Pernahkah kita membayangkan belajar di pesantren sambil menguasai dua bahasa asing sekaligus? Bagi sebagian orang, mempelajari satu bahasa asing saja sudah terasa menantang. Namun, beberapa pesantren di Indonesia kini menawarkan program dual language yang membuka peluang besar bagi para santri.
Tulisan ini membahas tentang pesantren-pesantren yang menerapkan program dual language, manfaat dan tantangannya, serta strategi sukses dalam mengikuti program ini. Berikut uraiannya:
Program dual language di pesantren bukan sekadar tren pendidikan modern. Ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi Muslim yang siap bersaing di kancah global. Dengan menguasai minimal dua bahasa asing, para santri dibekali keterampilan yang sangat berharga untuk masa depan mereka.
Mengapa hal ini penting? Di era globalisasi, kemampuan berbahasa asing menjadi kunci untuk membuka banyak pintu kesempatan. Baik itu untuk melanjutkan studi ke luar negeri, berkarir di perusahaan multinasional, atau bahkan berdakwah di kancah internasional.
Lantas, pesantren mana saja yang menawarkan program dual language? Bagaimana sistem pembelajarannya? Mari kita telusuri bersama informasi yang bisa menjadi pencerahan bagi para pencari ilmu dan orang tua yang ingin memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya.
Mengapa Program Dual Language Penting?
Program dual language di pesantren memadukan kekuatan tradisi pesantren dengan kebutuhan zaman modern. Santri tidak hanya dibekali ilmu agama yang mendalam, tetapi juga keterampilan bahasa yang mumpuni.
Contohnya, Pesantren Darunnajah di Jakarta. Pesantren ini menerapkan program dual language Arabic-English. Para santri diharuskan berkomunikasi dalam bahasa Arab dan Inggris dalam kegiatan sehari-hari mereka di pesantren.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 22)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa keberagaman bahasa adalah tanda kekuasaan Allah. Mempelajari bahasa asing bisa menjadi sarana untuk lebih mengenal kebesaran Allah melalui keberagaman ciptaan-Nya.
Bagaimana Sistem Pembelajaran Dual Language?
Sistem pembelajaran dual language di pesantren umumnya menerapkan metode immersion atau perendaman. Santri diharuskan menggunakan bahasa asing tersebut dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di kelas.
Seorang santri mungkin merasa kesulitan di awal program. Namun, dengan konsistensi dan dukungan dari lingkungan pesantren, kemampuan bahasa mereka akan berkembang pesat. Kunci utamanya adalah menciptakan lingkungan berbahasa yang kondusif.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Hadits ini bisa menjadi motivasi bagi para santri yang mengikuti program dual language. Meski terasa sulit, usaha mereka dalam menguasai bahasa asing adalah bagian dari jalan mencari ilmu yang insya Allah akan diganjar dengan kemudahan menuju surga.
Apa Tantangan dalam Program Dual Language?
Menjalani program dual language di pesantren tentu bukan tanpa tantangan. Salah satu kesulitan utama adalah fase awal adaptasi. Santri harus membiasakan diri berkomunikasi dalam bahasa asing yang mungkin belum mereka kuasai sepenuhnya.
Tantangan lain adalah menjaga keseimbangan antara penguasaan bahasa asing dan pemahaman ilmu agama. Beberapa santri mungkin khawatir terlalu fokus pada bahasa akan mengurangi waktu mereka untuk memperdalam ilmu agama.
Allah berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuan hamba-Nya. Tantangan dalam program dual language bisa dilihat sebagai proses untuk mengasah potensi diri.
Apa Manfaat Jangka Panjang Program Dual Language?
Manfaat program dual language di pesantren tidak hanya dirasakan selama masa pendidikan. Kemampuan berbahasa asing yang dikuasai santri akan menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka.
Banyak alumni pesantren dual language yang sukses melanjutkan studi ke luar negeri. Ada pula yang berkarir di organisasi internasional atau menjadi dai yang mampu berdakwah lintas negara. Ini membuka peluang dakwah yang lebih luas bagi penyebaran ajaran Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari, no. 3461)
Hadits ini mendorong kita untuk menyampaikan ilmu Islam. Dengan kemampuan berbahasa asing, para santri bisa menyampaikan pesan-pesan Islam ke audiens yang lebih luas dan beragam.
Bagaimana Memilih Pesantren Dual Language yang Tepat?
Memilih pesantren dual language yang tepat memerlukan pertimbangan matang. Selain melihat program bahasanya, perlu juga memperhatikan kualitas pendidikan agama dan fasilitas pendukungnya.
Beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan antara lain: kualifikasi pengajar, metode pembelajaran, fasilitas pendukung seperti lab bahasa, dan track record alumni. Penting juga untuk memastikan bahwa pesantren tersebut memiliki izin resmi dan akreditasi yang baik.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.” (QS. Al-Hujurat: 6)
Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu melakukan verifikasi dan penelitian sebelum mengambil keputusan penting, termasuk dalam memilih lembaga pendidikan.
Bagaimana Peran Orang Tua dalam Mendukung Santri?
Dukungan orang tua sangat penting bagi kesuksesan santri dalam program dual language. Orang tua bisa membantu dengan memberikan motivasi, memfasilitasi kebutuhan belajar, dan memantau perkembangan anak.
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa proses penguasaan bahasa membutuhkan waktu. Jangan terlalu memberi tekanan pada anak, namun tetap dorong mereka untuk konsisten dalam belajar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada pemberian dari orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada pendidikan yang baik.” (HR. Tirmidzi, no. 1952)
Hadits ini menegaskan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak. Memilihkan pesantren dual language yang tepat dan mendukung proses belajar anak adalah bentuk nyata dari pemberian terbaik orang tua.
Apa Langkah Selanjutnya Setelah Lulus?
Setelah lulus dari pesantren dual language, santri memiliki banyak pilihan untuk melanjutkan pendidikan atau karirnya. Mereka bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi di dalam atau luar negeri, atau langsung terjun ke dunia kerja.
Beberapa alumni memilih untuk mengabdi di lembaga dakwah internasional, sementara yang lain berkarir di perusahaan multinasional. Ada pula yang memutuskan untuk menjadi pengajar bahasa atau penerjemah profesional.
Program dual language di pesantren membuka peluang besar bagi para santri untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi lebih luas bagi umat. Ini merupakan investasi pendidikan yang sangat berharga untuk masa depan.
Mari kita dukung dan apresiasi pesantren-pesantren yang menerapkan program dual language. Bagi yang tertarik, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan mempertimbangkan program ini sebagai pilihan pendidikan. Dengan penguasaan bahasa asing yang baik, insya Allah kita bisa menjadi generasi Muslim yang mampu berdakwah dan berkontribusi di kancah global.