Dalam perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah, Rasulullah SAW singgah di sebuah daerah bernama Quba. Di tempat inilah beliau membangun masjid pertama dalam sejarah Islam yang kemudian dikenal sebagai Masjid Quba. Masjid ini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan dakwah Rasulullah SAW, tetapi juga menjadi simbol penting bagi perkembangan Islam dan warisan sejarah yang abadi hingga saat ini.
Sejarah Pembangunan Masjid Quba
Ketika Rasulullah SAW tiba di daerah Quba pada tahun 622 M, beliau tinggal selama empat hari di rumah Kulthum bin Hidm. Selama masa tinggalnya, Rasulullah SAW bersama para sahabatnya membangun sebuah masjid yang kemudian dikenal sebagai Masjid Quba. Pembangunan masjid ini menandai momen bersejarah, sebagai masjid pertama yang dibangun dalam Islam, bahkan sebelum pembangunan Masjid Nabawi di Madinah.
Pembangunan Masjid Quba didasarkan pada ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 108: “Sesungguhnya masjid yang dibangun atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
Keutamaan Masjid Quba
Masjid Quba memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW sering berkunjung ke Masjid Quba, baik dengan berjalan kaki maupun berkendaraan. Beliau biasa mengunjungi masjid ini setiap hari Sabtu dan melaksanakan shalat di dalamnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka baginya seperti pahala umrah.” Hadits ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan berkunjung dan melaksanakan shalat di Masjid Quba.
Arsitektur dan Renovasi Masjid Quba Sepanjang Sejarah
Masjid Quba awalnya dibangun dengan sangat sederhana. Bangunan pertamanya terdiri dari dinding-dinding batu dan atap yang terbuat dari pelepah kurma. Ruang shalat pertama hanya berukuran sekitar 26 x 30 meter.
Seiring berjalannya waktu, Masjid Quba telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan:
- Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, masjid ini diperluas dan dibangun kembali dengan batu dan kapur.
- Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga melakukan renovasi terhadap Masjid Quba ketika beliau menjadi gubernur Madinah.
- Raja Abdullah bin Abdul Aziz melakukan renovasi besar-besaran pada tahun 1986, memperluas masjid hingga dapat menampung sekitar 20.000 jamaah.
Saat ini, Masjid Quba tampil dengan arsitektur yang megah dengan empat menara tinggi dan 56 kubah. Masjid ini dilengkapi dengan fasilitas modern seperti sistem pendingin udara, pencahayaan yang baik, dan area wudhu yang luas.
Masjid Quba sebagai Destinasi Ziarah
Masjid Quba tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi ziarah yang penting bagi umat Islam dari seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan jamaah haji dan umrah menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid Quba dan menunaikan shalat di dalamnya untuk meraih keutamaan yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.
Pengunjung yang datang ke Masjid Quba dapat merasakan atmosfer spiritual yang khas, mengingat tempat ini memiliki sejarah yang sangat penting dalam perkembangan Islam. Banyak jamaah yang menggunakan kesempatan berkunjung ke Masjid Quba untuk merenung dan mengambil pelajaran dari sejarah perjalanan dakwah Rasulullah SAW.
Nilai Edukatif Masjid Quba bagi Generasi Muslim
Keberadaan Masjid Quba memberikan nilai edukatif yang sangat penting bagi generasi Muslim. Melalui masjid ini, kita dapat belajar tentang:
- Pentingnya membangun masjid sebagai pusat ibadah dan aktivitas sosial umat Islam.
- Nilai ketakwaan yang harus menjadi dasar setiap amal ibadah.
- Kesederhanaan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam beribadah.
- Komitmen untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an.
Masjid Quba di Era Modern
Di era modern ini, Masjid Quba terus menjadi pusat kegiatan ibadah dan pendidikan Islam. Selain sebagai tempat shalat, masjid ini juga menyelenggarakan kajian-kajian keislaman dan program hafalan Al-Qur’an.
Pemerintah Arab Saudi memberikan perhatian khusus terhadap pemeliharaan dan pengembangan Masjid Quba. Berbagai fasilitas terus ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan bagi para jamaah yang berkunjung. Area sekitar masjid juga dikembangkan dengan baik, dilengkapi dengan taman, area parkir, dan pusat informasi untuk pengunjung.
Penutup
Masjid Quba adalah warisan sejarah Islam yang abadi. Sebagai masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam, keberadaannya memiliki nilai historis dan spiritual yang sangat tinggi. Bagi Pondok Pesantren Darunnajah yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan pendidikan, Masjid Quba dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan lembaga pendidikan yang berlandaskan ketakwaan kepada Allah SWT.
Mari kita terus melestarikan dan mengambil hikmah dari warisan sejarah Islam seperti Masjid Quba, sehingga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat terus menginspirasi generasi Muslim saat ini dan masa depan. Semoga dengan mengenal lebih dalam tentang Masjid Quba, kita semua termotivasi untuk menjadikan masjid sebagai pusat kehidupan dan peradaban Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.