan memiliki…

1 day ago