Orientasi Kehidupan Dunia dan Akhirat dalam Kurikulum Pesantren

Santri Darunnajah Jakarta sedang belajar di Perpustakaan
Santri Darunnajah Jakarta sedang belajar di Perpustakaan

Kedudukan Orang Berilmu

Ujian Siswa Akhir TMI Ponpes Darunnajah Jakarta
Ujian Siswa Akhir TMI Ponpes Darunnajah Jakarta

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ

Artinya:

Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Hadits di atas merupakan sebuah anjuran Rasulullah SAW kepada umatnya bahwa barang siapa yang mengiginkan kehidupan bahagia baik di dunia maupun di akhirat maka diharuskan baginya untuk menuntut ilmu. Seseorang yang berilmu memiliki kedudukan yang tinggi di dalam agama islam, seperti yang telah Allah SWT firmankan di dalam al-qur’an di surat al-mujadilah ayat 11 yang berbunyi:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Artinya:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dengan ilmulah seseorang bisa membedakan antara yang benar dan yang batil. Yang halal dan yang haram. Yang boleh diikuti dan yang tidak boleh diikuti. Dengan ilmu pulalah seseorang bisa mencari nafkah untuk kemudian bisa menghidupi keluarga serta masyarakat di lingkungan ia hidup. Pada akhirnya, dengan ilmulah pulalah seseorang bisa hidup dengan baik dan benar. Itulah mengapa ilmu mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam islam.

Tetapi, ilmu yang bagaimana yang harusnya dimiliki oleh seorang muslim? Ada banyak sekali jawaban untuk menjawab pertanyaan tersebut, namun, yang paling sederhana adalah ilmu yang bisa mengantarkan seseorang meraih kemenangan di dunia dan di akhirat. Bahwa dengan ilmu tersebut seseorang bisa hidup dengan baik di dunia dengan cara yang baik serta tujuan yang baik agar di akhirat kelak juga masuk ke dalam golongan-golongan yang baik. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, “Orang cerdas (al-kaysu) adalah orang yang bekerja di dunia untuk tujuan akhirat,”

Pendidikan di Pesantren

Siswa AKhir TMI Darunnajah Jakarta sedang belajar untuk ujian akhir
Siswa AKhir TMI Darunnajah Jakarta sedang belajar untuk ujian akhir

Pondok Pesantren yang bersistemkan asrama memungkinkan untuk menghasilkan para generasi penerus yang cocok di segala bidang. Berbekal pendidikan yang didapatkan di dalam pondok, para alumni tersebut bisa berkiprah sesuai dengan bidang yang disukai. Kehidupan selama 24 jam di bawah bimbingan para asatidz dan kakak kelas menjadikan para alumni mempunyai bekal untuk diaplikasikan di masyarakat. Kurikulum pendidikan yang memadukan antara ilmu agama dan umum membentuk alumni-alumni yang tidak hanya intelek, namun juga menguasai ilmu agama. Pesantren adalah lembaga pendidikan pencetak generasi penerus yang berilmu, beradab, dan bertanggung jawab.

Rutinitas yang sudah baku di pesantren yang berasaskan nilai-nilai keislaman, cinta tanah air, dan berbagai nilai-nilai lainnya membuat santri-santrinya mampu berjuang di manapun ia berada. Tidak hanya untuk kemaslahatan hidup di dunia, tetapi untuk kehidupan di akhirat kelak. Output dari nilai-nilai yang ditanamkan para pendiri pesantren adalah untuk menghasilkan manusia-manusia yang adil. Tidak hanya adil terhadap orang lain, tetapi untuk dirinya sendiri juga. Para alumni pondok pesantren diharapkan mampu menggaungkan kebenaran untuk umat dan bukan malah memanfaatkan ilmunya untuk kepentingan pribadinya.

Sebuah Catatan Penutup

Santri Darunnajah Jakarta sedang belajar di Perpustakaan
Santri Darunnajah Jakarta sedang belajar di Perpustakaan

Pada akhirnya, sebuah pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan islam yang didirikan untuk menghasilkan alumni-alumni yang berorientasikan untuk mampu hidup dengan baik di dunia dan di akhirat. Bahwa kehidupan di dunia tidaklah selamanya. Bahwa dunia ini suatu saat akan binasa. Bahwa manusia akan kembali lagi penciptanya. Berbekal sudut pandang tersebutlah para alumni hidup dan berjuang di masyarakat.

(ZA)

 

Pendaftaran Santri Baru