Darunnajah — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Dr. Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, melakukan kunjungan resmi ke Pesantren Darunnajah Jakarta pada Jumat (1/8).

Kunjungan ini menjadi bagian dari silaturrahim dan dialog strategis terkait pemberdayaan santri dalam pembangunan bangsa, serta pembukaan Muktamar Ke-V Halaqoh BEM Pesantren Se-Indonesia bertajuk “Revitalisasi Peran Santri dalam Pembangunan Bangsa”.

Setibanya di Pesantren Darunnajah, Menko Muhaimini Iskandar disambut meriah oleh barisan marching band Darunnajah, ekstrakurikuler santri, dan penampilan paskibra. Sambutan hangat juga datang dari Pimpinan Pesantren Darunnajah, jajaran rektorat Universitas Darunnajah, serta para Direksi Departemen Darunnajah.

Dalam pertemuan di GOR Darunnajah, Menko Muhaimin Iskandar membahas tantangan global yang dihadapi pesantren di era digital.

“Darunnajah bisa menjadi teladan dan contoh pesantren transformatif yang memiliki kemampuan memodernisasi diri, tetapi tetap kuat dengan akar budaya tradisinya,” ujar Gus Muhaimin. Ia menekankan pentingnya peran pesantren sebagai tumpuan harapan umat dengan menyatakan, “Di tangan kalian adalah masa depan umat.”

Assoc. Prof. Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si., Pimpinan Pesantren Darunnajah, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan menjadi tuan rumah muktamar nasional.

Momentum ini menjadi refleksi kontribusi Darunnajah dalam dunia pendidikan Islam dan pemberdayaan santri selama 83 tahun sejak berdiri pada 1942.

Kegiatan yang akan berlangsung 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 ini, berhasil menghimpun 2.000 peserta dari 157 universitas pesantren seluruh Indonesia.

Turut hadir Komisaris Independen Bank BRI Lukmanul Khakim dan Muhammad Naqib Abdullah, S.E., Presedium Nasional BEM Pesantren Indonesia. Nantinya, rangkaian acara mencakup tiga seminar utama dan sidang pleno intensif membahas strategi revitalisasi peran santri.