Surat Al-Kahfi adalah salah satu surat dalam Al-QUran yang memiliki banyak manfaat dan keutamaan jika umat Islam mau mengamalkan maupun bahkan jika mau menghafalnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk membacanya di hari Jum’at atau malam Jum’at. Amat disayangkan jika dewasa ini umat Islam banyak yang meninggalkan Al-Quran dan enggan membacanya.
Berikut adalah beberapa faedah yang terkandung dalam surat Al-Kahfi:
- Surat ini diawali dengan menetapkan segala pujian untuk Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dan dalam Al-Quran, terdapat 5 surat yang diawali dengan bacaan hamdallah:
- Al-Fatihah
- Al-An’am
- Al-Kahfi
- Saba’
- Fathir
Kita diperintahkan untuk melalu memuji Allah Subhanahu wa ta’ala dalam semua keadaan, sekalipun makhluknya sedang mendaptkan ujian dan musibah.
- Di awal surat Al-Kahfi ditegaskan bahwa Al-Qur’an adalah sumber ilmu yang lurus tanpa ada sedikitpun yang bengkok.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan didalamnya, sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal shaleh.” (QS. Al-Kahfi:1).
- Di dalam surat Al-Kahfi dijelaskan bahwa kenikmatan dunia hanya hiasan, untuk menguji manusia.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al-Kahfi: 7)
- Dalam surat Al-Kahfi terkandung pelajaran seorang da’i yang ikhlas, bisa saja mendapatkan tekanan batin karena beban berat dalam dakwah.
Tidak terkecuali, inipun dialami oleh manusia terbaik, Rasulullah Shallallahu ‘alalihi wa sallam.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka (orang kafir) berpaling, sekirannya mereka tidak beriman kepada keterangan Al-Qur’an ini.” (QS. Al-Kahfi: 6)
- Dalam surat Al-Kahfi terkandung pelajaran bahwa manusia harus berusaha menyelamatkan agama dan aqidahnya, sekalipun dia harus terusir dari negrinya.
Bahkan sekalipun dia harus tinggal di gua dengan segala keterbatasannya.
Kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? Ingatlah tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa:
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (QS. Al-Kahfi: 9-10)
- Dalam surat Al-Kahfi terkandung bahwa Allah akan memberi tambahan dan kekuatan hidayah, bagi orang-orang yang komitmen dengan kebenaran dan berani menampakkanya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka berkata, ‘Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami jika demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”. (QS. Al-Kahfi: 14)
- Dalam surat Al-Kahfi terkandung pelajaran bahwa meninggalkan kemaksiatan belum dinilai sempurna, hingga seseorang meninggalkan pelaku kemaksiatan.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu…” (QS. Al-Kahfi: 16)
- Dalam surat Al-Kahfi terkandung pelajaran bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah menggantinya dengan kehangatan hidayah dan rahmat dari-Nya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.” (QS. Al-Kahfi: 16)
- Dalam surat Al-Kahfi terkandung pelajaran bahwa Allah akan menjaga hamba-Nya yang sholeh meskipun mereka telah tiada.
Ashabul kahfi dijaga Allah, seklaipun mereka tertidur lama di dalam gua. Sehingga tidak ada satupun makhluk yang berani mengganggu maupun membangunkan mereka.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tertidur. Dan kami balik-balikan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka menjulurkan kedua tangannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.” (QS. Al-Kahfi: 18)
- Dalam surat Al-Kahfi terkandung pelajaran bahwa tawakkal yang sejati, adalah pasrah kepada Allah setelah berusaha mengambil sebab.
Ashabul kahfi membawa uang untuk bekal mereka ketika mereka pergi meninggalakan kampungnya.
“Salah seorang diantara Ashabul Kahfi berkata:”Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (disini). Maka suruhlah salah satu diantara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia melihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu.” (QS. Al-Kahfi: 19)
Terimakasih atas partisipasinya…
Sincerly: Muhammad Zuhdy – Admin