Search
Close this search box.

Kekuatan Niat

blank

_Seri Olah Jiwa ( Refleksi Ramadhan )._

*Kekuatan Niat.*

Ada sebagian ulama yang mendefinisikan niat dengan قصد الشيئ مقترنا بفعله yaitu bermaksud sesuatu dan pada saat yang sama melakukan sesuatu tersebut.

Ilustrasi berikut bisa memperjelas definisi tadi. Ketika seseorang sedang membawa gayung, handuk, sabun mandi, sampho, sikat dan pasta gigi dan sedang berada atau menuju kamar mandi, maka tidak perlu ditanya apa niat orang tersebut?, karena sudah ketahuan niatnya.

Tulisan ini tidak bermaksud memasuki wilayah khilafiyah antara perlunya pelafadzan niat atau tidak. Tetapi akan mencoba menggambarkan betapa dahsyatnya peranan niat.

Dengan niat yang kuat lagi benar maka amalan yang akan dilakukan terasa mudah dan dimudahkan. Contoh nyatanya adalah puasa Ramadhan ini.

Pada umumnya orang muslim dapat menahan rasa lapar dan dahaga dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari dengan tanpa kepayahan dan keletihan yang sangat. Hal ini dikarenakan adanya niat yang diazamkan sejak malam harinya dan juga makan sahur.

Bedakan dengan hari-hari di luar puasa Ramadhan, meskipun pagi hari sudah sarapan dan ketika datang saatnya makan siang ternyata belum tersedia makanan maka akan terasa menyiksa dan merana.

*Artinya walaupun sama-sama lapar namun menjadi berbeda kondisinya karena perbedaan niat tadi. Lapar dengan niat shoum terasa indah sebagai wujud ketaatan dan peribadatan kepada Allah SWT. Sementara lapar yang tidak ada niat puasa sebelumnya tak ubahnya laksana sebuah siksaan dan penderitaan.*

Dan betapa banyak kondisi dan fenomena yang sama menjadi berlainan akibatnya karena faktor niat. Contoh lain, ketika cuaca sedang mensung dan ada yang berniar main bola kemudian turun hujan, maka biasanya tetap akan lanjut main bola bahkan tambah seru, yang bersangkutanpun tidak sakit. Beda dengan orang yang tidak niat hujan-hujanan kemudian kehujanan maka biasanya akan masuk angin dan sebagainya.

Walhasil, betapa kuat pengaruh niat dalam segala aneka kegiatan dan aktifitas kita. Apalagi jika dikaitkan dengan ibadah maka menjadi semakin jelas urgensi niat seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang sangat masyhur إنما الأعمال بالنيات Bahwa semua perbuatan itu tergantung niatnya.

Semoga Allah SWT senantiasa perbaiki niat ibadah shoum kita; sebelum shoum, selama shoum, setelah shoum sehingga benar-benar akan menuju ketaqwaan paripurna nan sempurna. Aamiin.

Wallaahu A’lam.

_Darunnajah 2 Cipining Bogor, 1 Ramadhan 1437 H / 6 Juni 2016 M (Mr. MiM)._ www.cipining.darunnajah.com

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah