Dalam rangka meningkatkan mutu dan juga sumber daya para guru di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining, pesantren memberikan kesempatan dan juga wahana kepada segenap dewan guru dalam rangka “khutbatul arsy” yang didalamnya terdiri dari beberapa materi atau nasehat yang akan disampaikan langsung beberapa pimpinan darunnajah group atau yang akrab disebut sebagai keluarga besar yayasan darunnajah.
Senin(15/08/16) kemarin, Tepatnya pukul 08.00 WIB para guru menghadiri acara khutbatul arsy yang bertempatkan di Aula tahfidz asrama kampus 1. Acara dibawakan oleh Ustadz Iqbal Faturrahman. Hadir dalam kesempatan tersebut pengawas pesantren, jajaran pengurus dan biro-biro serta segenap dewan guru lainnya.
Sambutan pertama disampaikan oleh ust. Faruq Abshori. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan betapa pentingnya acara kewirausahaan ini bagi para guru. Karna guru bukan hanya dituntut cerdas dalam akademis namun juga mampu meningkatkan sumber dayanya dalam ilmu kehidupan.
Berikutnya, acara diberikan kepada materi inti yang disampaikan langsung oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah 08 Cidokom Bogor yakni KH. Hadiyanto Arief, beliau menyampaikan tentang sejarah majunya darunnajah dari sejak berdiri hingga 2016 ini. beliau juga memberikan gambaran yang sangat luas dan jelas tentang kewirausahaan serta Mengelola Sumber Daya Diri di Pesantren.
Masyaallah, para guru terlihat antusias dan bersemangat mendengarkan berbagai pengalaman dan juga pengetahuan lainnya seputar pesantren.
Beliau memaparkan ada 3 pilar kewirausahaan:
- Quality
- Innovation
- Problem solving
Selain itu, salah satu cara untuk dapat mengatasi sosial adalah menggunakan teori Social entrepreneurs: menyelesaikan masalah sosial dengan bisnis. Beliau juga menceritakan tentang buku “taker & giver” yang didalamnya terdiri 3 karakter manusia diantaranya:
- Giver= lebih banyak memberi dari pada menerima, yang sering membantu, menolong dll. Other focus. Kenikmatan adalah ketika dapat memberi, memikirkan kebahagiaan orang lain atau peduli terhadap sesama.
- Taker= selfish, egois. Get more than they give.
- Matcher= taker and giver. Orang giver dan taker ini memiliki kepribadian yang seimbang dan memiliki jiwa memberi 50% dan jiwa meminta 50%.
Namun, dalam faktanya manusia Giver adalah sosok yang lebih sukses dan bahagia dibandingkan yang lain.
Poin penting yang disampaikan adalah Ikhlas adalah kunci keberkahan dan kesukesan di dalam pesantren. Pesantren bukan tempat untuk mengambil materi atau sebatas kerjaan, namun tempat untuk memberi. Pesantren harus melahirkan manusia yang kaya jiwanya. Memberi adalah orang yang kaya minimal ilmu dan jiwa
(WARDAN/Annisa)