Ungkapan ini disampaikan oleh KH. Hadiyanto Arief, S.H. M.Bs dalam acara Khutbatul ‘Arsy Guru di Pesantren Darunnajah Cipining pada hari Kamis, 2 Agustus 2018.
Beliau yang juga merupakan Pimpinan Pesantren Darunnajah 8 An Nur Cidokom Bogor ini menyampaikan materi tentang Meningkatkan Kualitas Guru.
Peserta kegiatan ini yang berjumlah sekira 230 orang guru tampak antusias menyimak pemaparan beliau.
Pada awal sesi, sosok _tawadlu’_ dan supel ini mengingatkan para guru bahwa salah satu hal penting dalam sebuah pesantren adalah kesadaran terhadap visi.
“Visi Wakif sekaligus pendiri Darunnajah, KH. Abdul Manaf Mukhayyar, yaitu : *Pertama,* Ingin mendirikan sekolah yg teratur. *Kedua,* Ingin menampung dan mendidik anak tidak mampu. *Ketiga,*
Ingin mewakafkan 1/3 hartanya untuk umat.” Tambah beliau.
Kiai Dedy, begitu sapaan akrabnya, pada kesempatan ini juga mengutip quote Pimpinan Pondok Modern Gontor Ponorogo
KH. Syukri Zarkasyi,
“Semua pendidik pasti pemimpin, tapi tdk semua pemimpin menjadi pendidik.” Beliau juga sempatkan memimpin bacaan _Surah Fatihah_ untuk kesembuhan dan kesehatan Kiai Syukri, Guru Hebatnya.
Di Aula Kampus 3, di hadapan _Asaatidz wa Ustadzaat_, beliau yang notabene Putra Ketua Yayasan Darunnajah, KH. Saefudin Arief, SH.MH. ini menjelaskan keistimewaan pesantren, yaitu bebas menyusun program sehingga santri lebih fokus kepada hal-hal yang pasti bermanfaat bagi dirinya. Tentunya didasari Aspek Kepemimpinan dan
Aspek _Tafaqquh Fiddin._
Selanjutnya beliau menyampaikan ciri-ciri
Pendidik Hebat, yaitu :
1. Tidak memanage kesuksesan, tapi mengajari orang utk sukses.
2. Tidak hanya mengajar, tapi meyakinkan muridnya untuk bisa melakukan lebih baik daripada yang dilakukan saat ini.
3. Tidak hanya mendidik untuk kepentingan lembaga, tapi untuk kembali ke masyarakatnya ( _people invest_ )
Durasi satu jam setengah ini begitu terasa sebentar karena kualifikasi pemateri yang benar-benar _ghozirul maaddah_. Membuat para guru antusias menyimak hingga tuntas.
Pada akhir sesi, Kiai Dedy menambahkan
Indikator Mu’allim yang Menginspirasi :
1. Meng _eksplore_ kemampuan terbaik santri dengan menyisipkan Kompetisi, Konflik dan Kerja sama.
2. Menularkan energi positif santri walaupun pada saat paling kritis sekalipun.
3. Tidak memplokamirkan dirinya sebagai faktor kemajuan pesantren, sebaliknya justru mengapresiasi santri sebagai faktor kemajuan pesantren.
4. Menjadi teladan, contoh yg baik.
Acara berikutnya adalah tanya jawab, disusul dengan pemberian kenang-kenangan. Ust. Saeful Hadi Scada didaulat panitia untuk menyerahkan kenang-kenangan tersebut kepada Kiai Dedy.
Waktu menunjukkan pukul 21.30 WIB, acara diakhiri dengan foto bersama. (WARDAN/Ghozali)