Search
Close this search box.
blank

PENGASUHAN SANTRI SEBAGAI QALBUL MA’HAD HARUS BERORIENTASI PADA PROSES!

PENGASUHAN SANTRI SEBAGAI QALBUL MA’HAD HARUS BERORIENTASI PADA PROSES!

blank

Sesi Pembukaan oleh Pendiri, Ketua Dewan Nadzir dan Ketua Umum Yayasan Darunnajah
Sesi Pembukaan oleh Pendiri, Ketua Dewan Nadzir dan Ketua Umum Yayasan Darunnajah

Bertempat di Villa Darunnajah di Cipanas, Cianjur Jawa Barat rapat evaluasi Biro Pengasuhan Santri Darunnajah Group berlangsung. Pembukaan forum sharing pada Kamis malam, 10/12/09 dihadiri oleh pendiri Darunnajah, KH. Drs. Mahrus Amin yang menjelaskan 6 hal yang akan memanjangkan usia manusia, yaitu; shodaqah, do’a, berbakti kepada ke dua orang tua/birrul walidain, silaturrahmi, qiyamullail dan istighfar qobla fajar. Pimpinan Darunnajah Jakarta tersebut juga membakar semangat para generasi muda untuk berkemauan kuat membuka pesantren, seperti yang beliau lakukan di berbagai daerah. Alumni Gontor ini juga menerangkan kembali visi pesnatren yang dipimpinya untuk menjadikan santri Ulama’ (Cendekiawan), Zu’ama (Pemimpin) dan Aghniya’ (Matang secara Financial).

Sambutan berikutnya disampaikan oleh H. Syaifuddin Arif, S.H., M.H. selaku ketua umum yayasan Darunnajah. Pimpinan Darunnajah Pamulang ini mengawalinya dengan memimpin do’a untuk segenap pendiri dan mujahid Darunnajah. Notaris syari’ah ini juga menjelaskan panjang lebar tentang idealisme pendiri Daruinnajah yang mengharuskan seluruh unit dan lembaga pendidikan harus dalam bingkai pesantren, upaya serius untuk menyediakan pendidikan dengan biaya terjangkau bahkan gratis jika memungkinkan, dan pembinaan kader yang berkesinambungan dan terukur.

KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc menyampaikan kuliah Shubuh
KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc menyampaikan kuliah Shubuh

Adalah KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc ketua Dewan Nadzir Yayasan Darunnajah menguraikan pencerahannya dalam sesi pembukaan tersebut. Pimpinan Darunnajah Cipining ini mengawali dengan penegasan bahwa pengasuhan santri adalah qolbu ma’had (jiwanya pesantren). karenanya, menurut beliau penguatan pemahaman dan pengamalan agama harus menjadi prioritas. Jika hal tersebut dapat teraplikasi dengan maksimal, maka dengan sendirinya akan meminimalisir bahkan menetralisir pelanggaran disiplin pesantren. Alumni Ummul Qura Makkah tersebut kembali mengungkapkan visi pesantren yang dipimpinya sejak 1988, yaitu untuk mencetak generasi IMAMA (Imam: Pemimpin, Muttaqin: Bertaqwa, Alim: berilmu, Muballigh: Juru Da’wah, Amil: Trampil dalam mengamalkan ilmu). Beliau berkenan menghadiri sesi pembukaan hingga usai pukul 22.30 dan pada pagi harinya dalam kuliah shubuh berbagi pengalaman suka-duka memimpin Darunnajah Cipining.

Jajaran Pengasuhan Santri Darunnajah Cipining aktif mengikuti setiap sesi pertemuan
Jajaran Pengasuhan Santri Darunnajah Cipining aktif mengikuti setiap sesi pertemuan

Hadir dalam pertemuan ini 30 orang yang terdiri dari unsur biro pengasuhan di Darunnajah 1,2,3,4,7,8 dan 9. Adapun delegasi Darunnajah Cipining dipimpin langsung oleh Kepala Biro Pengasuhan Santri, ust. Ahmad Rosihin Wasyraf, S.Pd.I yang didampingi kepala Asrama Putra, ust. Muhlisin Ibnu Muhtarom, kepala asrama putri, Ust. Kamilin Asmawi, kepala asrama santri cilik, ust. Imam Ghazali, S.Pd.I. pembimbing santri non asrama, ust. Muhrizal Sutarmo dan bagian keamanan, ust. Sholehuddin Hidayat.

Ust. Ridha Makky, S.Pd.I menjadi the man behind the meeting: Ia menjadi moderator juga pemateri Total Quality Control!
Ust. Ridha Makky, S.Pd.I menjadi the man behind the meeting: Ia menjadi moderator juga pemateri Total Quality Control!

Pada sesi pertama, Jum’at 11/12/09 diisi dengan evaluasi disiplin keamanan Darunnajah jakarta dan disertai dengan tanya-jawab dan sumbang saran dari Darunnajah cabang. Banyak tanggapan dan sumbang-saran yang disampaikan dalam sesi ini, antara lain dari KH. Musthofa Hadi Chirzin, pimpinan pesantren Darunnajah 3 Al Mansyur Serang Banten yang menyampaikan  pentingnya landasan ilmu dan kepintaran serta kecerdasan segenap jajaran pengasuhan santri dalam mengakomodir kearifan lokal. Dengan gaya tuturnya yang santun dan ilmiah, para peserta banyak mendapat inspirasi baru. “Laa yastiqiimu adzdzillu idzaa a’wajal uudu!” maksudnya bahwa santri meruapakan bayangan dewan ustadz, perilaku para peserta didik mencerminkan tidak-tanduk gurunya.

KH. Drs. Sofwan Manaf, M.Si'menyentil' jajaran pengasuhan santri agar lebih berorientasi kepada'proses'
KH. Drs. Sofwan Manaf, M.Si 'menyentil' jajaran pengasuhan santri agar lebih berorientasi kepada 'proses'

Adapun setelah Sholat Jum’at, segenap peserta musyawarah kembali mendapatkan motivasi dari KH. Drs. Sofwan Manaf, M.Si. Beliau membuka pencerahannya dengan menuturkan perjalanan ke bengkulu, Sumatra yang baru saja dilakukannya untuk membebaskan tanah dan mengevalusai pesantren Darunnajah yang ada di sana. Ust. Yayan -panggilan akrab beliau, red- juga menyampaikan bahwa pendirian banyak cabang Darunnajah di berbagai daerah adalah untuk memperkuat Darunnajah itu sendiri. Beliau juga menekankan agar kegiatan pengasuhan santri harus berorientasi pada proses bukan hasil. Dan secara teknis, beliau mengarahkan agar berbagai kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan teknis Pekan Olah Raga Pesantren Nasional (POSPENAS) yang akan digelar pada Juli 2010 di Jawa Timur.

Jum’at malam, dari pukul 20.00-21.15 wib merupakan sesi laporan dan evaluasi kinerja pengurus Organisasi Santri Darunnajah. Bertindak sebagai pembicara Ust. Yusra Lismar (Pembimbing OSDN Jakarta). Dalam sesi ini dibahas upaya-upaya peningkatan kinerja bagian-bagian yang belum maksimal dalam melaksanakan progam kerja. Berikutnya, dari pukul 21.15 – 22.30 wib para peserta pertemuan diajak kembali merenung dan memahami visi, misi dan sistem kerja sebuah lembaga pendidikan dalam Total Quality Control. Materi ini dipaparkan oleh ust. Ridha Makky, S.Pd.I (Putra pertama KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc). Pencerahan ini mendapat apresiasi yang baik dari guru-guru senior antara lain; ust. Drs. H. Aunurrafiq, M.Pd, H. Sulaeman Efendi, S.Ag dan ust. H. Agus Sugianto, S. Ag (Kepala Biro Pengasuhan Darunnajah Jakarta).

Menikmati Keindahan Taman Bunga Cipanas di pagi hari
Menikmati Keindahan Taman Bunga Cipanas di pagi hari

Sesi terakhir, Sabtu, 12/12/09 dari pukul 08.00 – 11.00 merupakan forum sharing abcd pengasuhan santri yang belum terbahas pada sesi-sesi sebelumnya. Secara umum dalam pertemuan 3 hari ini banyak menelurkan ide dan gagasan serta upaya peningkatan pengasuhan dan pelayanan santri. Beberapa point yang sudah dilakukan di Darunnajah Cipining mendapatkan apresiasi dari forum dan akan diaplikasikan di pesantren-pesantren lainnya, antara lain; penguatan pelaksanaan ibadah shoum sunnah, pengkondisian santri senior di shaff pertama dalam sholat jama’ah, memperbanyak membaca al Qur’an sebelum adzan, pemback upan wali kelas dalam progam ibadah ‘amaliah oleh wali kamar, ta’lim lughah harian yang bervariasi dengan mengacu kepada 4 ketrampilan berbahasa (listening, speaking, reading, writing) dan melibatkan lebih banyak komponen, juga laporan kegiatan individu kepada pimpinan pesantren sebagai self control dan penumbuhan inner motivation, juga intensitas pertemuan santri senior dengan kyai.

Di samping dalam sesi formal, mereka juga saling tukar informasi dan pengalaman dalam penanganan pengasuhan santri dalam kesempatan informal ketika makan bersama dan waktu rehat. Mereka juga mendapatkan tambahan pencerahan perjuangan memimpin pesantren yang diuraikan oleh KH. Jamhari Abdul jalal, Lc dalam kuliah shubuh jum’at pagi. Dan keberadaan villa yang dekat dengan dengan Taman Bunga Cipanas menjadi daya tarik lainnya, dengan menghirup udara segar di pagi hari di sekeliling taman sebelum memulai sesi pertemuan. Diagendakan pertemuan sharing ini akan diadakan minimal satu kali dalam satu semester dan secara bergiliran bertempat di pesantren-pesantren cabang, diharapkan para staff pengasuhan semakin fresh dalam melaksanakan amanah berat nan mulia ini. Semoga!!

Semangat melayani dan mengasuh santri dalam rangka menggapai Ridha Ilahi!
Semangat melayani dan mengasuh santri dalam rangka menggapai Ridha Ilahi!

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah