Rabu siang, 5 Januari 2022 seluruh dewan guru Tarbiyatul Mu’allimin/at al Islamiyah (TMI) Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining berkumpul di masjid Jami’ Darunnajah guna melaksanakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) massal, disebut MGMP Kubra.
Ustadz Hanafi Salman, S.Pd.I., selaku Kepala Divisi Kurikulum bertindak sebagai pengatur acara, diawali dengan kiriman Al Fatihah dan do’a bagi para wakif, pendiri, pimpinan dan keluarga besar Darunnajah. Ia juga membacakan daftar Guru Master setiap mata pelajaran berikut tempat bermusyawarah bersama para pengajarnya dari kelas 1-6 TMI.
Wakil Direktur TMI, Ustadz Katena Putu Gandhi, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan, “Kita sebagai pendidik dan pengajar mesti memahami dan memiliki segenap perangkat PBM, termasuk membuat i’dad tadris (lesson plan) yang standar, juga dengan MGMP ini akan menyamakan presepsi terutama guru paralel. Dengan persiapan mengajar yang standad maka kita akan bisa mencapai target dan tujuan pembelajaran!”.
Kepala MA tersebut juga mengingatkan pentingnya MGMP agar tidak terjadi miss komunikasi dan miss persepsi antar guru paralel, seperti ketidaksamaan dalam pembuatan soal ujian, misalnya. Di sinilah, sekali lagi, MGMP menemukan urgensinya sebagai salah-satu ihtiar menghindari hal-hal yang negafit destruktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) dan ujian.
Berikutnya, Ustadz Musthafa Kamal, S.Pd.I., M.Ag., selaku Kepala Penjamin Mutu Pendidikan mensosialisasikan beberapa program penguatan kapabilitas guru, antara lain: penyamaan target PBM dengan melihat silabus setiap mata pelajaran, pembuatan Program Semester (Prosem) dua tahun pelajaran 2021/2022, hingga rencana kembali mengadakan In House Training (IHT) dengan menghadirkan nara sumber yang ahli pendidikan.
Usai sesi sambutan dan sosialisasi, seluruh dewan guru segera membuat halaqah bersama para Guru Master sesuai mata pelajaran yang diajarnya. Pada MGMP pekanan setiap hari Rabu siang yang dilaksanakan di dalam ruang kelas maka juga diadakan peer teaching oleh guru yang ditunjuk secara bergiliran, kemudian mendapat tanggapan, apresiasi dan koreksi dari Guru Master dan juga teman sejawat dalam MGMP tersebut.
Berikut daftar Guru Master MGMP tahun pelajaran 2021/2022:
*DAFTAR GURU MASTER 2021-2022*
1. *Mahfudzat*
Guru Master : Ust. Syarqi, S.H.I
2. *Muthala’ah*
Guru Master : Ust. Muhlisin Ibnu Muhtarom, M.Pd
3. *Tafsir*
Guru Master : Ust. Zaenal Muttaqien, S.E
4. *Tarbiyah*
Guru Master : Ust. Fathul Mukmin, M.M.Pd
5. *Fiqih*
Guru Master : Ust. Giyanto
6. *PKN*
Guru Master : Ust. Husnul Mubarok, S.Pd
7. *B. Inggris*
Guru Master : Ust. Syaiful Hadi, S.Pd.I
8. *Ekonomi*
Guru Master : Ust. Drs. Abdul Rasyid
9. *Psikologi*
Guru Master : Usth. Nailil Muna Sholihah, M.Si
10. *B. Arab*
Guru Master : Ust. Budi Setiawan
11. *Aqidah*
Guru Master : Ust. Jefri Zaki Al-Bustary, Lc
12. *Hadits*
Guru Master : Ust. Mulyadi Abbas, S.Pd.I
13. *Nahwu*
Guru Master : Usth. Kunarti, S.Pd.I
14. *Matematika*
Guru Master : Ust. Kamilin, S.Pd.I
15. *B. Indonesia*
Guru Master : Ust. Isa Abdillah, S.E
16. *IPA*
Guru Master : Ust. Munif Rahman, S.Pd.I
17. *Kejuruan*
Guru Master : Ust. Asmari, M.Kom
18. *Bidayah*
Guru Master : Ust. Trimo, S.Ag
19. *SKI*
Guru Master : Ust. Sri Rahayuni
20. *Mantiq*
Guru Master : Ust. Musthofa Kamal, M.Ag
21. *Tajwid*
Guru Master : Ust. Atijan Yani, S.Pd.I
22. *IPS*
Guru Master : Ust. Kanafi, S.Pd
23. *Sejarah Indonesia*
Guru Master : Ust. Katena, S.Pd.I
24. *Geografi*
Guru Master : Ust. Mujiyanto, S.Pd.I
25. *Sosiologi*
Guru Master : Ust. M. Syukron, S.Ag
26. *Ushul Fiqh*
Guru Master : Ust. Sihabudin
27. *Balaghah*
Guru Master : Ust. Musthofa Kamal, M.Ag
28. *Mustholaah*
Guru Master : Ust. A. Rosichien , M.M.Pd
29. *Shorof*
Guru Master : Ust. Nasikhun, M.M
30. *Imla*
Guru Master : Hedi Faturrahman, S.Pd
31. *Insya*
Guru Master : Usth Aisyah, S.Pd
32. *Faroid*
Guru Master : Ust. Sihabudin
33. *Al-adyan*
Guru Master : Ust A.A. Khuseini M.Ag
Jika ada kata bijak “Guru Yang Tidak Mau Belajar Hendaknya Berhenti Mengajar” maka hal itu tidak terjadi pada civitas Darunnajah Cipining karena dalam MGMP mereka terus bermusyawarah, berdiskusi, brain storming dan saling koreksi, tentu dengan maksud dan tujuan peningkatan kualitas guru. “Jika hanya ingin diajari maka (cukup) jadilah seorang murid, namun jika ingin banyak belajar maka jadilah seorang guru!”. (Wardan/Mr. MiM).