Pernahkah Anda mengalami malam-malam panjang yang melelahkan, berguling-guling di tempat tidur tanpa bisa memejamkan mata? Atau mungkin Anda memiliki kerabat yang sering mengeluhkan kesulitan tidur? Insomnia bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan spiritual kita.
Tulisan ini membahas tentang insomnia, penyebabnya, dampaknya pada kehidupan sehari-hari, serta solusi praktis berdasarkan ajaran Islam. Berikut uraiannya:
Apa itu insomnia?
Insomnia adalah gangguan tidur di mana seseorang kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur, atau keduanya. Penderita insomnia sering merasa tidak segar saat bangun dan mengalami kelelahan di siang hari.
Contoh kasusnya adalah seorang ibu rumah tangga yang setiap malam sulit tidur karena cemas memikirkan berbagai masalah keluarga. Ia baru bisa tertidur menjelang subuh dan sering kesiangan bangun.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,” (QS. An-Naba’: 9)
Rasulullah SAW bersabda: “Tidur adalah saudara kematian.” (HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 1087)
Apa penyebab insomnia?
Insomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kecemasan, depresi, perubahan jadwal tidur, atau masalah kesehatan tertentu. Gaya hidup tidak sehat dan kebiasaan buruk sebelum tidur juga berkontribusi.
Seorang karyawan mengalami insomnia karena kebiasaan bekerja lembur dan mengonsumsi kafein berlebihan di malam hari. Ia sering terjaga hingga pagi dan sulit berkonsentrasi saat bekerja.
Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا
“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” (QS. Al-Furqan: 47)
Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia membersihkan tempat tidurnya, karena ia tidak tahu apa yang terjadi padanya di atas tempat tidurnya.” (HR. Bukhari no. 6320)
Bagaimana dampak insomnia pada kesehatan?
Insomnia berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Ia dapat menyebabkan kelelahan kronis, penurunan daya tahan tubuh, gangguan mood, dan penurunan kinerja. Jangka panjang, insomnia meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Seorang mahasiswa yang menderita insomnia mengalami penurunan prestasi akademik dan sering absen kuliah karena kelelahan. Ia juga menjadi mudah tersinggung dan sulit bersosialisasi.
Allah SWT berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.” (HR. Bukhari no. 1975)
Bagaimana cara mengatasi insomnia secara Islami?
Pertama, perbaiki rutinitas sebelum tidur. Lakukan dzikir dan doa sebelum tidur, berwudhu, dan tidur menghadap kiblat. Baca Al-Qur’an atau dengarkan murottal untuk menenangkan pikiran.
Seorang eksekutif yang sering mengalami insomnia mulai rutin membaca Al-Qur’an dan berdoa sebelum tidur. Ia merasakan ketenangan dan kualitas tidurnya membaik secara signifikan.
Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi kananmu.” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
Apa peran gaya hidup dalam mengatasi insomnia?
Gaya hidup sehat sangat penting dalam mengatasi insomnia. Atur pola makan, hindari kafein dan makanan berat menjelang tidur. Olahraga teratur di siang hari dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Seorang pekerja shift malam berhasil mengatasi insomnianya dengan mengatur jadwal makan dan olahraga sesuai dengan jam kerjanya. Ia juga menghindari penggunaan gadget sebelum tidur.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 172)
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika ia terpaksa melakukannya, maka hendaklah sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi no. 2380, dishahihkan oleh Al-Albani)
Bagaimana mengelola stres untuk mengatasi insomnia?
Stres sering menjadi penyebab utama insomnia. Pelajari teknik relaksasi seperti meditasi dan deep breathing. Perbanyak ibadah dan tawakkal kepada Allah untuk menenangkan pikiran dan hati.
Seorang pengusaha yang sering mengalami insomnia karena stres bisnis, mulai rutin melakukan shalat tahajud dan memperbanyak istighfar. Ia merasakan ketenangan batin dan tidurnya menjadi lebih nyenyak.
Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, penyakit, kesedihan, kesusahan, gangguan, kegundahan, bahkan duri yang menusuknya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)
Kapan harus mencari bantuan profesional?
Jika insomnia berlangsung lebih dari sebulan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau terapis. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan memberikan penanganan yang tepat.
Seorang guru yang menderita insomnia kronis akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Ia didiagnosis mengalami gangguan kecemasan dan mendapatkan terapi yang membantu memperbaiki kualitas tidurnya.
Allah SWT berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)
Rasulullah SAW bersabda: “Allah tidak menurunkan penyakit melainkan menurunkan pula obatnya.” (HR. Bukhari no. 5678)
Insomnia memang dapat mengganggu kualitas hidup, namun dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan ajaran Islam dan pengetahuan modern, kita dapat mengatasinya. Ingatlah bahwa Allah SWT telah menjadikan malam sebagai waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Mari kita mulai menerapkan kebiasaan tidur yang sehat sesuai dengan tuntunan Islam. Perbaiki rutinitas sebelum tidur, kelola stres dengan ibadah, dan jaga pola hidup sehat. Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Dengan izin Allah SWT, kita dapat menikmati tidur yang berkualitas dan bangun dengan semangat baru setiap harinya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketenangan hati dan pikiran kepada kita semua. Aamiin.