Santri Putri Al-Harokah Darunnajah Rutin Latihan Hadrah Tiga Kali Sepekan

Santri Putri Al-Harokah Darunnajah Rutin Latihan Hadrah Tiga Kali Sepekan

Santri putri Al-Harokah Darunnajah 12 Dumai rutin melaksanakan latihan ekstrakurikuler hadrah setiap sore. Kegiatan dilaksanakan tiga kali dalam sepekan di Masjid Putri dengan bimbingan Kak Aesyah Rahmawati, santri kelas 6 TMI. Sepuluh anggota kelompok hadrah berlatih dengan sungguh-sungguh untuk menguasai seni musik islami ini. Latihan rutin ini bertujuan mengembangkan bakat santri sekaligus melestarikan tradisi kesenian Islam.

Hadrah merupakan seni musik islami yang menggabungkan lantunan sholawat dengan irama rebana yang khas. Kegiatan ini menjadi salah satu ekstrakurikuler favorit santri putri karena memadukan seni dan nilai-nilai keagamaan. Para santri belajar memainkan alat musik rebana sambil melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Masjid Putri menjadi tempat yang tepat untuk melatih kemampuan ini dalam suasana yang religius.

Kak Aesyah Rahmawati sebagai pembina membimbing para santri dengan sabar dan telaten. Meskipun masih berstatus santri kelas 6 TMI, ia dipercaya karena kemampuannya dalam seni hadrah. Setiap sesi latihan berlangsung sekitar satu hingga dua jam dengan materi yang terstruktur. Para santri tidak hanya belajar teknik memainkan rebana, tetapi juga memahami makna shalawat yang dilantunkan.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadist riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi:

زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ

“Hiasilah Al-Quran dengan suara-suara kalian.”

Hadist ini mengajarkan bahwa Islam menghargai keindahan suara dalam beribadah. Hadrah sebagai seni musik islami merupakan cara memperindah dzikir dan shalawat kepada Rasulullah. Para santri belajar bahwa seni dapat menjadi media dakwah dan peningkatan keimanan jika dilakukan dengan niat yang benar.

Latihan hadrah memberikan banyak manfaat bagi perkembangan santri dalam jangka panjang. Pertama, melatih konsentrasi dan koordinasi antara gerakan tangan dengan lantunan vokal. Santri harus mampu memainkan rebana dengan tempo yang tepat sambil melantunkan shalawat dengan benar. Kedua, menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW melalui pembiasaan membaca shalawat dalam setiap latihan.

Ketiga, mengembangkan kemampuan berorganisasi dan kerja sama tim dalam kelompok musik. Para anggota hadrah harus kompak agar menghasilkan harmonisasi yang indah dan menyentuh hati. Keempat, memberikan wadah positif bagi santri mengekspresikan bakat seni sesuai syariat Islam. Kelima, mempersiapkan santri untuk tampil dalam berbagai acara keagamaan di pesantren maupun masyarakat.

Kegiatan hadrah juga menjadi sarana dakwah yang efektif untuk menyebarkan ajaran Islam. Shalawat yang dilantunkan dengan irama indah mudah diterima dan diingat oleh pendengar. Banyak orang yang tertarik mengenal Islam lebih dalam setelah mendengar hadrah yang menyentuh hati. Pesantren memahami pentingnya menggunakan seni sebagai media dakwah di era modern ini.

Prestasi kelompok hadrah santri putri diharapkan dapat mengharumkan nama Al-Harokah Darunnajah di berbagai event. Dengan latihan rutin tiga kali sepekan, kemampuan mereka akan terus meningkat dan siap berkompetisi. Dukungan dari pihak pesantren dan orang tua sangat diperlukan untuk pengembangan talenta santri. Setiap santri memiliki potensi yang perlu diasah melalui pembinaan yang tepat dan konsisten..

Pendaftaran Santri Baru