Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Apakah Kita Sudah Memenuhi Tanggung Jawab dalam Merawat Anak?

Sebagai umat Islam, salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan adalah dengan mengindahkan tanggung jawab dan amanah yang Allah berikan, termasuk merawat anak dengan baik dan benar.

Anak adalah amanah besar yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban dari setiap orang tua.

Tulisan ini membahas tentang pentingnya memenuhi tanggung jawab merawat anak, larangan menelantarkan anak dalam Islam, keyakinan bahwa Allah akan mencukupi rezeki anak, serta motivasi untuk semangat menjalankan amanah ini.

Berikut uraiannya:

Apa Saja Tanggung Jawab Kita Sebagai Orang Tua?

Pernahkah kita merenungkan, sudahkah kita memenuhi semua tanggung jawab sebagai orang tua?
Sudahkah kita memberikan hak-hak anak dengan semestinya?

Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rumah tangga tersebut.” (HR Bukhari no. 7138 dan Muslim no. 1829)

Hadits ini menegaskan bahwa setiap orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap anak-anaknya, seperti memastikan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, serta kasih sayang.

Apa Akibatnya Jika Kita Menelantarkan Anak?

Apakah kita menyadari dosa besar yang ditanggung jika lalai dalam merawat anak?
Tahukah kita ancaman bagi orang tua yang menelantarkan anaknya?

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.” (QS. An-Nisaa’: 58)

Rasulullah ﷺ juga memperingatkan:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ

“Cukuplah dosa bagi seseorang jika ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Abu Dawud no. 1692, dinilai shahih oleh Al-Albani)

Menelantarkan anak, baik dengan tidak memberikan nafkah, tempat tinggal layak, pendidikan yang cukup, maupun kasih sayang, adalah dosa besar yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Bagaimana Islam Memandang Rezeki Anak?

Pernahkah terbesit kekhawatiran tidak mampu memenuhi kebutuhan anak?
Bagaimana seharusnya keyakinan seorang muslim terhadap rezeki anak-anaknya?

Allah ﷻ menegaskan:

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra’: 31)

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلَّا عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari no. 1359 dan Muslim no. 2658)

Sebagai orang tua, kita harus meyakini sepenuhnya bahwa Allah telah menjamin rezeki setiap anak yang terlahir ke dunia ini. Tugas kita adalah mendidik mereka menjadi anak yang shalih dan shalihah.

Apa Saja Hak-Hak Anak yang Harus Kita Penuhi?

Sudahkah kita memahami apa saja hak anak yang wajib ditunaikan?
Pernahkah kita mengecek, apakah hak-hak tersebut sudah terpenuhi dengan baik?

Beberapa hak anak yang harus dipenuhi orang tua antara lain:
– Hak mendapatkan nafkah yang halal dan layak
– Hak mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan yang baik
– Hak mendapatkan pendidikan agama dan pengetahuan umum
– Hak mendapatkan perawatan kesehatan yang cukup
– Hak mendapatkan perlakuan yang adil dan kasih sayang
– Hak mendapatkan waris dari orang tuanya
– Hak mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6)

Memenuhi kebutuhan anak dan mendidik mereka dengan baik adalah bagian dari upaya menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka.

Bagaimana Jika Kita Merasa Berat Memenuhi Hak Anak?

Pernah merasa berat dan terbebani dengan tanggung jawab membesarkan anak?
Bagaimana cara menyikapinya sesuai tuntunan Islam?

Rasulullah ﷺ mengajarkan doa:

اللَّهُمَّ لاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

“Ya Allah, janganlah Engkau sandarkan diriku kepada diriku sendiri walau sekejap mata.” (HR. Abu Dawud no. 5090, dinilai hasan oleh Al-Albani)

Memohonlah pertolongan kepada Allah ketika merasa berat dalam mengasuh dan mendidik anak. Bersabarlah dan jangan berputus asa, karena Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.

Apa Keutamaan Merawat Anak dengan Baik?

Tahukah kita ganjaran yang dijanjikan bagi orang tua yang merawat anaknya dengan baik?
Apa saja keutamaan yang bisa didapatkan dari mengasuh anak sesuai ajaran Islam?

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ

“Barangsiapa memelihara dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari Kiamat dia akan datang bersamaku seperti ini.” Beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR. Muslim no. 2631)

Merawat dan mendidik anak dengan baik akan mendatangkan pahala yang besar, mendekatkan diri kepada Rasulullah ﷺ di surga, serta menjadi tabungan amal setelah kematian melalui doa anak yang shalih/shalihah.

Apa yang Harus Kita Lakukan Agar Anak Menjadi Shalih/Shalihah?

Apa saja upaya yang bisa dilakukan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang shalih/shalihah?
Amalan apa yang bisa menunjang keberhasilan pendidikan anak?

Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
– Mendoakan kebaikan untuk anak, bahkan sejak sebelum menikah
– Memberikan keteladanan dalam ibadah, akhlak, dan kehidupan sehari-hari
– Mengajarkan Al-Qur’an, ilmu agama, dan pengetahuan umum yang bermanfaat
– Membiasakan anak dengan adab-adab islami sejak dini
– Memperlakukan anak dengan lemah lembut dan kasih sayang
– Bersabar dan terus memohon pertolongan Allah dalam mendidik anak

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih.” (HR. Muslim no. 1631)

Anak yang shalih/shalihah adalah investasi terbaik bagi orang tua, karena ia akan terus mendoakan kebaikan untuk mereka walau telah tiada.

Saudaraku

Semoga pembahasan ini mengingatkan kita akan tanggung jawab besar dalam merawat dan mendidik anak. Jangan pernah menganggap remeh amanah ini, karena kelak kita akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah.

Bersungguh-sungguhlah dalam memenuhi hak-hak anak dan menjadi teladan yang baik bagi mereka. Bersabarlah menghadapi segala tantangan dan kesulitan. Mohonlah pertolongan Allah dalam setiap langkah pengasuhan.

Harapannya, dengan memahami cara merawat anak sesuai ajaran Islam, kita dapat menjalankan amanah ini sebaik mungkin dan mendidik generasi penerus yang rabbani serta berkontribusi positif bagi agama, bangsa, dan negara. Semoga Allah memberi kita kekuatan dan menunjukkan jalan yang lurus. Aamiin.

Pendaftaran Santri Baru