KENAPA BANYAK PONDOK PESANTREN TERSEBAR DI PULAU JAWA?

Apa itu Pondok Pesantren?

Pondok Pesantren adalah suatu lembaga yang merupakan sarana pendidikan dan pengajaran ilmu keagamaan, yang didalamnya terdapat Kyai, Ustadz/Ustadzah (Guru/Pendidik), dan Santri (Murid/Anak Didik).

Pondok Pesantren saat ini sebagai benteng pertahanan terakhir umat Islam, khususnya di Indonesia. Karena banyaknya faktor-faktor yang dapat merusak pergaulan bahkan pemikiran generasi-generasi bangsa saat ini.

 

Apa tujuan Pondok Pesantren?

Tujuan Pondok Pesantren; mencetak generasi-generasi umat yang memiliki kepribadian muslim, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlah mulia, bermanfaat untuk orang lain serta dapat berhikmat kepada masyarakat, menjadi contoh atau panutan yang baik untuk keluarga dan orang-orang disekitarnya, membela dan menegakkan kebenaran.

Saat ini banyak sekali orang tua yang mencari sekolah yang baik untuk anaknya. Maksud dari sekolah yang baik bukan hanya dari segi fisiknya atau luarnya saja. Melainkan dari dalamnya juga, seperti kualitas, lingkungan sekitar dan pergaulan yang ada.

Kekhawatiran Orang Tua

Orang tua menginginkan anaknya menjadi anak-anak yang baik, berakhlakul karimah, sopan dan santun terhadap siapa pun. Orang tua mana yang mau anaknya menjadi penjahat, pencuri/rampok, dan lainnya.

Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, bagaimanapun dan apapun profesi mereka. Mereka ingin anaknya lebih baik atau lebih unggul dari mereka. Bukan malah sebaliknya.

Maka dari itu, kebanyakan orang tua ingin anaknya masuk ke Pondok Pesantren. Berada di lingkungan yang terjamin akan keamanan, kebersihan, ketertiban, dan kepribadian anak-anaknya.

Kemajuan Teknologi

Mengapa begitu?

Seperti yang kita ketahui saat ini, dizaman yang serba canggih dengan fasilitas teknologi yang sangat memadai. Semua serba mudah, kita bisa mengakses apapun tanpa harus bersusah payah ke lokasi langsung.

Dengan adanya kemajuan teknologi ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia saat ini. Sehingga teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bahkan menjadi bagian pokok atau bisa dikatakan sudah menjadi kebutuhan premier untuk manusia.

Jadi tidak heran jika banyak sekali orang yang kesehariannya selalu memegang alat-alat teknologi atau merupakan sumber informasi seperti handphone (HP), Laptop/Notebook, Perangkat Computer (PC), Tablet, dan lain-lain.

Dengan fasilitas internet dan jangkauan berita yang sangat luas sehingga informasi yang didapatkan tidak terbatas pada satu titik atau acuan saja. Bahkan ada juga yang berkesinambungan atau langsung tersambung dengan  jaringan lainnya.

Dengan begitu dapat memperluas wawasan serta ilmu pengetahuan bagi mereka yang kerap sangat aktif dalam dunia teknologi yang sangat luas.

Penerapan Teknologi Di Pondok Pesantren

Pondok Pesantren juga menerapkan sistem teknologi, sehingga perkembangan dan kemajuan suatu lembaga dapat terlihat oleh khalayak luas tanpa harus ke tempatnya langsung. Bahkan orang yang berada di pelosok dunia sekali pun bisa mengakses dan mengetahui informasi atau berita mengenai Pondok Pesantren.

Tidak heran jika anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang berkecimbung dalam dunia maya seperti teknologi ini.

KIDS ZAMAN NOW

Mungkin kalimat ini sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Bagaimana tidak? Banyak sekali media yang sering menyebutkan kalimat tersebut baik berupa audio maupun visual.

Pada dasarnya anak-anak zaman sekarang ini luar biasa hebatnya. Mereka dapat menggunakan teknologi dan terjun langsung di dunia maya tanpa bantuan atau pemandu dari yang lebih ahlinya.

Sangat disayangkan sekali jika mereka menggunakan fasilitas yang ada jika hanya untuk digunakan untuk bermain dan membuang-buang waktu yang ada. Menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak berguna. Tujuannya untuk menghibur tapi kecanduan, sehingga membuat mereka keterusan menggunakan teknologi tersebut untuk hal yang sangat disayangkan.

Faktor Faktor

Ini lah salah satu faktor terbesar yang sangat dikhawatirkan orang tua, ketika anak-anaknya banyak menghabiskan waktunya dengan handphone nya dan komputer atau laptopnya. Bahkan ada juga yang memaksakan untuk menyempatkan berkunjung ke WARNET (Warung Internet) yang merupakan tempat yang difasilitasi dengan komputer dan internet. Dimana banyak anak-anak yang sering bermain untuk game online, youtube dan membuka social media seperti facebook, twitter, path, yahoo messenger, instagram, dan lain-lain.

Mereka rela menyisihkan uangnya hanya untuk keperluan tersebut, sehingga mengabaikan tugas utamanya sebagai seorang pelajar/mahasiswa. Yang seharusnya mereka fokus untuk belajar menyiapkan pelajaran esok hari atau mungkin untuk ujian. Tapi mereka malah sibuk bermain dengan handphone dan fokus didepan laptop/PC.

Karena banyaknya dampak buruk yang nantinya akan terjadi jika terus dibiarkan, maka dari itu banyak orang tua banyak memilih untuk menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren. Bahkan ada juga yang memilih Pondok Pesantren yang jauh dari rumah, seperti di luar kota, antar provinsi, dan ada juga yang dari luar negeri.

Banyak Pondok Pesantren Di Pulau Jawa

Pondok Pesantren banyak kita temui di Pulau Jawa. Mengapa begitu? Karena banyak ulama, kyai, dan orang-orang yang berilmu lahir dang berasal dari Pulau Jawa. Sehingga banyak sekali kita berjumpa Pondok Pesantren baik Salafy, Semi Salaf, dan Modern di Pulau Jawa.

Bukan hanya belajar ilmu agama tetapi di Pondok Pesantren juga diajarkan ilmu pengetahuan umum. Selain itu santri juga membentuk kepribadian santri yang berakhlakul karimah, menumbuhkan bakat dan minat, serta menggali potensi yang dimiliki dalam diri masing-masing.

Hadirnya Pondok Pesantren

Dengan adanya Pondok Pesantren, orang tua tidak terlalu khawatir lagi akan keadaan anak-anaknya. Karena perkembangan anak-anak terjamin di Pondok Pesantren. Kenapa begitu?

Mereka 24 jam NON STOP berada di Pondok Pesantren, tinggal di asrama, dalam pengawasan dan keamanan yang sangat terjamin. Sistem pendidikan yang tertib dan aturan-aturan yang sudah ada. Secara tidak langsung dapat membentuk karakter dan sifat-sifat mereka secara perlahan.

Di Pondok Pesantren mereka dilatih mandiri, bersosialisasi, berbaur dengan yang lain, saling membantu dalam hal apapun berawal dari hal-hal kecil, belajar hidup sederhana, ikhlas, ukhuwah islamiyah, dan mereka bebas dari hal-hal yang dapat membahayakan dirinya.