Ceramah Tarawih yang disampaikan Syekh Mustafa Mosawek Ahmad Mahmoud, M.A., Mab’uts Al-Azhar Asy-Syarif Mesir untuk Pondok Pesantren Darunnajah di Masjid Jami’ Darunnajah, pada Rabu, 3 Ramadan 1445 H/13 Maret 2024 M.
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala atas nikmat telah sampai pada bulan Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam hadis bahwa dari Ramadan ke Ramadan selanjutnya adalah penghapus dosa.
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مُكَفِّراتٌ لما بينهنَّ إذا اجتُنبَت الكبائر» (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Shalat lima waktu. Ibadah Jum’at yang satu dengan ibadah jum’at berikutnya. Puasa Ramadhan yang satu dengan puasa Ramadhan berikutnya. Itu semua merupakan penghapus dosa antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi. (HR. Muslim)
Kemudian, kita juga harus mengingat bahwa umur umat Nabi Muhammad Salallahu’ alaihi wa sallam terbatas tidak seperti umur umat-umat terdahulu, sebagaimana dalam hadis di bawah ini.
عن أبي هريرة رضي الله عنه: عن النبي صلى الله عليه وسلم: أعمارُ أمتي ما بين الستينَ إلى السبعينَ وأقلُّهم مَنْ يَجُوزُ ذلك (رواه الترمذي وابن ماجه وابن حبان)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulillah Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Usia umatku berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit sekali di antara mereka yang melebihi usia tersebut” (H.R. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Ibadah puasa merupakan ibadah yang memiliki keutamaan yang besar, balasannya dari Allah subhaanahu wa ta’ala secara langsung, sebagaimana dijelaskan dalam hadis.
عن أبي هريرة رضي الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كلُّ عملِ ابنِ آدمَ يُضاعفُ ؛ الحسنةُ بعشرِ أمثالِها ، إلى سَبْعِمائةِ ضِعفٍ ، قال اللهُ تعالى :إِلَّا الصَّوْمَ ؛ فإنَّه لِي ، وأنا أجزي به ، يَدَعُ شهوتَه وطعامَه من أجلِي ، وللصائمِ فرْحتانِ : فرحةٌ عند فِطرِه ، وفرحةٌ عند لقاءِ ربِّه ، ولَخَلُوفُ فمِ الصائمِ ، أطيبُ عند اللهِ من ريحِ المِسكِ (رواه البخاري ومسلم وابن ماجه)
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman: ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya. Meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena-Ku. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia bergembira ketika berbuka, dan ia bergembira ketika bertemu dengan rabbnya. sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau misk.” (HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
Kita juga harus mengetahui bahwa di dalam bulan Ramadan ini terdapat suatu malam yang lebih utama daripada seribu bulan. Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman:
ليلة القدر خير من ألف شهر
Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan
Sampainya kita di bulan Ramadan ini juga merupakan doa-doa kita dari sebelum bulan Ramadan
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan
Hal yang penting ketika kita sudah berada di dalam bulan Ramadan adalah hadirnya hati kita dalam puasa, juga hadirnya hati kita dalam salat. Gerakan-gerakan salat harus dalam keadaan khusyu’ dan tuma`ninah, tidak tergesa-gesa.
Dalam berpuasa kita juga harus yakin dan berharap atas pahala yang diberikan oleh Allah subhaanahu wa ta’ala kepada kita agar dosa-dosa kita diampuni, sesuai dengan hadis.
عن أبي هريرة رضي الله عنه: عن النبي صلى الله عليه وسلم: مَن صامَ رَمَضانَ إيمانًا واحْتِسابًا غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ (رواه البخاري)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Al-Bukhari)
Keistimewaan bulan Ramadan lainnya adalah bulan Ramadan sebagai bulan Al-Qur’an. Al-Quran merupakan nikmat terbesar bagi kita.
Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam diturunkan kepadanya Al-Qur’an, sehingga ia menjadi penghulu para Nabi.
Bulan Ramadan diturunkan di dalamnya Al-Qur’an sehingga menjadi penghulu bagi seluruh bulan. Lailatul Qadar diturunkan didalamnya Al-Quran sehingga menjadi malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.
Para ulama terdahulu mencontohkan bagaimana mereka mengkhatamkan Al-Quran pada bulan Ramadan. Imam Asy-Syafi’i mengkhatamkan Al-Quran dua kali dalam sehari pada bulan Ramadan.
Di akhir kesempatan ini mari kita mendoakan saudara-saudara kita di Gaza, Palestina yang hingga kini masih berada dalam penjajahan, semoga diberikan kekuatan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin
Penerjemah: Imam Khairul Annas, M.A.
Editor: Anisrullah