Penemuan Dajjal di Sebuah Pulau Misterius
Tamim ad-Darri yang telah masuk Islam. Dia awalnya seorang Arab Kristen yang masuk Islam. Dia bangun dan berkata “Kami berada dalam sebuah kapal. Dan badai besar mengenai kami. Dan kami tersesat sampai kapal kami terdampar disebuah pulau. Kami memasuki pulaunya.”
Dia berkata: “Seekor hewan menghampiri kami di pulau itu. Dia begitu berbulu, sampai kami tidak mengetahuinya mana bagian depan dan belakangnya, yang mana kepala dan ekornya. Kami tidak tahu.” Dan kami berkata; “Celaka kamu! Makhluk apakah kamu ini? Tidak pernah kami melihat makhluk sepertimu sebelumnya.”
Dan hewan itu berkata (ternyata makhluk itu bisa bicara): “Aku adalah Jasasah (Pengintai).” Mereka berkata “Makhluk apa Jasasah ini?” dan hewan itu berkata: “Wahai manusia, kemarilah.. datanglah kepada seorang pria yang sudah menunggu kalian, dalam sebuah kuil (tempat sembahyang).” Dan dia (Jasasah) berkata: “Ada seorang pria yang sedang menunggu kabar darimu dengan gelisah.”
Mereka berkata: “Kami melarikan diri dari hewan itu, kami berpikir bahwa itu adalah seekor Jin. Kami memasuki kuil yang digunakan untuk sembahyang. Tiba-tiba kami melihat seorang pria di hadapan kami yang merupakan pria terkekar yang pernah kami lihat. Tangannya diikat ke lehernya dengan rantai. Demikian pula kepala dan tangannya juga dirantai bersama kakinya. Jadi dia hampir tidak bisa melihat ke atas. Dan dia dirantai begitu kuat. Tidak bisa bergerak.”
Kami bertanya, “Siapakah engkau?” Dan dia menjawab: “Kau bisa menyakitiku, karena aku dirantai. Jadi merupakan hakku untuk bertanya lebih dulu tentang siapakah kalian?” Mereka berkata “Baiklah.. kami adalah orang-orang dari bangsa Arab. Kami berlayar dengan kapal kami dan kemudian sebuah badai menghantam kami sampai kami tersesat dan mendarat di pulau ini. Kami datang ke pulau ini dan kami menemukan seekor hewan yang mendatangi kami, yang mempunyai begitu banyak bulu. Dan dia menuntun kami kepadamu.”
Pertanyaan Dajjal
Mereka berkata “Kami takut berada dekat-dekat dengan pria ini, kami tidak merasa aman di dekatnya. Meski begitu, pria itu berkata kepada kami ‘Beritahu aku tentang pohon Kurma di Baysan’ (Baysan adalah sebuah kota di Yordania). Kami berkata “Apa sebenarnya yang ingin kau tahu tentang Baysan di Yordan?” Dia berkata “Aku tanya pada kalian, apakah sudah ada banyak pohon kurma disana atau belum?” Mereka berkata “Ya, disana ada banyak pohon Kurma, melebihi tempat lain yang kami ketahui.” Dia berkata “Nanti pohon Kurmanya akan menjadi langka, tidak lagi berbuah.” (Red: Sekarang sungguh, di Yordan, Kurma sudah mulai langka. Dulu ada banyak disana)
Dia berkata lagi “Sekarang jelaskan padaku tentang Tabaria…” (Laut Tabaria itu dekat dengan Syam). Mereka berkata “Apa yang ingin kau tahu tentangnya?” Dia berkata “Apakah didalamnya ada air?” Mereka berkata “Ya, ada banyak air.” Dia (laki-laki ini) berkata “Nanti airnya akan habis.” (Red: sungguh saat ini, airnya telah menjadi lebih kering dari sebelumnya).
Kemudian dia bertanya “Ceritakan kepadaku tentang Air Mancur Zagar.” (Air Mancur Zagar sekitar 3 hari perjalanan dari Yerussalem, Baitul Maqdis, yang sekarang disebut Israel). Mereka berkata “Apa yang ingin kau tahu tentang air mancur ini?” Dia berkata “Apakah ada air mancur besar, dan orang-orang banyak bercocok tanam disana, dan disana banyak air?” Mereka berkata “Ya, ada sangat banyak air dan di sana orang-orang banyak bercocok tanam.”
Kemudian dia berkata “Ceritakan padaku tentang seorang Nabi yang buta huruf, yang tidak dapat membaca atau menulis… apakah yang telah dia lakukan?” Mereka berkata “Dia telah pergi dari Makkah dan sekarang dia hidup di Yastrib (Madinah).” Dia bertanya pada mereka “Apakah kaumnya telah memeranginya?” Mereka berkata “Ya.” Dia berkata “Apa yang dia lakukan?” Mereka berkata “Dia diusir oleh kaumnya sendiri. Tapi dia pergi kepada penduduk Arab lainnya (penduduk Yastrib), mereka yang masuk Islam bersamanya dan mematuhinya.”
Pria ini berkata pada mereka “Sungguh, apakah itu benar-benar telah terjadi?” Mereka berkata “Ya” Dia berkata “Ketahuilah, lebih baik bagi orang-orang yang mematuhinya untuk terus mematuhinya.” (Dalam hal ini dia mendukung Rasulullah SAW).
“Sekarang aku akan memberitahumu tentang diriku. Saya adalah Almasih (Dajjal akan datang pertama kali mengaku sebagai seorang Nabi Isa AS). Sekarang, sebentar lagi berdasarkan tanda-tanda yang kau tunjukkan padaku, aku akan diberi izin untuk pergi dan aku akan keluar. Aku akan berjalan di muka bumi. Tidak akan ada desa, kota atau tempat di muka bumi kecuali aku akan menjangkau semuanya dalam waktu 40 hari.” Seluruh dunia dalam waktu 40 hari. Semuanya, “kecuali dua tempat, Makkah dan Thibah (Madinah)”. Dia berkata “Keduanya tidak bisa kumasuki.” (Maksudnya ketika dia berkata “Memasuki” itu artinya dia akan menaklukkannya, dia menguasainya).
Dia berkata “Setiap kali aku ingin memasuki salah satu diantaranya, seorang malaikat akan berjaga-jaga menggenggam sebuah pedang, dan dia akan mencegahku dari memasuki Makkah dan Thiba (Madinah).”
Rasulullah SAW mulai menggenggam tongkatnya, dia menempatkannya dekat dengan pahanya, kemudian dia mulai memukul tanah dengan tongkatnya. Dia SAW tampak tegang. Ada sesuatu yang sangat penting. Dia sangat tegang akannya. Dia memukul tanah dan berkata “Ketahuilah semuanya, Inilah Thiba (Madinah).” Dia bersabda “Inilah Thiba (Madinah) dimana kalian berada sekarang.”
Letak Dimana Dajjal Berada
Dia berkata “Tidakkah aku memberitahu kalian bahwa pria ini akan keluar dan tidak akan bisa memasuki tanah ini?” Mereka berkata “Benar Rasulullah.” Hal ini karena Rasulullah telah banyak memberitahu mereka tentang hal ini sebelumnya. Dia bersabda “Hadits dari Tamim ad-Darri, Demi Allah telah membuatku kagum seiring dia menceritakannya padaku. Karena hal ini sama seperti yang sering aku katakan padamu tentang Makkah dan Madinah. Ketahuilah! Ad-Dajjal berada di dekat samudera pada pulau di suatu tempat di timur (timur Madinah), di suatu tempat disana” sabdanya. “Di timur di suatu tempat (Di salah satu samudera itu).” Jadi bahkan Rasulullah SAW tidak tahu dimana dia tempatnya, tapi ada di arah itu. Jadi dia dekat dengan Timur Tengah.
Dajjal Mengaku Nabi Isa AS, Sebelum Mengaku Sebagai Tuhan
Jadi Wallahua’lam, Dajjal pertama kali akan muncul di As-Syam, di area Timur Tengah, yang menjadi masuk akal bahwa orangorang Yahudi yang pertama kali akan mengikutinya, karena mereka menunggu kedatangan Messiah mereka, karena mereka tidak mau beriman kepada kenabian Muhammad SAW. Jadi mereka akan menjadi yang pertama kali mengikuti ad-Dajjal, mereka berkata “Dialah Yesus yang sebenarnya.” Dan bagi umat Kristen, mereka percaya akan kedatangan Yesus, karena mereka telah mencampur-adukkan kitab mereka, mereka akan berpikir bahwa inilah orangnya.
Dan karena Dajjal akan berkata “Akulah Yesus (Isa AS)”, mereka akan memintanya untuk menunjukkan Mukjizat, dan dia akan melakukan mukjizat ini. Sebagian manusia akan percaya, setelahnya dia akan berkata “Akulah Tuhan.” Dan kemudian mereka akan berkata “Bukti apa yang kau punya?” Dia berkata “Hanya Tuhan yang mampu membangkitkan orang mati. Bagaimana jika aku membangkitkan orangtuamu dari kematian?” Mereka berkata “Kalau begitu, kami akan percaya bahwa kau adalah Tuhan.” Dajjal akan memerintahkan para Jin, para sekutu setan untuk bekerja dengannya, untuk menyerupai orangtua mereka dan mereka akan bicara. Jadi orang-orang non Muslim dan Muslim yang lemah akan mengikutinya, semoga Allah melindungi kita darinya. [WARDAN/AbuAdara]