Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kesulitan Membantu Anak dengan Pekerjaan Rumah: Bagaimana Mengatasinya?

Pernahkah Anda merasa frustrasi saat mencoba membantu anak mengerjakan PR? Anak yang kesulitan memahami materi, waktu yang terbatas, atau bahkan metode pengajaran yang berbeda dari masa kita sekolah dulu. Situasi ini tentu membuat kita sebagai orang tua merasa tidak berdaya dan khawatir akan prestasi akademik anak. Namun, jangan putus asa! Ada cara efektif untuk mengatasi kesulitan dalam membantu anak dengan pekerjaan rumahnya.

 

Tulisan ini membahas tentang tantangan membantu anak dengan PR, strategi mendampingi belajar sesuai ajaran Islam, dan tips praktis menciptakan suasana belajar yang kondusif. Berikut uraiannya:

 

Mengapa Anak Kesulitan dengan PR?

 

Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah anak yang merasa kewalahan dengan tugas sekolahnya. Misalnya, anak mengeluh PR terlalu banyak atau sulit dipahami. Hal ini tentu membuat kita sebagai orang tua ikut merasa cemas dan bingung.

 

Untuk mengatasi hal ini, kita perlu memahami bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

 

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

 

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk bersabar dalam proses belajar:

 

“Ilmu itu hanyalah dengan belajar, dan kesabaran itu hanyalah dengan berlatih sabar.” (HR. Al-Khatib)

 

Cobalah untuk memahami kesulitan yang dihadapi anak. Tanyakan apa yang membuatnya bingung dan bantu ia mengidentifikasi bagian mana yang perlu dipelajari lebih lanjut.

 

Bagaimana Menciptakan Rutinitas Belajar?

 

Seringkali anak kesulitan mengatur waktu untuk mengerjakan PR. Kita mungkin merasa frustrasi saat anak menunda-nunda atau tergesa-gesa menyelesaikan tugasnya di menit-menit terakhir.

 

Islam mengajarkan kita tentang pentingnya disiplin dan manajemen waktu. Allah SWT berfirman:

 

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣

 

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)

 

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk memanfaatkan waktu dengan baik:

 

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim no. 7846)

 

Buatlah jadwal belajar yang konsisten. Tentukan waktu khusus untuk mengerjakan PR dan stick pada rutinitas tersebut.

 

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

 

Terkadang anak kehilangan motivasi untuk belajar dan mengerjakan PR. Kita mungkin merasa bingung bagaimana cara membangkitkan semangat belajar mereka tanpa terkesan memaksa.

 

Islam mendorong kita untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Allah SWT berfirman:

 

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

 

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

 

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya mencari ilmu:

 

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)

 

Tunjukkan antusiasme Anda terhadap proses belajar. Jelaskan manfaat ilmu dalam kehidupan sehari-hari dan kaitkan dengan cita-cita anak.

 

Bagaimana Mengatasi Frustrasi Saat Belajar?

 

Menghadapi anak yang frustrasi saat mengerjakan PR bisa sangat menguji kesabaran. Kita mungkin ikut merasa kesal dan ingin menyerah.

 

Dalam menghadapi hal ini, kita perlu bersabar dan tetap tenang. Allah SWT berfirman:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

 

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

 

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk bersabar dalam proses belajar:

 

“Barangsiapa yang menginginkan dunia, hendaklah ia berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, hendaklah ia berilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, hendaklah ia berilmu.” (HR. At-Tirmidzi no. 2646)

 

Ajak anak untuk beristirahat sejenak saat merasa frustrasi. Lakukan kegiatan ringan yang menyenangkan sebelum kembali ke tugas.

 

Bagaimana Membangun Kemandirian Belajar?

 

Seringkali kita terjebak dalam dilema antara ingin membantu anak atau membiarkannya belajar mandiri. Kita mungkin khawatir anak tidak bisa menyelesaikan tugasnya sendiri.

 

Islam mengajarkan kita untuk membantu anak mengembangkan potensinya. Allah SWT berfirman:

 

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78)

 

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk memandirikan anak:

 

“Tidak ada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada pendidikan yang baik.” (HR. At-Tirmidzi no. 1952)

 

Beri anak kesempatan untuk mencoba menyelesaikan PR sendiri terlebih dahulu. Baru kemudian bantu jika ia benar-benar kesulitan.

 

Bagaimana Berkomunikasi dengan Guru?

 

Terkadang kita merasa bingung dengan metode pengajaran atau tugas yang diberikan guru. Kita mungkin ragu untuk bertanya atau menyampaikan kesulitan anak.

 

Islam mendorong kita untuk berkomunikasi dengan baik dan mencari ilmu. Allah SWT berfirman:

 

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

 

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)

 

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk tidak malu bertanya:

 

“Sesungguhnya obat kebodohan itu adalah bertanya.” (HR. Abu Daud no. 336)

 

Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan guru. Tanyakan metode pengajaran yang digunakan dan bagaimana Anda bisa membantu anak di rumah.

 

Bagaimana Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif?

 

Menciptakan suasana belajar yang nyaman di rumah bisa menjadi tantangan tersendiri. Kita mungkin kesulitan mengurangi gangguan atau menyediakan ruang belajar yang ideal.

 

Islam mengajarkan kita untuk menciptakan lingkungan yang baik. Allah SWT berfirman:

 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

 

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

 

Rasulullah SAW juga mengajarkan kita pentingnya lingkungan yang baik:

 

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari no. 5534)

 

Sediakan ruang belajar yang tenang dan bebas gangguan. Pastikan pencahayaan cukup dan ada meja belajar yang nyaman.

 

Membantu anak dengan pekerjaan rumah memang penuh tantangan, namun juga memberikan kesempatan berharga untuk mempererat hubungan dan mendukung perkembangan akademik mereka. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam mendampingi anak belajar, kita bisa mengatasi kesulitan ini dengan lebih bijak dan efektif.

 

Mari kita mulai dengan memahami kesulitan anak, menciptakan rutinitas belajar yang konsisten, dan membangun motivasi intrinsik. Jangan lupa untuk selalu bersabar dan memberikan dukungan positif.

 

Yang terpenting, tetaplah bersyukur dan bertawakal kepada Allah SWT. Percayalah bahwa setiap usaha kita dalam membantu anak belajar akan membuahkan hasil yang baik. Mulailah menerapkan tips-tips di atas dan saksikan perubahan positif dalam prestasi akademik dan semangat belajar anak Anda. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan meridhai usaha kita dalam mendidik anak-anak kita. Aamiin.

 

Pendaftaran Santri Baru