Pernahkah kita memperhatikan cara kita memakai dan melepas sandal? Mungkin bagi sebagian dari kita, hal ini terkesan sepele dan tidak penting.
Namun, dalam ajaran Islam, bahkan hal sekecil ini pun memiliki tuntunan yang jelas.
Tulisan ini membahas tentang adab bersandal dalam Islam, hikmah di baliknya, manfaat kesehatan, pembentukan karakter, hubungannya dengan kebersihan, serta kisah inspiratif pengamalannya.
Berikut uraiannya:
Mari kita simak hadits utama yang menjadi pokok pembahasan artikel ini:
إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ باليَمِينِ، وإذَا نَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بالشِّمَالِ، لِيَكُنِ اليُمْنَى أَوَّلَهُما تُنْعَلُ، وَآخِرَهُما تُنْزَعُ.
“Jika salah seorang dari kalian memakai sandal, hendaklah memulai dengan yang kanan, dan jika melepasnya, hendaklah memulai dengan yang kiri.
Jadikanlah yang kanan yang pertama dipakai dan terakhir dilepas.” (HR. Bukhari No. 5855)
Apa Hikmah di Balik Mendahulukan Kanan dalam Memakai Sandal?
Hikmah mendahulukan kanan dalam memakai sandal bukan sekadar formalitas belaka.
Islam mengajarkan kita untuk menghormati anggota tubuh kanan dalam berbagai aktivitas yang baik dan bermanfaat.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Rasulullah SAW menyukai mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusannya.” (HR. Bukhari No. 168 dan Muslim No. 268)
Mendahulukan kanan merupakan bentuk penghormatan dan keberkahan.
Hal ini juga mencerminkan keseimbangan dan keteraturan dalam hidup seorang Muslim.
Mengapa Nabi Muhammad SAW Menekankan Pentingnya Urutan dalam Bersandal?
Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya urutan dalam bersandal karena beliau ingin mengajarkan umatnya tentang konsistensi dan ketelitian dalam setiap aspek kehidupan.
Urutan ini bukan hanya tentang sandal, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan keberkahan.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Dengan mengikuti sunnah Nabi dalam hal-hal kecil seperti bersandal, kita sedang melatih diri untuk konsisten dalam mengikuti ajaran Islam dalam aspek kehidupan yang lebih besar.
Apakah Ada Manfaat Kesehatan dari Urutan Memakai dan Melepas Sandal?
Meskipun belum ada penelitian ilmiah khusus tentang manfaat kesehatan dari urutan memakai dan melepas sandal, kita dapat melihat beberapa potensi manfaat dari kebiasaan ini.
Dr. Ahmad Al-Qadi, seorang pakar kesehatan Islam, mengatakan, “Kebiasaan mendahulukan kanan dalam memakai sandal dapat membantu meningkatkan kesadaran kita terhadap gerakan tubuh. Ini bisa bermanfaat untuk keseimbangan dan koordinasi tubuh.”
Selain itu, dengan membiasakan diri melakukan hal-hal kecil dengan tertib, kita melatih otak untuk lebih teratur dan terorganisir.
Hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan mental kita.
Bagaimana Adab Bersandal Membentuk Karakter Seorang Muslim?
Adab bersandal, meskipun terlihat sederhana, memiliki peran penting dalam membentuk karakter seorang Muslim.
Kebiasaan ini mengajarkan kita tentang:
1. Kedisiplinan: Dengan mengikuti urutan tertentu, kita melatih diri untuk disiplin bahkan dalam hal-hal kecil.
2. Kesadaran: Kita menjadi lebih sadar akan setiap tindakan yang kita lakukan.
3. Ketelitian: Memperhatikan detail kecil seperti urutan memakai sandal membuat kita lebih teliti dalam hal-hal lain.
4. Konsistensi: Mengamalkan sunnah ini secara konsisten membentuk karakter yang teguh.
5. Ketaatan: Mengikuti sunnah Nabi dalam hal kecil menunjukkan ketaatan kita dalam ajaran Islam.
Mengapa Hal Sekecil Memakai Sandal Menjadi Perhatian dalam Ajaran Islam?
Islam memberikan perhatian pada hal-hal kecil seperti memakai sandal karena ajaran ini mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
Hal ini menunjukkan kesempurnaan Islam sebagai way of life.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya Ulumuddin” mengatakan, “Kesempurnaan manusia terletak pada perhatiannya terhadap hal-hal kecil sebagaimana ia memperhatikan hal-hal besar.”
Dengan memperhatikan hal-hal kecil, kita dilatih untuk selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita, sekecil apapun itu.
Apakah Adab Bersandal Berlaku untuk Semua Jenis Alas Kaki?
Meskipun hadits secara spesifik menyebutkan “sandal”, para ulama umumnya berpendapat bahwa adab ini berlaku untuk semua jenis alas kaki.
Ini termasuk sepatu, sandal, dan jenis alas kaki lainnya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan, “Hukum ini berlaku untuk semua yang dipakai di kaki, baik itu sandal, sepatu, atau yang lainnya.”
Prinsipnya adalah mendahulukan yang kanan dalam hal-hal yang baik dan mendahulukan yang kiri dalam hal-hal yang kurang baik atau dalam melepaskan sesuatu.
Apakah Ada Kisah Inspiratif tentang Sahabat Nabi yang Mengamalkan Adab Bersandal?
Ada banyak kisah inspiratif tentang bagaimana para sahabat Nabi sangat memperhatikan dan mengamalkan sunnah-sunnah kecil seperti adab bersandal ini.
Salah satunya adalah kisah Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma.
Beliau dikenal sangat teliti dalam mengikuti sunnah Nabi SAW, bahkan dalam hal-hal kecil.
Suatu hari, orang-orang melihat Abdullah bin Umar berhenti di tengah jalan dan mengubah posisi sandalnya.
Ketika ditanya, beliau menjawab bahwa ia melihat Rasulullah SAW melakukan hal tersebut, sehingga ia pun ingin mengikutinya.
Kisah ini menunjukkan betapa para sahabat sangat memperhatikan dan mengamalkan setiap detail dari sunnah Nabi SAW, termasuk dalam hal memakai dan melepas sandal.
Kesimpulan
Adab bersandal dalam Islam mungkin terlihat sebagai hal kecil, namun memiliki hikmah dan manfaat yang besar.
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa:
1. Mendahulukan kanan dalam memakai sandal memiliki hikmah spiritual dan praktis.
2. Urutan dalam bersandal mencerminkan keteraturan hidup seorang Muslim.
3. Adab bersandal memiliki potensi manfaat kesehatan, baik fisik maupun mental.
4. Kebiasaan ini berperan dalam membentuk karakter Muslim yang disiplin dan teliti.
5. Ada hubungan erat antara adab bersandal dengan konsep kebersihan dalam Islam.
6. Perhatian Islam terhadap hal kecil menunjukkan kesempurnaan ajarannya.
7. Adab ini berlaku untuk semua jenis alas kaki.
8. Para sahabat Nabi sangat memperhatikan dan mengamalkan sunnah ini.
Penutup
Marilah kita terus bersemangat dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam, bahkan dalam hal-hal yang terlihat kecil seperti adab bersandal.
Setiap sunnah yang kita amalkan adalah langkah menuju kedekatan dengan Allah SWT dan Rasul-Nya.
Semoga dengan memahami dan mengamalkan adab bersandal ini, kita dapat meningkatkan kualitas keislaman kita dan menjadi Muslim yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Yuk, Mulai dari Hal Kecil!
Setelah membaca artikel ini, mengapa tidak kita mulai menerapkan adab bersandal dalam kehidupan sehari-hari?
Mari kita jadikan kebiasaan kecil ini sebagai langkah awal untuk menjadi Muslim yang lebih baik.
Ingatlah, perjalanan seribu langkah dimulai dari satu langkah kecil.
Mulailah dari hal sederhana, dan lihat bagaimana hal kecil ini dapat membawa perubahan besar dalam hidup kita.