Detik-detik hening menyelimuti Taman Gelanggang Kota Dumai saat bendera merah putih mulai berkibar. Enam belas santri Paskibra Al-Harokah Darunnajah 12 Dumai melaksanakan tugas mulia mengibarkan sang saka dalam Apel Hari Santri Nasional 2025. Gerakan presisi dan penuh penghayatan mereka mencuri perhatian seluruh santri dan guru. Inilah wujud nyata amanah yang diemban dengan penuh tanggung jawab dan kebanggaan.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Al-Harokah Darunnajah tampil sempurna pada Rabu, 29 Oktober 2025. Pembinaan intensif oleh Kak Devi Lestari membuahkan hasil gemilang di hadapan seluruh pesantren se-Kota Dumai. Keenambelas santri bergerak selaras bagaikan satu tubuh, mencerminkan persatuan dan disiplin tinggi. Kepercayaan menjadi komandan upacara Hari Santri Nasional adalah kehormatan sekaligus ujian kedewasaan mereka.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Anfal ayat 27: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” Ayat ini mengingatkan bahwa setiap tanggung jawab adalah amanah yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Para santri Paskibra memahami bahwa mengibarkan bendera bukan sekadar ritual, melainkan simbol komitmen menjaga kehormatan bangsa dan agama.
Pembinaan Paskibra Al-Harokah Darunnajah dilakukan dengan pendekatan komprehensif oleh Kak Devi Lestari. Latihan rutin setiap pekan mengasah ketepatan gerakan, ketahanan fisik, dan mental juara para santri. Mereka belajar bahwa kesempurnaan adalah hasil dari kerja keras, disiplin, dan doa yang sungguh-sungguh. Proses pembinaan juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab dalam setiap aktivitas.
Keberhasilan Paskibra Al-Harokah Darunnajah mengibarkan bendera merah putih memberikan dampak jangka panjang yang signifikan. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan pada diri setiap santri yang terlibat. Mereka menyadari bahwa dengan kerja keras dan tekad kuat, impian tertinggi dapat diraih. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan hidup di masa mendatang.
Kedua, prestasi ini meningkatkan citra positif Pondok Pesantren Al-Harokah di mata masyarakat Dumai. Pesantren tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga mampu mencetak santri berprestasi dalam organisasi kepemimpinan. Masyarakat semakin yakin bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan holistik yang membentuk karakter unggul. Kepercayaan publik ini akan meningkatkan minat orang tua menyekolahkan anak-anak mereka di pesantren.
Ketiga, kegiatan Paskibra menanamkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air pada generasi santri. Para santri memahami bahwa Islam mengajarkan kecintaan pada negara sebagai bagian dari iman. Mereka siap menjadi warga negara yang berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Generasi santri yang cinta tanah air adalah aset berharga bagi masa depan Indonesia.
Keempat, pengalaman organisasi Paskibra melatih kemampuan kepemimpinan dan kerja sama tim yang sangat dibutuhkan di era modern. Santri belajar mengelola emosi, mengambil keputusan cepat, dan bertanggung jawab atas setiap tindakan. Soft skill ini akan sangat bermanfaat ketika mereka terjun ke masyarakat dan dunia kerja. Pesantren modern memahami pentingnya keseimbangan antara ilmu agama dan keterampilan hidup praktis.
Keberhasilan ini juga memotivasi pesantren lain untuk mengembangkan program serupa bagi santri-santrinya. Kompetisi sehat antar-pesantren akan melahirkan generasi santri yang lebih berkualitas dan kompetitif. Pesantren harus terus berinovasi agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman. Tradisi dan modernitas harus berjalan beriringan dalam dunia pendidikan Islam.



