Pernahkah kita membayangkan belajar di pesantren sekaligus berkesempatan mengunjungi negara lain? Bagi sebagian orang, ini mungkin terdengar seperti mimpi yang sulit terwujud. Namun, beberapa pesantren di Indonesia kini menawarkan program kunjungan studi ke luar negeri yang membuka cakrawala baru bagi para santri.
Tulisan ini membahas tentang pesantren-pesantren yang menyelenggarakan program kunjungan studi ke luar negeri, manfaat dan tantangannya, serta persiapan yang diperlukan untuk mengikuti program ini. Berikut uraiannya:
Program kunjungan studi ke luar negeri bukan sekadar wisata edukasi biasa. Ini merupakan kesempatan emas bagi para santri untuk memperluas wawasan, mengasah kemampuan bahasa asing, dan membangun jaringan internasional. Semua ini dilakukan tanpa meninggalkan nilai-nilai kepesantrenan yang telah tertanam.
Mengapa hal ini penting? Di era globalisasi, kemampuan untuk berinteraksi lintas budaya menjadi keterampilan yang sangat berharga. Program ini mempersiapkan santri untuk menjadi Muslim yang berwawasan global namun tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.
Lantas, pesantren mana saja yang menawarkan program kunjungan studi ke luar negeri? Bagaimana sistem pelaksanaannya? Mari kita telusuri bersama informasi yang bisa menjadi inspirasi bagi para pencari ilmu dan orang tua yang ingin memberikan pengalaman internasional bagi putra-putrinya.
Mengapa Program Kunjungan Studi ke Luar Negeri Penting?
Program kunjungan studi ke luar negeri memberi kesempatan bagi santri untuk melihat langsung implementasi ilmu yang mereka pelajari di pesantren dalam konteks global. Ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin ke masyarakat internasional.
Contohnya, Pesantren Darunnajah di Jakarta. Pesantren ini rutin mengirim santrinya untuk program pertukaran pelajar ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Para santri tidak hanya belajar budaya setempat, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia dan nilai-nilai Islam.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya saling mengenal antar bangsa dan budaya. Program kunjungan studi ke luar negeri menjadi sarana untuk mewujudkan pesan universal ini.
Bagaimana Sistem Pelaksanaan Program Kunjungan Studi?
Sistem pelaksanaan program kunjungan studi ke luar negeri bervariasi antar pesantren. Umumnya, program ini dilaksanakan selama 1-3 bulan di waktu liburan sekolah. Santri akan tinggal bersama keluarga asuh atau di asrama sekolah mitra di negara tujuan.
Seorang santri mungkin merasa gugup menghadapi pengalaman pertamanya di luar negeri. Namun, dengan persiapan yang matang dan dukungan dari pesantren, mereka akan mampu beradaptasi dan mendapatkan manfaat maksimal dari program ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina.” (HR. Ibnu Abdil Barr)
Meski status hadits ini diperselisihkan keshahihannya, namun maknanya sejalan dengan semangat Islam dalam mencari ilmu. Program kunjungan studi ke luar negeri bisa dilihat sebagai implementasi modern dari semangat hadits ini.
Apa Tantangan dalam Program Kunjungan Studi ke Luar Negeri?
Mengikuti program kunjungan studi ke luar negeri tentu memiliki tantangan tersendiri. Salah satu kesulitan utama adalah adaptasi dengan budaya dan lingkungan baru. Santri harus siap menghadapi perbedaan bahasa, makanan, dan kebiasaan sehari-hari.
Tantangan lain adalah menjaga identitas keislaman di lingkungan yang mungkin belum familiar dengan Islam. Beberapa santri mungkin mengalami culture shock atau kesulitan menemukan makanan halal.
Allah berfirman:
وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tantangan dan kesulitan bisa jadi membawa kebaikan yang belum kita sadari. Pengalaman menghadapi tantangan di luar negeri bisa menjadi proses pendewasaan diri yang berharga bagi para santri.
Apa Manfaat Jangka Panjang Program Kunjungan Studi?
Manfaat program kunjungan studi ke luar negeri tidak hanya dirasakan selama program berlangsung. Pengalaman ini akan menjadi modal berharga bagi masa depan para santri.
Banyak alumni program ini yang kemudian sukses melanjutkan studi ke luar negeri atau berkarir di organisasi internasional. Kemampuan adaptasi dan pemahaman lintas budaya yang mereka dapatkan menjadi bekal yang sangat berharga dalam menghadapi dunia global.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Hadits ini bisa menjadi motivasi bagi para santri yang mengikuti program kunjungan studi ke luar negeri. Pengalaman mereka adalah bagian dari proses mencari ilmu yang insya Allah akan diganjar dengan kemudahan menuju surga.
Bagaimana Mempersiapkan Diri untuk Program Kunjungan Studi?
Persiapan yang matang sangat penting untuk mengoptimalkan manfaat program kunjungan studi ke luar negeri. Ini mencakup persiapan bahasa, pengetahuan budaya, dan mental.
Santri perlu meningkatkan kemampuan bahasa asing mereka, terutama bahasa Inggris atau bahasa negara tujuan. Mereka juga perlu mempelajari budaya dan etika setempat untuk menghindari kesalahpahaman budaya.
Allah berfirman:
وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thaha: 114)
Ayat ini bisa menjadi doa dan motivasi bagi para santri dalam mempersiapkan diri. Setiap usaha untuk menambah ilmu dan kesiapan adalah bentuk ibadah yang insya Allah akan dihargai oleh Allah.
Bagaimana Peran Orang Tua dalam Mendukung Program?
Dukungan orang tua sangat penting bagi kesuksesan santri dalam program kunjungan studi ke luar negeri. Orang tua bisa membantu dengan memberikan dukungan moral, membantu persiapan dokumen perjalanan, dan memastikan kesiapan anak secara mental dan finansial.
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa program ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan anak. Meski mungkin terasa berat melepas anak ke luar negeri, namun pengalaman ini akan sangat berharga bagi perkembangan mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan itqan (profesional).” (HR. Baihaqi)
Hadits ini bisa menjadi motivasi bagi orang tua untuk mendukung anak mereka secara optimal. Mempersiapkan anak untuk program kunjungan studi ke luar negeri adalah bentuk profesionalisme dalam mendidik anak.
Program kunjungan studi ke luar negeri yang ditawarkan oleh beberapa pesantren membuka peluang besar bagi para santri untuk mengembangkan diri dan memperluas wawasan global. Ini merupakan investasi pendidikan yang sangat berharga untuk masa depan.
Mari kita dukung dan apresiasi pesantren-pesantren yang menyelenggarakan program ini. Bagi yang tertarik, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Dengan pengalaman internasional yang didukung nilai-nilai kepesantrenan, insya Allah kita bisa mencetak generasi Muslim yang berwawasan global namun tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.
Tulisan terkait:



