Minggu, 28 Juli 2019 Pondok Pesantren Darunnajah menyelenggarakan Malam Bhinneka Tunggal Ika sebagai salah satu rentetan dari Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy dan Pekan Olahraga Seni dan Pramuka (PORSEKA) ke-43. Acara ini berlangsung mulai pukul 20.00 – selesai di Gedung Olahraga Darunnajah.
Tari Persembahan dari Sumatra dan suguhan berbagai macam makanan khas daerah menjadi pembuka acara pada malam ini, dan tak lupa pula atraksi silat yang menjadi ciri khas bela diri warga Indonesia juga menjadi pembuka yang sangat menarik pada kegiatan ini.
Panitia PORSEKA ke-43 memberikan inovasi-inovasi baru untuk mensukseskan Malam Bhinneka Tunggal Ika yang belum pernah ada di tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan melibatkan seluruh santriwati Darunnajah yang lama maupun yang baru untuk tampil di atas panggung gembira.
Sebagaimana makna dari Bhinneka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetapi tetap satu jua, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat rasa persatuan dan memperkuat rasa cinta tanah air dalam diri seluruh santriwati, sebagaimana yang tertera dalam sebuah hadits : حُبُّ الوَطَنِ مِنَ الأِيْمَانِ yang artinya : Cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman.
Kegiatan tahunan ini dihadiri oleh seluruh santriwati dan guru-guru Darunnajah. Para tamu disuguhkan dengan berbagai macam seni daerah yaitu Paduan Suara yang membawakan 4 macam lagu diantaranya bungong jeumpa(Aceh), Gundul Pacul(Jawa Tengah) Sayang si patokaan( Sulawesi Utara)dan lagu Yamko Rambe Yamko (Papua)
Setelah itu dilanjut dengan Puisi bertemakan kepahlawanan, Tari Saman, Tari Dinding Badinding dan diakhiri dengan penampilan seluruh panitia dengan menyanyikan lagu Hatiku Indonesia
Dan Malam Bhinneka Tunggal Ika ini juga menjadi penutup kegiatan PORSEKA sekaligus pembagian hadiah kepada para pemenang lomba yang telah berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan perlombaan yang terdiri dari cabang olahrga, seni, dan kepramukaan.
