Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Mental Juara Terbentuk Melalui Ajang Kompetisi Futsal

Mental Juara Terbentuk Melalui Pertandingan Junior Futsal Championship 2017 SD Islam Darunnajah Jakarta
Pertandingan Junior Futsal Championship 2017 SD Islam Darunnajah Jakarta

Mental juara menjadi komponen penting dalam diri seorang pemain, dengan mental yang kuat pertandingan seberat apapun akan menjadi pemicu semangat pantang menyerah dan membuat pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk mencapai target yang diinginkan. Mental juara perlu dibina, diasah, dan dibangun dalam diri pemain, salah satunya melalui ajang kompetisi atau pertandingan, disamping juga untuk mengukur seberapa kuat mental juara sudah tertanam dalam diri anak didik.

Pertandingan ketiga melawan SD Al Jannah menjadi akhir perjalanan tim futsal SD Islam Darunnajah pada ajang McD’s Junior Futsal Championship 2017 yang diiktu hampir 65 sekolah wilayah DKI Jakarta pada hari Ahad, 22 Oktober 2017 di GOR Cilandak Town Square Jakarta Selatan.

Memainkan umpan-umpan pendek dan cepat yang diperagakan anak asuh coach Rosyid terus menggempur pertahanan lawan, namun dengan rapatnya pemain belakang membuat tusukan tusukan yang dilakukan oleh Rayhan dan Ahmad seperti membentur tembok. Serangan tetap dilancarkan dengan memaksimalkan skil individu para pemain, seperti Rayhan yang kemampuan dribblingnya bagus terus menekan lawan dengan sekali kali melakukakan tembakan keras, namun usahanya belum membuahkan gol.

Lima menit sudah pertandingan berjalan belum satupun gol tercipta, padahal penguasaan bola hampir 60% milik Darunnajah, rapat dan disiplinya pertahanan lawan menjadikan sulit bagi darunnajah mengalirkan bola ke pertahanan lawan. Beberapa kali tendangan spekulasi dari tangah lapangan langsung ka arah gawang lawan yang dilakukan oleh Ibad selalu dapat diantisipasi dan ditangkap secara sempurna oleh kipper.

Dengan postur tinggi dan lincah penjaga gawang SD Al Jannah dapat menjaga gawangnya dari kebobolan, disamping itu juga pressing yang dilakukan pemain al Jannah terhadap Darunnjah membuat para pemain kesulitan mencari ruang kosong untuk memberikan operan ke jantung petahanan lawan.

Bisa diibaratkan permainan darunnajah seperti Liverpool saat menghadapi Manchester United minggu lalu. Dengan penguasaan bola hampir 65% namun Liverpool kesulitan menciptakan gol karena disiplin dan rapinya pertahanan Manchester United yang dikomandoi oleh Cris Smling. United hanya bertahan dan menunggu kesalahan lawan serta sesekali menyusun serangan balik bila mendapatkan bola, seperti itu juga yang dilakukan oleh lawan Darunnajah sampai babak pertama usai.

Dan terbukti pada babak kedua kesalahan kipper yang tidak sempurna menangkap bola menjadikan gawang darunnajah kebobolan. Setelah tercipta gol pertama, intensitas serangan Darunnajah meningkat untuk mencari penyama gol, namun lagi-lagi tendangan yang dilakukan para pemain tertahan oleh tembok kokoh pertahanan lawan. Apalah daya gawang darunnajah kembali terkoyak lewat tendangan bebas yang salah terbaca oleh kipper, dan di tiga menit akhir pertandingan 2 gol kembali tercipta sehingga praktis telah menutup langkah Darunnajah untuk tampil di babak selanjutnya dengan skor akhir 4-0.

Permainan cantik yang menghibur penonton namun tidak menghasilkan kemenangan akan membawa kerugian bagi tim, karena dalam kompetisi menang adalah hasil maksimal yang harus dicapai. Taktik yang diterapkan oleh Jose Mourinho terhadap klub yang ditanganinya selalu mengedepankan hasil, bermain cantik dan menghibur bisa diterapkan pada lawan yang memang memungkinkan untuk melakukan taktik seperti itu, namun bila tidak memungkinkan strategi defensive (bertahan) bisa diterapkan untuk mencapai tujuan dari petandingan yaitu kemenangan.

Menurut coach Rosyid, kekalahan ini sebenarnya tidak perlu terjadi andaikan pemain belakang tidak melakukan kesalahan. Karena dari segi teknik dan skil kita lebih unggul dari mereka terbukti dengan penguasaan bola yang Darunnajah miliki, namun ada juga beberapa intruskis dari pelatih yang tidak dijalankan dengan sempurna seperti pegerakan pemain untuk lebih berani maju dan berduel dengan lawan di sepertiga akhir lapangan, karena lawan hanya mengandalkan lemparan dan tendangan jauh ke gawang langsung.

Dan faktor lain yang disorot oleh manager tim Bahrul Arifuddin adalah mental para pemain, dimana para pemain pengganti seperti tidak siap untuk bermain, kemasukan berapa gol pun dalam satu petandingan, permainan tetap berlanjut sampai menit akhir, jangan karena kebobolan banyak gol kemudian pemain cadangan tidak mau melakukan pergantian. Ini yang harus menjadi pelajaran, menang kalah dalam pertandingan adalah wajar karena tim terbaiklah yang akan menjadi pemenang, ketika sudah masuk game apapun instruksi dari pelatih harus didengarkan dan dilaksanakan karena dialah nahkoda permaianan.

Semoga kekalahan pada pertandingan ini menjadi pelajaran buat para pemain untuk terus memupuk dan membangun mental juara. Tidak mudah patah semangat dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala rintangan karena dalam kegagalan banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil.

 

Pemain Utama: Muhammad Rayhan, Muhammad Ibad, Ahmad Rasydan, Muhammad Nabil, Muhammad Alfian

Pemain Cadangan: Muhammad Zidni, Muhammad Syauqi, Nurqolbi Aditya, Muhammad Hasan, Muhammad Khadafi

 

Manager Tim: Bahrul Arifuddin, S.Pd.I

Pelatih: Abdul Rosyid

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah