Kali ini kita akan menelusuri riwayat hidup seorang sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam yang “dianggap” tidak dikaruniai keindahan rupa, tapi dikarunia keindahan budi pekerti yang tertanam di dalamnya keimanan yang lebih kokoh dan kuat daripada gunung.
Penilaian manusia sangat dangkal, berbeda dengan penilaian Allah. Bisa jadi, seseorang yang di pandang hina oleh manusia, akan tetapi ternyata di sisi Allah dia termasuk orang yang paling mulia.
Terkait dengan ini, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“berapa banyak orang yang hanya memiliki dua helai pakaian yang sudah tidak layak dipakai serta tidak ada orang yang peduli kepadanya. Namun, apabila ia bersumpah dengan nama Allah, maka Allah pun langsung mengabulkan sumpahnya itu.”
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam memberikan kesaksian bahwa Sahabat yang mulia ini (Julaibib) mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah.
Dalam satu riwayat, Sahabat Anas mengutarakan:
“Ada seseorang yang tidak begitu menarik wajahnya namun termasuk Sahabat Nabi, yang bernama Julaibib. Suatu ketika, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menawarkan kepadanya untuk menikah.
Dia menjawab (tidak percaya), “Jika begitu, engkau akan menganggapku seperti barang yang tidak laku?
Beliau Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Akan tetapi, di sisi Allah engkau bukanlah orang yang tidak laku.”
Begitulah penilaian Allah yang menggugurkan penilaian manusia yang hanya memiliki pengetahuan dan kemampuan terbatas.
Setelah Julaibib masuk Islam, keimanan segera melingkupi dan memenuhi ruang hatinya.
Ia merasa, betapa besar nikmat tersebut dan menjalani hidup ini dengan keislaman yang baik; baik dalam shalatnya, puasanya, membaca al-Qur-an, dzikirnya kepada Yang Maha Pengasih, maupun dalam berbuat baik kepada orang-orang di lingkungannya; bahkan dia dikenal baik dalam segala hal.
la mempunyai kedudukan yang tinggi dan istimewa di sisi Allah, walaupun dirinya tidak mempunyai harta atau wajah yang menawan.
Akan tetapi, dia memiliki hati yang sangat mencintai Yang Maha Besar dan Yang Maha Tinggi, Allah SWT.
Disatu sisi, kita menemukan orang-orang yang memiliki harta dan keindahan fisik, bahkan ia memiliki kedudukan dan derajat yang tinggi serta mendapatkan kedudukan yang tinggi di hati manusia.
Namun di sisi Allah mereka itu lebih rendah daripada binatang sekalipun; karena mereka tidak mendapatkan nikmat Islam, tidak mengikuti tuntunan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, serta tidak mau beriman kepada Allah SWT.
Semenjak Julaibib masuk Islam, ia selalu bersama Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, menimba ilmu langsung dari beliau, mempelajari tuntunan, akhlak, dan apa saja yang dapat dijadikan bekal kehidupan dunia dan akhiratnya.
la sangat mencintai Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam sepenuh hati, sampai ia tidak dapat menunda-nunda sekejap pun pelaksanaan perintah yang diberikan beliau kepadanya.
(Anisrullah)
Baca juga:
“Kisah Sahabat, Julaibib (2): Pernikahan yang diridhoi Allah dan Rasulullah.“
“Kisah Sahabat, Julaibib (3): Dia Bagian Dariku dan Aku Bagian Darinya.“
Kisah Sahabat, Julaibib (2): Pernikahan yang diridhoi Allah dan Rasulullah
Kisah Sahabat, Julaibib (3): Dia Bagian Dariku dan Aku Bagian Darinya