Faidzaa Faraghta Fanshab (Jika Kamu Sudah Selesai Dari Sebuah Pekerjaan, Maka Mulailah Dengan Pekerjaan Lainnya!), semangat inilah yang mengalir dan menginspirasi aneka kegiatan santri Darunnajah Cipining. Seperti terlihat pada kegiatan siang tadi, pukul 10.00 – 13.00 wib di aula Darunnajah yang diikuti oleh santri kelas 5 dan 6 TMI asrama dan non asrama. Seminggu sebelumnya, kelas 6 TMI / XII MA dan SMK disibukkan dengan ujian Praktek Mengajar (Amaliah Tadris) dan kelas 5 TMI / XI MA melaksanakan acara yang cukup padat dalam wahana Darunnajah Celebretion yang terdiri dari Festival Anak Sholeh, Darunnajah Language Contest dan Islamic Books Fair.
Hadir membuka pelatihan ini Direktur TMI, Ustadz Musthafa Kamal, S.Pd.I., M.Ag. Alumni Gontor asal Kaliwungu Kendal ini mengucapkan selamat datang dan terima-kasih kepada para nara sumber dan rombongan Universitas Nasional. “Welcome home kepada bapak Aos!” ungkap kepala MA Darunnajah ini. Ustadz Musthafa mengarahkan para peserta agar membuka mata hati, meluruskan niat, serta menginglaskan diri untuk mendapatkan tambahan pengetahuan tentang Public Speaking dan Leadership yang sangat dibutuhkan santri kelas 6 TMI dalam pelaksanaan Praktek Da’wah dan Pengembangan Masyarakat (PDPM) dan kelas 5 TMI dalam menjalankan roda organisasi santri. Sesuai pembukaan dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dari UNAS kepada Darunnajah Cipining.
Adalah Aos Yuli Firdaus, S.Sos., M.Si tampil sebagai nara sumber dalam pelatihan Public Speaking dan Leadhersip. Alumni Darunnajah Cipining angkatan keempat tahun 1997 yang kini bertugas sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional tersebut memulai paparannya dengan mengungkapkan perasaan bahagianya dapat kembali datang bersilaturrahmi ke almameternya. “ Alhamdulillah, Aku pulang” ungkap mantan ketua OSDC tahun 1996-1997. Ketua Ikatan Keluarga Pesantren Darunnajah Cipining (IKPDC) ini, juga mengungkapkan betapa rindunya seorang alumni kepada pesantren yang telah menerpa hazanah kehidupan keislaman selama 6 tahun lamanya. Bahkan, tidak sedikit yang sampai terbawa mimpi bertemu dengan bapak Kyai dan asatidz.
Usai pemaparan pengertian, manfaat, jenis dan tata-cara diskusi, para peserta diberi kesempatan untuk bertanya. Tampak beberapa santri antusias menanyakan bagaimana cara mengenali karakter orang lain dalam berdiskusi, juga tips jitu agar diskusi terbebas dari diskriminasi. Dalam sesi tanya-jawab ini, nara sumber diperkuat dengan pemaparan oleh Adilita Pramana, S.Sos., M.Si yang juga sebagai dosen di FISIPOL UNAS. Seusai sesi tanya-jawab, seluruh pesesrta dibagi menjadi 3 kelompok putra dan 4 kelompok putri untuk simulasi diskusi bertajuk Peranan Perempuan Dalam Perpolitikan Di Indonesia. Tampak masing-masing kelompok berupaya menyampaikan hasil diskusi mereka dengan baik, juga berupaya menjawab pertanyaan dan sanggahan dari kelompok lain dengan argumentasi yang logis dan positif konstruktif. Beberapa dewan guru yang mendampingi pelatihan ini juga menjadi saksi keberanian dan kemampuan para santri senior tersebut dalam berdiskusi. (WARDAN/Mr.MIM)
Wakil Ketua STAIDA berdiskusi dengan Mr. Ono Keiichi, Wakil Duta Besar Kerjaan Jepang dalam acara Birthday of His Majesty the Emperor of Japan
Wakil Ketua STAIDA berdiskusi dengan Syaikh Esam Abid Al-Thagafi, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi dalam acara Birthday of His Majesty the Emperor of Japan
Wakil Ketua STAIDA berdiskusi dengan Rachman Gobel, Wakil Ketua DPR dalam acara Birthday of His Majesty the Emperor of Japan
Santri Darunnajah Terapkan Pepatah "Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya"
Rajin Pangkal Pandai!
Kelas 4 Sudah Pandai Membuat Presentasi Dengan Powerpoint
Siswa Madrasah Ibtida'iyah Pandai Membuat Hasta Karya
Mau Pandai Berbahasa Asing? Lakukanlah Hal Sederhana Ini!