Sebagai hamba yang hina, tentunya kita kerap melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama atau dosa. Kita sering melakukan kemaksiatan dengan mengagungkan hawa nafsu bahkan ada yang dengan bangganya mengingkari perintah-perintah Allah swt dalam keadaan sadarnya.
Pernahkah kita berfikir kenapa kita bisa nekat melakukan hal-hal yang dilarang agama? Sering kali kita mengkambing hitamkan syaitan sebagai faktor utamanya, setelah kita melakukan kesalahan dengan gaya menyesal kita kerap berkata, “maaf, saya hanyut dalam godaan syaitan”, “maaf, saya tidak bisa menahan godaan syaitan”, “maaf, saya terjerumus rayuan syaitan” dan kalimat lain dengan arti sama yakni menyalahkan syaitan laknatullah.
Saudaraku, syaitan memanglah musuh yang nyata bagi kita dan keharusan bagi kita untuk memeranginya agar kita tidak menjadi budak yang selalu berbuat kemaksiatan karena mengikuti godaannya. Namun salah besar jika kita selalu menyalahkan syaitan dibalik setiap tindakan khilaf yang kita lakukan.
Saudaraku, mari kita buktikan apakah memang syaitan yang selalu ada dibalik berbagai dosa yang kita lakukan. Di bulan ramadhan ini syaitan dibelenggu oleh Allah swt sehingga tidak bisa dengan seenaknya menggoda manusia untuk melakukan perbuatan sia-sia yang berujungkan dosa.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Apabila awal bulan Ramadhan telah tiba, para syaitan dan jin-jin yang durhaka dibelenggu. Pintu-pintu neraka ditutup dan tidak satupun dibuka. Pintu-pintu syurga dibuka dan tidak satupun ditutup. Dan ada penyeru yang berkata: “Wahai pencari kebaikan bergegaslah. Wahai pencari keburukan berhentilah.” Dan pada setiap malamnya Allah membebaskan sebagaian hamba-hambaNya dari api neraka”. (HR Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
Saudaraku, bila di bulan ramadhan syaitan dibelenggu namun kita tetap saja berbuat kemaksiatan, tetap saja melakukan hal-hal yang tidak berguna yang berujungkan dosa. Maka sudah sepantasya kita brtanya kepada diri sendiri, “Apakah semua perbuatan dosa yang kita lakukan hasil dari godaan syaitan?
Saudaraku, renungkanlah jangan-jangan selama ini syaitan hanya sebagai penonton disetiap perbuatan maksiat yang kita lakukan, bisa jadi syaitan hanya sebagai penggembira disaat kita melakukan perbuatan dosa.
Saudaraku, mari kita buktikan bahwa selama ini kita khilaf melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama karena godaan syaitan, semua tindakan dosa yang telah kita lakukan karena terjerumus rayuan syaitan.
Di bulan ramadhan ini disaat para syaitan dibelenggu kita isi sepanjang waktu dengan semangatmengamalkan kebaikan, semangat beribadah kepada Allah dan semangat mencari keridhaan Allah swt. Akan tetapi bila di saat syaitan dibelenggu kita masih merasa malas untuk melakukan kebaikan, masih suka dengan melakukan perbuatan sia-sia, tidak mempunyai keinginan untuk meningkatkan kualiatas ibadah. Bisa jadi selama ini kita bukanlah korban syaitan akan tetapi pelaku utama, naudzubillah.
(Abs)