Bakat dan potensi seperti kita ketahui bersama, dalam diri manusia sendiri di ciptakan Rabnya dengan potensi yang berbeda-beda. Ada yang berpotensi dalam bidang akademik dan ada juga yang non akademik. Olek karena itu, tidak harus yang dikatakan bakat itu hanya dalam hidang Akdemiak saja, dalam bidang non akademik olahraga juga adalah salah satu anugrah bakat yang tertanam dalam diri seseorang.
Akan tetapi banyak dari kita ataupun orang tua, kurang mandukung bakat seorang anak yang non akademik seperti halnya yang berbasis olah raga, seperti sepak bola, futsal, batminton, bola bsket dan lain-lain. Menurut mereka hal tersebut hanyalah akan mengganggu prestasinya dalam bidang akademiknya.
kenapa hal itu terjadi ?
Banyak pandangan yang salah dari para ortu pada saat ini, mereka kebanyakan melihat masa depan anaknya dari nilai yang dia dapatkan di sekolahanya, tapi tidak pernah melihat minat dan bakatnya di luar bidang akademik sang anak seperti suka bermain sepak bola dan sering juga mereka bercita-cita menjadi sepak bola profesionl . Akan tetapi Seringkali kita potensi diluar akademik tersebut menjadi sasaran ocehan orang tuske anaknya pada saat nilai akademik kita menurun.
Memang orang tua menginginkan hal yang terbaik untuk masa depan anka-anaknya. Akan tetapi jangan sampai hal tersebut menghalangi anak mengembangkan potensi diluar akadmiknya seperti bermain sepak bola, futsal, badminton, tenis meja , bernyanyi, menari dan lain-lain. Karena hal tersebut akan membentuk karakter sosial anak sendiri. contohnya dalam artikel ini saya sedikit memaparkan beberapa karakter sosial yang ada didalam permainan sepak bola.
sepak bola bisa membanguan karekter sosial
Dalam sepak bola kita dilatih untuk bisa bekerja sama untuk meraih tujuan yang sama yaitu ” kemenangan “. Semahir-mahir seorang pemain sepak bola tidak akan bisa melewati 11 pemain lawan tanpa adanya kerjasama. siapa yang tidak kenal C. Ronaldo, apakah seorang yang terkenal dengan panggilan CR7 itu bisa mencetak goal soeorang diri? jawabannya” TIDAK”. Begitu juga dalam kehidupan yang real, kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa meraih apa yang kita inginkan tanpa campur tangan orang lain.
kalau kita mengimplementasikan sepak bola dengan kehidupan yang real tidak akan jauh berbeda, dalam sepak bola sendiri banyak hadangan. Para pemain harus melewati 11 pemain lawan, demi memperoleh yang namanya goal, guna untuk meraih kemenangan bersama. Akan tetapi hadangan tersebut tidak akan berarti jika dalam tim terjalin kerjasama yang kuat.
strategi bola dalam kehidupan
Dalam club sepak bola tidak harus diisi dengan pamain-pemain bintang demi meraih kemengan, hal yang tak kalah pentingnya juga adalah strategi dalam bermain. Dengan strategi yang baik suatu club akan bisa meraih kemenagan. Begitu juga dalam kehidupan kita butuh ynag namanya strategi dalam melakukan hal-hal untuk mengantarkan kita meraih apa yang kita inginkan. Tanpa strategi yang matang dalam melakukan sesuatu, sangat kecil kemungkinan untuk bisa meraih tujuanya.
Melatih diri dalam menaati peraturan tak takut memberikan hukuman kepada orang-orang yang melakukan pelangaran
sang pemandu jalannya permainan dalam sepakbola yakni Wasit. Dalam sepak bola seorang pemain harus menaati peraturan-peraturan dalam sepak bola supaya permainan berjalan dengan lancar. Bagi para pemain yang melaanggar peraturan pertandingan maka akan di kasih ganjaran seperi kartu kuning untuk pelanggaran ringan dan kartu merah ( harus keluar lapangan ) untuk pelanggaran berat. ketegasan wasit sangatlah di perlukan, wasit harus bersikap netral dan adil dalam memberikan keputusan.
Intinya dalam hidup kita harus menaati peraturan dan harus berani memberikan hukuman kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran. menegakan dan menerapkan peraturan tanpa pandang bulu. seperti yang terjadi pada hari-hari ini banyak ketetapan hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul keatas.
(Santri Tv/Rafi)
