Pernahkah kita mendengar ungkapan “Ilmu adalah harta yang tak ternilai”? Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun maknanya sangat dalam dan relevan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Mari kita renungkan sejenak tentang pentingnya ilmu dalam hidup kita.
Tulisan ini membahas tentang nilai ilmu yang melampaui batasan usia, pentingnya pembelajaran seumur hidup, dan bagaimana ilmu dapat mengubah status sosial seseorang.
Berikut uraiannya:
Mahfuzhat atau pepatah Arab berikut ini mengandung hikmah yang mendalam tentang nilai ilmu:
الحَثُّ عَلَى التَعَلُّمِ
العَالِمُ كَبِيْرٌ وَإِنْ كَانَ حَدَثًا # وَالجَاهِلُ صَغِيْرٌ وَإِنْ كَانَ شَيْخًا
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ المَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا # وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
وَإِنَّ كَبِيْرَ القَوْمِ لاَعِلْمَ عِنْدَهُ # صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ المَحَافِلُ
Artinya:
“Dorongan untuk belajar
Orang berilmu itu besar meskipun masih muda # Orang bodoh itu kecil meskipun sudah tua
Belajarlah, karena manusia tidak dilahirkan dalam keadaan berilmu # Orang berilmu tidak sama dengan orang yang bodoh
Sesungguhnya pemimpin kaum yang tidak memiliki ilmu # Menjadi kecil ketika berada di majelis-majelis ilmu”
Pepatah ini mengajarkan kita bahwa ilmu memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan usia seseorang.
Mengapa demikian? Mari kita telusuri bersama.
Mengapa ilmu lebih berharga dari usia?
Ilmu membuka pintu kesempatan yang tak terbatas.
Seorang yang berilmu, meskipun masih muda, memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
Sebaliknya, usia yang tua tanpa diimbangi ilmu yang memadai mungkin tidak banyak memberikan manfaat.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT memberikan kedudukan yang tinggi bagi orang-orang yang berilmu.
Ini menunjukkan betapa berharganya ilmu di mata Allah SWT.
Mengapa belajar seumur hidup penting?
Belajar seumur hidup bukan hanya slogan, tapi kebutuhan.
Dunia terus berubah, dan kita perlu terus memperbarui pengetahuan kita.
Jika kita berhenti belajar, kita akan tertinggal.
Rasulullah SAW bersabda:
اطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
Artinya: “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat.” (HR. Ibnu Majah, no. 224)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa proses belajar tidak pernah berhenti selama kita hidup.
Setiap fase kehidupan membawa pelajaran baru yang perlu kita pelajari dan pahami.
Bagaimana mengatasi rasa malu saat belajar di usia tua?
Rasa malu sering menjadi penghalang bagi orang tua untuk belajar.
Namun, kita harus ingat bahwa belajar adalah proses yang tidak mengenal usia.
Justru, semangat belajar di usia tua patut diapresiasi.
Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata, “Tidak ada yang lebih baik daripada ilmu.
Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu.”
Ini mengingatkan kita bahwa ilmu adalah warisan terbaik yang bisa kita tinggalkan.
Apakah kesuksesan hanya milik yang muda?
Tentu saja tidak! Kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan ilmu yang dimiliki seseorang, bukan semata-mata karena usia.
Banyak tokoh sukses yang meraih pencapaian besar di usia tua, seperti Colonel Sanders yang memulai KFC di usia 65 tahun.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya: “Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra: 85)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa ilmu yang kita miliki selalu terbatas.
Oleh karena itu, kita harus terus belajar tanpa memandang usia.
Mengapa kita tidak boleh meremehkan orang yang lebih muda?
Usia bukan jaminan kebijaksanaan atau pengetahuan.
Seorang yang muda bisa saja memiliki ilmu dan wawasan yang lebih luas dibandingkan orang yang lebih tua.
Kita harus menghargai ilmu, terlepas dari usia pembawanya.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Hadits ini tidak membatasi usia dalam mencari ilmu.
Siapapun yang bersungguh-sungguh mencari ilmu, akan mendapat kemudahan dari Allah SWT.
Bagaimana ilmu mengubah status sosial seseorang?
Ilmu membuka pintu kesempatan yang lebih luas.
Seseorang yang berilmu memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Ilmu juga membuat seseorang lebih dihormati dalam masyarakat.
Imam Syafi’i pernah berkata, “Barangsiapa yang menghendaki dunia, maka hendaklah ia berilmu.
Barangsiapa yang menghendaki akhirat, hendaklah ia berilmu.
Dan barangsiapa yang menghendaki keduanya, hendaklah ia berilmu.”
Apakah kebodohan bisa ‘disembuhkan’?
Tentu saja! Kebodohan bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Dengan tekad yang kuat dan semangat belajar yang tinggi, siapapun bisa meningkatkan pengetahuannya.
Yang diperlukan adalah kemauan dan konsistensi dalam belajar.
Mengapa belajar tidak mengenal batas usia?
Otak manusia memiliki kemampuan yang luar biasa untuk terus belajar dan berkembang.
Fenomena neuroplastisitas menunjukkan bahwa otak kita dapat membentuk koneksi baru sepanjang hidup.
Ini berarti, kita selalu memiliki kesempatan untuk belajar hal baru.
Mengapa kita harus terus belajar meski sudah ‘sukses’?
Kesuksesan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah perjalanan.
Dunia terus berubah, dan kita perlu terus memperbarui pengetahuan kita untuk tetap relevan.
Belajar juga membuat hidup kita lebih bermakna dan memuaskan.
Penutup
Ilmu adalah kunci yang membuka pintu-pintu kesempatan dalam hidup kita.
Tidak peduli berapa usia kita, selalu ada ruang untuk belajar dan berkembang.
Mari kita terus semangat dalam menuntut ilmu, karena setiap pengetahuan baru yang kita dapatkan adalah langkah menuju kehidupan yang lebih baik.
Semoga kita selalu diberikan semangat dan kemudahan dalam menuntut ilmu.
Dengan terus belajar dan mengamalkan ilmu yang kita miliki, kita bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Ayo Mulai Belajar Sekarang!
Jangan biarkan usia atau status menjadi penghalang untuk belajar.
Mulailah dengan hal-hal kecil.
Bacalah buku baru, ikuti kursus online, atau bergabung dengan komunitas belajar.
Setiap langkah kecil dalam belajar adalah investasi besar untuk masa depan kita.
Mari kita jadikan belajar sebagai gaya hidup dan lihat bagaimana hidup kita berubah menjadi lebih baik!