Seperti sebuah ungkapan “Kezaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat, melainkan karena diamnya orang-orang baik”, selama ini rakyat diam orang-orang baik diam karena mempercayakan hukum kepada pihak yang berwenang, rakyat percaya mereka yang dipilih oleh rakyat untuk menegakkan keadilan akan bertindak dengan tegas sesuai prosedur yang telah ada berdasaarkan UUD 45 sebagai dasar Negara, namun ternyata yang diharapkan oleh rakyat tentang keadilan itu nihil hukum hanya berlaku untuk rakyat kecil yang tidak punya kekuasaan, dan tumpul terhadap mereka yang berkuasa, pencuri sandal jepit (yang harganya 6.000 rupiah) dihukum dan dipenjara, sedangkan mereka yang korupsi miliayaran rupiah di biarkan bahkan dilindungi oleh pihak tertentu, sungguh sakit hukum di negri ini.
Yang sedang buming saat ini adalah terjadinya penistaan agama oleh oknum penguasa di negri ini, lagi-lagi hukum tidak berani menyentuhnya bahkan berbalik hukum melindungi dengan berbagai cara, yang lebih membuat sakit hati rakyat adalah ketika mereka datang dari penjuru negri untuk mengadu kepada presiden pilihan mereka, dengan seribu alasan ia tidak mau menemui rakyat yang mengantarkannya menjadi orang ternama di negri ini.
Rakyat harus diam sampai kapan? Rakyat harus sabar sampai kapan? Kini waktunya rakyat bertindak, saatnya rakyat bergerak menegakkan yang seharusnya berlaku dinegri ini. “Orang yang bersalah harus dihukum”.
Melanjutkan Aksi Bela Islam II yang dilaksanakan bulan lalu tepatnya 4 November 2016 yang diikuti oleh jutaan ummat muslim dari penjuru negri untuk menegakkan sebuah keadilan. Kembali besok Jum’at, 2 Desember 2016 ummat muslim akan melakukan Aksi Bela Islam III dengan semboyan Aksi Super Damai 212 yang akan berlangsung di Tugu Monas Jakarta dengan ummat yang lebih banyak lagi dari sebelumnya, meski berbagai cara dilakukan oleh orang yang telah buta hatinya untuk mencegah ummat muslim datang ke Jakarta, melarang PO BUS dari berbagai daerah untuk ke Jakarta, mengadakan razia di jalan-jalan, memperbaiki jalan yang tidak rusak dan sebagainya, namun karena Allah telah memanggil berbagai jalanpun ditempuh, mereka rela untuk berjalan ratusan kilo meter untuk membela Al Qur’an, memela agama Islam, agama Allah.
Suara panggilan jihad untuk memperjuangkan agama Allah, juga sampai di Darunnajah Cipining Mujahidin dengan sigap merespon panggilan Allah tersebut, berangkatlah kafilah Darunnajah Cipining untuk mengikuti Aksi Super Damai 212. Dibawah komando ustadz Trimo yang ditunjuk sebagai panglima, puluhan dewan guru berangkat dari Cipining Kamis sore 1 Desember 2016 setelah jamaah shalat ashar. Turut dalam rombongan adalah ustadz Mustafa Zahir Pembina Pesantren yang senantiasa mengobarkan semangat jihad dewan guru dan Kepala Biro Pengasuhan Santri ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom.
Mujahidin Darunnajah Cipining akan bermalam di Darunnajah pusat dan berangkat menuju Monas bersama mujahid-mujahid dari Darunnajah Grup. Darunnajah Majulah Kemuka. Allahu Akbar!!
(Abs)
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh ilmu…
Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam membangun peradaban manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat mengembangkan…
Suasana kebersamaan dan kebahagiaan terpancar dalam acara Buka Puasa Bersama Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14,…
Sebuah kompetisi yang menghadirkan kegiatan pelatihan voice over oleh Ka Tisa Julianti dan Agus Hariyadi.…
Pendidikan agama Islam merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter dan akhlak seorang anak. Di tengah…
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Namun, tidak semua lembaga pendidikan mampu…