Pernahkah Anda atau pasangan Anda merasa cemas karena belum dikaruniai anak meski telah lama menikah? Atau mungkin Anda memiliki kerabat yang sedang berjuang menghadapi masalah kesuburan? Masalah kesuburan bukan hanya tantangan fisik, tetapi juga dapat menjadi ujian iman dan kesabaran bagi pasangan suami istri.
Tulisan ini membahas tentang masalah kesuburan, penyebabnya, dampaknya, serta solusi praktis berdasarkan ajaran Islam. Berikut uraiannya:
Apa itu masalah kesuburan?
Masalah kesuburan adalah kondisi di mana pasangan suami istri mengalami kesulitan untuk memiliki anak setelah melakukan hubungan intim secara teratur tanpa kontrasepsi selama setahun atau lebih.
Contoh kasusnya adalah sepasang suami istri yang telah menikah selama lima tahun namun belum juga dikaruniai anak meski telah berusaha dan berdoa. Mereka mulai merasa cemas dan bertanya-tanya apakah ada masalah dengan kesuburan mereka.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ يَهَبُ لِمَن يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَاءُ الذُّكُورَ
“Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,” (QS. Asy-Syura: 49)
Rasulullah SAW bersabda: “Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud no. 2050, dishahihkan oleh Al-Albani)
Apa penyebab masalah kesuburan?
Masalah kesuburan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari pihak suami maupun istri. Penyebabnya bisa berupa gangguan hormonal, masalah pada organ reproduksi, gaya hidup tidak sehat, atau faktor usia.
Seorang istri mengalami masalah kesuburan karena sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan ovulasi tidak teratur. Sementara itu, suaminya memiliki jumlah sperma yang rendah akibat kebiasaan merokok.
Allah SWT berfirman:
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنسَانِ مِن طِينٍ
“Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.” (QS. As-Sajdah: 7)
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Muslim no. 2204)
Bagaimana dampak masalah kesuburan pada kehidupan pasangan?
Masalah kesuburan dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi pada pasangan. Hal ini dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga, menurunkan kepercayaan diri, dan kadang memicu konflik dengan keluarga besar.
Seorang istri merasa tertekan karena sering ditanya kapan akan memiliki anak oleh keluarga besarnya. Sementara suaminya merasa tidak percaya diri dan khawatir tidak bisa memberikan keturunan.
Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,” (QS. Al-Baqarah: 155)
Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapat kesenangan, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika tertimpa kesusahan, dia bersabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Bagaimana cara mengatasi masalah kesuburan secara Islami?
Pertama, perbanyak doa dan istigfar. Yakinlah bahwa Allah SWT Maha Kuasa untuk memberikan keturunan. Lakukan ibadah-ibadah sunnah seperti qiyamul lail dan puasa sunnah.
Seorang pasangan yang mengalami masalah kesuburan mulai rutin melakukan shalat tahajud bersama dan berdoa memohon keturunan. Mereka juga memperbanyak sedekah dan membantu anak-anak yatim.
Allah SWT berfirman:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”” (QS. Ali ‘Imran: 38)
Rasulullah SAW bersabda: “Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Dawud no. 1479, dishahihkan oleh Al-Albani)
Apa peran gaya hidup dalam mengatasi masalah kesuburan?
Gaya hidup sehat sangat penting dalam meningkatkan kesuburan. Jaga berat badan ideal, konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari rokok dan alkohol, serta kelola stres dengan baik.
Seorang suami yang mengalami masalah kesuburan mulai berolahraga teratur dan berhenti merokok. Istrinya juga memperbaiki pola makannya dan melakukan yoga untuk mengelola stres. Setelah beberapa bulan, dokter melihat peningkatan kualitas sel reproduksi mereka.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 172)
Rasulullah SAW bersabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.” (HR. Muslim no. 2664)
Bagaimana mengelola stres terkait masalah kesuburan?
Stres dapat memperburuk masalah kesuburan. Perbanyak dzikir dan baca Al-Qur’an untuk menenangkan hati. Komunikasikan perasaan dengan pasangan dan keluarga. Jika perlu, ikuti konseling pernikahan Islami.
Seorang istri yang stres karena masalah kesuburan mulai rutin mengikuti majelis ta’lim dan memperdalam ilmu agama. Ia dan suaminya juga mengikuti konseling pernikahan Islami untuk memperkuat ikatan mereka.
Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada kesedihan dan kekhawatiran yang menimpa seorang mukmin, bahkan duri yang menusuknya, kecuali dengan itu Allah akan menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Muslim no. 2573)
Kapan harus mencari bantuan medis profesional?
Jika setelah satu tahun berusaha belum juga mendapatkan keturunan, sebaiknya pasangan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Lakukan pemeriksaan kesuburan untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Seorang pasangan yang telah menikah selama tiga tahun tanpa keturunan akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter. Setelah pemeriksaan, mereka mendapatkan terapi kesuburan yang sesuai dengan kondisi mereka.
Allah SWT berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)
Rasulullah SAW bersabda: “Berobatlah, karena Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya, kecuali satu penyakit yaitu pikun (tua).” (HR. Abu Dawud no. 3855, dishahihkan oleh Al-Albani)
Masalah kesuburan memang dapat menjadi ujian yang berat bagi pasangan suami istri. Namun, dengan pendekatan yang mengintegrasikan ajaran Islam dan pengetahuan medis modern, kita dapat menghadapinya dengan sabar dan optimis. Ingatlah bahwa Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Dia yang menentukan kapan dan apakah kita akan dikaruniai keturunan.
Mari kita terus berikhtiar, baik secara lahir maupun batin. Perbanyak doa dan ibadah, jaga pola hidup sehat, dan jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan medis profesional. Sementara itu, tetaplah bersyukur atas nikmat pernikahan dan kebersamaan dengan pasangan. Dengan izin Allah SWT, segala kesulitan akan ada jalan keluarnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan yang terbaik untuk kita semua. Aamiin.