Wakaf Sumur Bor, Ketaqwaan Dan Tanda Kiamat.
Selasa siang (21/2/17) tepatnya seusai Musyawarah Pengurus Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor, pimpinan pesantren, KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc memimpin seremonial peresmian pengeboran sumur bor (arteis) di belakang asrama santri cilik putra.
Sumur bor ini merupakan wakaf dari seorang muhsinin (donatur) asal Kuwait. Ditargetkan akan selesai dalam waktu satu bulan.
Dalam sambutannya, kyai kelahiran Kendal 21 Agustus 1949 tersebut menyatakan kesyukuran serta kebahagiaan dengan diterimanya wakaf sumur bor tersebut.
Alumni Gontor dan Ummul Qura Makkah itu berujar: “Sungguh ini adalah karunia dari Allah SWT yang tidak diduga. Hal ini disebabkan karena pesantren ini dihuni oleh orang-orang yang bertaqwa dari para santri dan guru, sehingga kita mendapat rezeki min haetsu laa yahtasib!”.
Suami Hj. Rahmah Manaf Mukhayar tersebut juga mengaitkan dengan salah-satu rukun iman yang wajib dipercaya yaitu kedatangan kiamat. Bapak kyai menjelaskan: “Salah-satu tanda kiamat adalah kemarau yang panjang sehingga terjadi kekeringan di mana-mana. Mari kita berdo’a agar Allah SWT selalu mencukupi kebutuhan air antara lain lewat pengeboran sumur ini!”.
Seusai sambutan, ayah 6 anak (4 putra, 2 putri) dan 4 cucu (2 putra, 2 putri) ini melanjutkan dengan membaca do’a yang diamini oleh pengurus pesantren (pengawas pesantren, pembina pesantren, kepala biro, kepala madrasah, kepala asrama, kepala bagian dan kepala lembaga) serta perwakilan santeiwan dan santriwati.
Pada kesempatan tersebut, bapak kyai juga secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih kepada donatur dalam bahasa Arab, di samping juga berharap agar donatur berkenan berkunjung ke pesantren ketika proses pengeboran sumur sudah selesai.
Pertemuan yang berlangsung di bawah naungan mendung dan rintikan gerimis kecil itu dipungkasi dengan Takbir 3 kali dipimpin putra kedua pimpinan pesantren, ustadz Musthafa Zahir, S.Pd.I, Lc, M.Ag yang notabene Kepala Biro SDM dan Pembina Pesantren Putra. (mr. mim). 