Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sudahkah Kita Berbakti Kepada Ibu Kita?

SUDAH KITA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA, TERUTAMA IBU KITA?

Pada kali admin menulis tentang Ibu, karena saya sadar besarnya pengaruh orang tua saya terhadap diri saya terutama ibu. Ibu adalah sosok malaikat yang menakjubkan dalam hidup, tanpa adanya Ibu mungkin apalah kita dan kita tidak ada di dunia ini. Ibu mempunyai andil besar dalam hidup anak-anaknya. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, Guru pertama, Tempat curhat pertama.

Kasih Sayang Ibu
Ibu adalah Madrasah Pertama Untuk Anak

Sosok Ibu begitu mulia, lembut katanya, luhur budinya, indah senyumnya. Ibu adalah yang kita pertama kenal di dunia ini, Ibu adalah kata yang kita ucap ketika menangis, ketika lapar, bahkan ketika mau buang air. Ketika baru lahir, Ibulah yang pertama kali memeluk hangat kita, tangisan ibu ketika kita lahir ke dunia adalah tangis bahagia menyambut lahirnya insan ke dunia ini.

 

Beruntunglah kita yang masih memiliki orang tua, yang masih bisa mendengar nasehatnya Ibu, nasehatnya Ayah, Marahnya Ibu, kecerewatannya, semua yang dilakukannya adalah tidak dan tidak bukan untuk anaknya. Hal yang paling baik untuk kita lakukan terhadap kedua orang tua kita adalah berbakti, berbakti dan berbakti dengan terus berdoa. Karena dibalik suksesnya laki-laki ada sosok wanita dibekangnya, yaitu Ibu.

Apa jadinya kalau kedua orang tua kita telah tiada dan pergi menghadapNya, sedang kita belum melakukan hal yang luar biasa kepada oang tua kita, Berbakti. Kita mungkin Ingat dengan kisah teladan Siti Hajar istri dari Nabi Ibrahim AS, Bagaimana perjuangan seorang Ibu untuk anaknya, perjuangan yang luar biasa demi anaknya Ismail yang sudah haus luar biasa sampai menangis sejadi-jadinya. Siti Hajar berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwa sampai 7 kali, berlari dengan tenaga yang sudah lemah, denga tertatih-tatih, terus berusaha dan berdoa agar mendapat air, begitulah perjuangan dan usaha seorang Ibu untuk anaknya, hingga akhirnya Allah memberikan jawaban, dan Siti Hajar menemukan mata air yang disebut air ‘zam-zam’ yang artinya berkumpul.

Anak Berbakti Kepada Ibunya(ketika melaksanakan Ibadah Haji)

Usaha yang dilakukan oleh istri Nabi Ibrahim AS lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah menjadi syariat dalam ibadah haji atau rangkaian yang harus dituntaskan. Lari-lari kecil itu disebut dengan Sa’i, dalam bahasa arab artinya usaha, Usaha seorang ibu untuk keberlangsungan anaknya. Itulah usaha yang luar biasa, maka Allah tuliskan kisahnya dalam Al-Qur’an dan menjadi rangkaian ibadah Haji. Hal ini agaar kita merenungkan bagaimana perjuangan seorang Ibu untuk hidup anaknya.

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”(Qs. Al-Ahqaaf : 15)

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bagaimana perjuangan orang tua kita, terutama Ibu, Bagaimana susah dan lelahnya ibu kita ketika mengandung. Mengandung 9 Bukan 10 Hari, kemana saja kita dibawa, dalam susah-senang, duka-lara. Kemudian kita terlahir, kemudian di sapih selama 2 tahun.

Ibu Mengandung Selama 9 Bulan 10 Hari

Ingatkah kita bagaimana sayangnya Ibu terhadap kita. Ketika kita ingin jajanan, ingin ini dan itu, selalu orang tua berusaha memenuhinya selama itu baik untuk anaknya. Tahukah kita bahwa ketika meminta uang kepada mereka, adakalanya tidak ada uang, tetapi tidak pernah mereka ceritakan kepada kita. Ayah dibalik rautnya yang tegar dan tegas, hatinya mungkin menangis ketika tahajudnya, tidak pernah ia tunjukkan kepada anaknya, agar anaknya tegar dalam menjalani hidup. Ibu kita yang selalu tersenyum, kita tidak tahu kalau mereka suka menangis dalam doa-doanya.

Semua doa-doa orang tua adalah untuk anaknya, orang tua bekerja membanting tulang untuk anaknya, pernahkah kita membayangkan bagaimana lelahnya wajah ayah, capeknya wajah ibu ketika mereka pulang kerja. Pertanyaanya Apakah sudah sebanding apa yang diberikan mereka denga apa yang kita lakukan untuk mereka.

Ya Rabb, lindungilah kedua orang tua kami, jaga lah mereka, berikan mereka kemudahan dalam hidupnya, keberkahan dalam hidupnya. Jika mereka telah tiada, ampunilah dosa-dosa mereka, masukkan mereka kedalam Surga-Mu. Aammiin. Semoga kita selalu berbakti kepada orang tua kita.

Berbakti kepada orang tua tidak akan membuat kita rugi, bahkan kita akan beruntung, karena Allah memuliakan ibu, ridho Allah pada ridho orang tua, dan murka Allah ada pada murkanya orang tua. Na’udzubillah, kita kadang mendengar ada saja anak yang tidak berbakti kepada orang tua, bahkan ada yang memukul, bahkan membunuh orang tuanya. Mata hati mereka telah dibutakan dengan nafsu duniawi, mereka telah lupa bagaimana lelahnya ibu bertaruh nyawa ketika melahirkannya, dia lupa bagaimana ibu menyusu selama dua tahun lamanya, ibu tidak pernah jijik ketika kita buang air.

Ya rabb, muliakan kedua orang tua kami, apa yang kami berikan tidak mungkin membalas jasanya, doa mereka, duha dan tahajud mereka, hanya engkau lah yang dapat membalas kebaikannya. Mari kita bahagiakan kedua orang tua kita, jangan membuat mereka marah. Ketika mereka sudah menjadi kakek-nenek, mereka tidak terlalu membutuhkan materi atau harta dari kita, tapi yang mereka butuhkan adalah kunjungan anak dan cucunya kerumah, menimbang cucu. Kita kadang sibuk bekerja, sibuk sana-sini, hingga lupa akan ibu. Pernah kita sampai lupa menelpon kedua orang tua karena sibuk sampai ibu kita yang menelopon?, begitulah rindunya mereka kepada anaknya, ada salah satu pesan Ibu, “Nak, walaupun kamu sudah dewasa, tapi dimata ibu kamu masih anak-anak yang harus  tetap dinasehati,”.

Untuk kedua orang tuaku, terutama ibuku, maafkanlah kesalahan anakmu, doa kan kami selalu, semoga Allah selalu membalas kebaikanmu, dimuliakan hidupmu.  Surga Allah terletak dibawah kaki Ibu kita, Semoga kita masuk kedalam Surga-Nya Allah bersama Ibu dan Ayah kita. Aammin

Kasih Sayang Orang Tua

Oleh: Tanri Wicaksono

BACA JUGA

BACA JUGA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendaftaran Santri Baru