Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Jiwa Ukhuwah Islamiyah yang Ditanamkan Sebuah Pesantren untuk Santri-santrinya

Dalam kesehariannya, santri banyak dihadapkan oleh berbagai jenis kegiatan yang menuntut mereka untuk tumbuh menjadi seseorang yang kritis, imajinatif, dan kreatif. Dalam berbagai bentuk kegiatan tersebut, para santri dididik agar menjadi seseorang yang kompetitif, yang mampu bersaing dengan teman-temannya. Rutinitas yang demikian pulalah yang menjadikan mereka untuk selalu saling berlomba-lomba dan berjuang untuk mengungguli yang lain.

Yang patut digarisbawahi adalah bahwa bentuk persaingan di antara santri sangat berbeda dengan persaingan yang sering terjadi di luar lingkungan pesantren, yang memandang bahwa kemenangan adalah segalanya meski ditempuh dengan cara yang tidak sportif. Lingkungan pesantren memang kerap menjadi ajang kompetisi di antara santri, tetapi kompetisi yang terjalin di antara mereka merupakan sebuah usaha untuk meraih kebahagiaan. Sebuah usaha untuk mempererat tali persaudaraan.

Kompetisi yang umumnya dihelat oleh bagian yang menaungi santri merupakan sebuah perlombaan yang melibatkan banyak individu. Hal tersebut dimaksudkan supaya para santri tersebut lebih bisa untuk berbaur dan menyatu dengan teman-teman satu angkatan atau satu asrama sehingga terwujudlah salah satu jiwa yang mendasari berdirinya sebuah pesantren itu; Jiwa Ukhuwah Islamiyah.

Persaingan maupun kompetisi di lingkungan pesantren bukan untuk menemukan siapa yang menang dan siapa yang kalah tapi lebih kepada unsur untuk menumbuhkan dan mempererat rasa persaudaraan di antara santri. Agar para santri ketika mereka telah berkiprah di masyarakat selalu menjunjung tinggi rasa persaudaraan, khususnya dengan saudara muslimnya, bukan malah saling menjatuhkan.

 

(ZA)

Pendaftaran Santri Baru