Search
Close this search box.
blank

Tiga Unit Kegiatan Sinergi Bersama Masifkan Santri Dan Guru Terbitkan Karya

Tiga Unit Kegiatan Sinergi Bersama Masifkan Santri Dan Guru Terbitkan Karya

blank
ن والقلم و ما يسطرون

Kegiatan penguatan litrasi dan numerasi kembali digelar dengan adanya pembukaan program Kelas Belajar Menulis (KBM) Darunnajah Cipining Bogor.

blank
Pembukaan Kelas Belajar Menulis (KBM)

“Menulis kehidupan dan menghidupkan tulisan” merupakan tema yang diusung dalam acara pembukaan Kelas Belajar Menulis pada Jum’at malam, 14 Januari 2022. Agenda yang terselenggara atas kerjasama tiga unit kegiatan antar komunitas yang terdiri dari Komunitas Penulis Darunnajah (Kopdar), Warta Darunnajah Cipining (Wardan) dan penerbit Pustaka Darunnajah tersebut dilaksanakan di Gedung Tahfidz kampus 1 Darunnajah Cipining.

blank
ن والقلم و ما يسطرون

Kopdar merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STAIDA Bogor yang dikepalai Ustadz Arizqi Ihsan Pratama, M.Pd. Wardan di bawah naungan Departemen Administrasi dan Keuangan dengan Ustadz Giyanto Ibnu Katsir, S.E., sebagai direkturnya, terkhusus divisi Sekretaris Pesantren. Adapaun penerbit Pustaka Darunnajah dinaungi oleh Departemen Sumber Daya Manusia dengan Direktur Ustadz Yogi Saputra, S.Pd.

Acara dibuka pada pukul 20.00 oleh Abdan Mukhayar sebagai Master of Ceremony (MC), dilanjut dengan pembacaan kalam illahi oleh Lalu Muhammad Hayyi disambung dengan sambutan dari ketua STAI Darunnajah Bogor dan ketua Kopdar sebelum masuk ke materi inti.

blank
Ketua Kopdar, Ustadz Andi Wahyudi sampaikan sambutan

“Tulisan yang jelek lebih baik daripada hafalan yang kuat.” tutur Ketua Kopdar baru, Ustadz Andi Wahyudi (Mahasantri STAIDA Bogor semester lima) mengutip quote Kepala STAIDA Bogor, Ustadz Arizqi yang notabene juga Pembina Kopdar. Adapun Kepala Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat, ustadz Abdul Hafidz, S.Pd mewakili ketua STAI Darunnajah Bogor yang berhalangan hadir dan memberikan sambutan. Beliau mewanti-wanti agar para peserta mampu meningkatkan percaya dirinya dalam menulis, sekalipun tulisan itu belum menarik. Karena seburuk apapun tulisan, itu akan selalu teringat dan menjadi inspirasi.

Peserta hadir tidak kurang dari 30 orang yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswi STAI Darunnajah Bogor, anggota Kopdar, tim Wardan, sekaligus santriwan-santriwati kelas 6 (niha’i) TMI terlihat begitu antusias menyimak kalimat demi kalimat yang disampaikan oleh Ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I, M.Pd selaku narasumber.

blank
Ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, penulis buku Sabilun Najihin sedang paparkan kiat memberdayakan kegiatan membaca dan menulis

“Menulislah, agar namamu tertulis,” papar narasumber dalam pembukaan materinya. “Sastrawan itu mirip seperti fotografer, keduanya mempunyai hak untuk menentukan sudut pandang tertentu yang akan ia ambil. Satu objek yang sama bisa menjadi berbeda nilainya di mata seorang fotografer karena faktor sudut pandang, begitupun dengan sastrawan. Ide itu seperti ikan, yang berada di lautan. Yang tak hanya banyak, tetapi banyak sekali. Maka hendaknya kita mampu menjadi nelayan kreatif agar ikan yang ditangkap jadi maksimal, tak hanya menunggu ikan datang menghampiri saja.” lanjut salah seorang dosen STAI Darunnajah Bogor dan juga penulis buku Sabilun Najihin tersebut.

blank
Peserta Tampak Antusias

blank

Selanjutnya, narasumber menyampaikan kiat-kiat sukses ala Kang Abik dan tips-tips menulis lainnya. Untuk memberi contoh jelas dan nyata, ia kemudian memperlihatkan draft rencana buku keduanya hasil kolaborasi bersama istrinya, Ustadzah Upi Nurjanah, Lc., berjudul: Dioarama Asa & Cinta Di Masa Corona, 33 Catatan Memoar Pasutri Santri Dalam Menapaki Musim Pandemi (Januari 2020 – Januari 2022). “Baiklah, pada pertemuan berikutnya maka setiap peserta wajib sudah memiliki judul dari buku yang direncanakan disusun dan diterbitkan ya!” ungkap Pemimpin Redaksi (pemred) Wardan memotivasi para audiens.

Nara sumber juga menginfokan sebagai tambahan motivasi bahwa Ustadz Katena Putu Ghandi, S.Pd.I., yang dikenal sebagai ‘Zainudin MZ-nya Darunnajah Cipining’ telah menyerahkan naskah bukunya terkait Retorika berjudul ‘Bekal Dai Cilik’ ke Pustaka Darunnajah untuk segera diterbitkan dan dijadikan pedoman. Bahkan, salah seorang santri kelas 6C TMI bernama Muhammad Rakan telah selesai menulis satu buku sebanyak 160 halaman dan siap diterbitkan oleh Pustaka Darunnajah.

blank
Sabilun Najihin debut perdana terbitan Pustaka Darunnajah

Acara dilanjut dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan doa dan penutup oleh pembawa acara yang menandakan acara telah usai. Harapannya, semoga acara yang bermanfaat seperti ini dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Kelas belajar menulis yang telah resmi dibuka diharapkan mampu menjadi wadah bagi lahirnya para calon penulis profesional dan para penggiat literasi untuk kemajuan agama dan negeri. (Wardan/ Rizka Lukmana)

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah