17 maret 2021, pukul 16.00 WIB. Bagian Pengajaran Organisasi Darunnajah kembali mengadakan seminar yang berjudul “ MENJADI PRIBADI MUSLIMAH THOYYIBAH” yang diisi oleh ustadzah Demita Forenza Amelia, Lc.
Taukah kalian? Kenapa penting sekali bagi muslimah untuk menjadi pribadi yang thoyyibah?
Muslimah merupakan identitas mulia yang diberikan Allah SWT kepada kaum perempuan yang beriman. Selain itu perempuan merupakan ujung tombak yang nantinya akan melahirkan generasi-generasi emas di masa depan. Dari mereka pula lahirlah generasi yang cerdas, bermartabat dan berkarakter.
Karena muslimah merupakan ibu dan madrasah pertama bagi anak-anaknya, karena anak yang berkarakter itu terlahir dari ibu yang cerdas dan berakhlakul karimah. Namun, untuk menjadi muslimah millenial yang baik tidaklah mudah, tantangan dan ujian yang dihadapinya semakin berat seiring dengan perkembangan zaman.
Pada era millennial muslimah harus cerdas dalam menata kehidupan agar selamat di dunia dan di akhirat. Tidak hanya itu, mereka juga harus mempunyai landasan ilmu yang kuat agar terhindar dari hal-hal yang menyimpang dari ajaran Islam.
Muslimah yang tangguh adalah mereka yang cerdas dan selalu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, menjaga adab atau sopan santun, rajin beribadah, melakukan hal-hal yang diperbolehkan dan meninggalkan yang dilarang oleh agama Islam.
Nah apa aja sih tips agar bisa menjadi muslimah thoyyibah?
1. Menjaga aurat
Menutup aurat sebagaimana yang telah diperintahkan dalam al qur’an disurah al ahzab ayat 59 :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Al-Ahzab[33]:59
2. Menjaga lisan
Selalu menjaga tutur kata dan tidak suka perprasangka buruk, sebagaimana yang dijelaskan dalam surah al- hujurat ayat 12 : Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” Al-Hujurat[49]:12
3. Meng-uprade diri
Dengan belajar sungguh-sungguh, menggali potensi, management waktu untuk hhal yyang bermanfaat dan memiliki peran penting untuk diri sendiri dan masyarakat.
4. Berakhlaqul karimah
Dengan meneladani perempuan perempuan muslimah yang dijamin masuk surga.
(dn.com/Pers&Jurlistik2021)