Mengesankan, Beginilah Sambutan Perwakilan Wisudawan Nan Sarat Kesan Pesan

Sambutan Wakil Wisudawan/ Wisudawati Sarjana
Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Bogor

Angkatan Perdana

Oleh: Achmad Hanief Jiddan

  • Yang terhormat, Pimpinan Pesantren Darunnajah Dr. KH. Sofwan Manaf, M.Si
  • Yang mulia, Pimpinan Pesantren Darunnajah 2 Cipining KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc.
  • Yang kami hormati, Ketua STAI Darunnajah Bogor Al-Ustadz Arizqi Ihsan Pratama, M.Pd
  • Yang kami muliakan, Rektor Universitas Ibnu Khaldun Prof. Dr. H. Endin Mujahidin, M.Si
  • Yang terhormat, Pembina Pesantren Darunnajah 2 Cipining Al-Ustadz Ridha Makky, M.Pd., Al Ustadz Musthafa Zahir, Lc., Ma Dan Al-Ustadz Nasikun Sugik, M.M
  • Yang tercinta dan tersayang bapak, ibu, ayah, bunda, abi, umi, abah, mamah, keluarga, wali wisudawan-wisudawati angkatan perdana STAI Darunnajah Bogor
  • Juga kepada tamu undangan yang namanya tidak bisa kami sebutkan satu per satu namun In Shaa Allah tidak mengurangi rasa hormat kami
  • Serta teman seperjuangan wisudawan/ wisudawati yang kami banggakan

 

الحمد لله والحمد لله ثم الحمد لله رب العالمين، أمر أن يطاع فلا يعصى، وأن يذكر فلا ينسى، وأن يشكر فلا يكفر. نحمده تعالى ونستعين به ونستهديه ونستنصره ونستغفره ونومن به ونتوكل عليه، ونعوذ به من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فهو المهتد، ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، أحاط بكل شيء علما، وأحصى كل شيء عددا. وأشهد أن سيدنا وحبيبنا وعظيمنا ومولانا محمدا، عبد الله ورسوله، وصفيه من خلقه وخليله، بلغ الرسالة، وأدى الأمانة، ونصح الأمة، وكشف الله تعالى به الغمة، أرلسله ربه تبارك وتعالى على فترة من الرسل، وقلة من العلم، وانقطاع من الزمان، ففتح به أعينا عميا، وآذانا صما، وقلوبا غلفا، فصل اللهم وسلم، وزد وبارك على رسولك الصادق الأمين، المبعوث رحمة للعالمين، وعلى اله الطاهرين، وأصحابه الطيبين، ومن تبعهم بإحسان الى يوم الدين، ثم أما بعد

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Berdirinya kami di sini anak kota metropolitan di bagian utara sana, Tanjung Priok, namanya mewakili wisudawan dan wisudawati untuk menyampaikan beberapa kata dan kenangan di kampus tercinta STAI Darunnajah Bogor.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, dan juga Bapak Ketua STAI Darunnajah Bogor dan teman-teman wisudawan dan wisudawati yang telah mengizinkan saya untuk mewakili teman-teman pada kesempatan yang berbahagia ini, Ini merupakan suatu kehormatan dapat berdiri di hadapan para ulama, para cendekiawan, para ustadz dan ustadzat, para Teladan, para orang tua dan juga para calon generasi penerus bangsa.

(Beri tepuk tangan yang meriah untuk kita semua).

Para guru kami sering menyampaikan: Pendidikan itu pengajaran, pendidikan itu pembentukan, pendidikan itu pembiasaan, pendidkan itu pengarahan, pendidikan itu pengawalan, pendidikan itu pelatihan dan penugasan, pendidikan itu bukan sekedar memberi teladan, tapi menjadi teladan. Sebab semua kemajuan yang menjadi cita-cita kampus ini, pesantren ini, umat ini. Pondasi utamanya adalah keteladanan. Dan itu semua melimpah ruah kami temukan di sini di kampus kami tercinta, STAI Darunnajah Bogor.

Hadirin yang berbahagia.

Mayoritas kami adalah mahasiswa dan mahasiswi guru. 24 jam rasanya terlalu sempit bagi kami, di pagi hari harus sudah membuat idad tadris, hingga menjelang siang mengajari para santri, siang dan sore giliran kami berkuliah mengembangkan diri dan di malam hari melaksanakan amanah pesantren lainnya. Sejalan dengan sumpah pengabdian kami, membersamai santri untuk muwajjah, mendampingi santri di asrama, mengikuti agenda-agenda kepengasuhan, tapi alhamdulillah.

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Tinggi rendah gunung kami daki

Luas bentang samudera kami layari

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

Kami semua bisa wisuda tepat pada waktunya di hari ini. Di antara kami juga adalah para mahasiswa karyawan, mereka adalah para mahasiswa hebat yang sejak pagi hingga petang bekerja keras menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran mereka. Demi kemaslahatan Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining, kemaslahatan para dewan guru dan para santri. Secara tidak langsung juga menata pondasi kokoh kemajuan umat dan bangsa ini. Dan alhamdulillah, hari ini juga, mereka telah memparipurnakan usaha serta seluruh do’a, menyandang gelar sarjana di belakang nama.

Pun di antara kami ada para mahasiswa murni, mereka adalah para mahasiswa dengan tekad yang begitu kuat. Tidak peduli sejauh mana jarak yang ditempuh, tak peduli teriknya matahari, ataupun dinginnya hujan. Demi menuju kampus tercinta kita segalanya ditempuh untuk menuntut ilmu dan mencari keberkahan. Dan alhamdulillah semua ikhtiar berikut segala usaha, kini berbuah manis dalam balutan busana toga para sarjana.

Hadirin yang berbahagia.

Ibarat meniti jalan menapak bumi, menggapai ridho Ilahi, kami wisudawan wisudawati akan terus berpegang teguh dengan nasehat Kyai Jamhari: “Orang berilmu akan kuat dan mampu hidup di mana saja, sedangkan orang yang tidak berilmu hidup di tempat mewah sekalipun, mereka akan kebingungan.”

Melalui kalimat singkat nan penuh makna, bapak Kyai mengajarkan kami arti ilmu yang sebenarnya. Bahwa ilmu bukan hanya dalam buku atau berupa kata-kata. Tapi ilmu adalah apa yang ada di dalam hati dan terpatri dalam jiwa. Orang-orang boleh punya deretan gelar besar, tapi belum tentu disertai jiwa yang bersih dan adab yang luhur, sebab ilmu yang sebenarnya ada di dalam hati.

Para sarjana kini jutaan jumlahnya, duduk di berbagai jabatan dan profesi, dari petani hingga para Menteri. Tapi yang perlu kita ingat adalah: Masyarakat tidak bertanya apa titelmu, mereka tidak bertanya prodi apa fokus studimu, mereka tidak butuh tau apa judul skripsimu.

Tapi yang mereka butuhkan adalah: Apa andil, bakti, dan peranmu?

Teringat dengan pesan Kyai Haji Hasan Abdullah Sahal, “Banyak orang yang bertitel tapi tidak berkualitas dan banyak orang berkualitas tak bertitel maka jadilah kita semuanya manusia yang bertitel dan juga berkualitas. Gelar sarjana bukan sekedar tambahan huruf di belakang nama, tapi ini adalah tanggung jawab lillahi ta’ala.”

Dan alhamdulillah, alhamdulillah, baru beberapa menit yang lalu kita berjanji disertai syahadat, janji wisudawan dan wisudawati untuk berbakti selalu kepada agama, bangsa, dan negara.

Kawan-kawanku seperjuangan menghadapi rintangan ujian skripsi.

Ingat-ingatlah pesan para kyai kita: “Apapun prodinya, alumni Darunnajah adalah ulama, para ustadz dan ustadzah. Menjadi pengusaha, jadilah pengusaha yang ustadz dan ustadzah; menjadi diplomat, jadilah diplomat yang ustadz dan ustadzah; jadi presiden pun, jadilah presiden yang ustadz dan ustadzah.”

Hadirin yang berbahagia,

Terima kasih pula kami sampaikan kepada Bapak Kyai Jamhari Abdul Jalal, Lc. Bapak Pimpinan Pesantren Darunnajah, Para Wakil Pengasuh, Bapak Ketua STAI Darunnajah Bogor, Dewan Dosen Asatidz dan Asatidzah, sebab tanpa keikhlasan, ketekunan, kesabaran, kesungguhan, dan kebijaksanaan para guru kami, disertai ridha dan rahmat Allah SWT. Tentu kami takkan sanggup berdiri di tempat penuh kemuliaan ini.

Terima kasih pula kami sampaikan kepada para orang tua, ibu, ayah, ummi, abi, emak, bapak, terima kasih yang setulus tulusnya untuk setiap tetes penuh yang jatuh demi kelancaran studi kami. Untuk setiap tetes air mata yang mengiringi sujud-sujud penuh doa untuk kami sungguh titik pun tidak akan ada yang dapat mengganti nilai ikhlas dan ridhomu untuk setiap langkah perjalanan kami namun tentunya wisuda ini bukanlah Puncak prestasi yang dapat kami capai. Tapi kami berharap bahwa di wisudanya kami hari ini dapat menjadi hadiah kecil untuk membalas cinta dan kasih sayang yang ayah bunda berikan kepada kami. Yang kesuksesan kami hari ini sesungguhnya adalah kesuksesan ayah ibu semuanya

juga kepada seluruh keluarga yang telah mendukung kami dalam melaksanakan studi selama ini. Kalianlah sumber motivasi dan semangat juang kami.

Kawan-kawanku seperjuangan dalam meniti manis dan pahit hidup ini.

Gelar ini bukanlah akhir,

Jalan di depan kita masih begitu getir,

Kegagalan hanya ada bagi mereka yang terlalu khawatir,

Kesuksesan terbentang luas bagi mereka yang istiqomah berusaha, berdoa, dan berdzikir.

Masyarakat, ummat, dan bangsa menunggu kiprah kita untuk mengabdi dan berbuat sebanyak-banyaknya. Jenjang S2 Magister dan S3 Doktoral, menanti kita yang hanya baru lulus ujian menjadi sarjana. Jenjang rumah tangga sebagai suami dan istri juga menanti Anda yang masih belum berani bertandang ke rumah mertua.

Hadirin yang berbahagia.

Dan semua momen indah yang terukir, tugas yang tiada hentinya serta berbagai pengalaman berharga itulah yang membuat saya dan teman-teman wisudawan wisudawati di sini yakin, nantinya kami akan bangga mengatakan: “SAYA BANGGA LULUS DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUNNAJAH BOGOR.”

Doa kami semoga kedepannya almamater tercinta dapat berkembang menjadi lebih baik dan sukses begitupun dengan mahasiswa dan serta lulusannya.

Hadirin yang berbahagia.

Teruntuk wisudawan wisudawati mari kita tunjukkan kualitas terbaik Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Bogor berikan usaha terbaik, kita pelihara rasa haus akan ilmu pengetahuan dan buktikan kita bisa jadi lebih baik dibandingkan lulusan kampus manapun. Karena teman-teman bukan seberapa mahal biaya pendidikan, bukan pula seberapa megah bangunan ataupun IPK yang tertera di ijazah. Karena pada akhirnya itu semua hanya kunci untuk membuka peluang masa depan, tetapi usaha dan tekad sepenuh hati lah yang akan membawa pada kesuksesan.

Tentunya kesuksesan dan keberkahan, kami mohonkan agar terikut dalam doa para guru dan orang tua kami. Begitupun kita satu sama lain kan terus mendoakan hingga akhir hayat kelak. Semoga ilmu yang telah diberikan kepada kami dapat menjadi lentera penerang dalam kehidupan kami serta dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai amal jariyah yang tidak akan terputus sampai hari kiamat. Aaamiin aamiin ya Rabbal aalamiin.

Sebelum kami menutup sambutan ini, izinkanlah kami meringkas ucap dalam sekalimat pantun:

Ke Parung Panjang membawa gula

Di Argapura belilah roti

Meski sudah jadi sarjana

STAIDA Bogor tetap dihati

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pendaftaran Santri Baru