Search
Close this search box.
Drama Arena

Drama Arena Sebagai Bentuk Pendidikan Yang Bertumpu Pada Sebuah Proses

Drama Arena Sebagai Bentuk Pendidikan Yang Bertumpu Pada Sebuah Proses

Drama Arena
Drama Arena

Serang,  (14/08/2017) Nurul Ilmi Darunnajah 14 menggelar Drama Arena perdana ini adalah salah satu bentuk pendidikan yang bertumpu pada proses. Drama Arena ini sendiri sebagai tanda 7 tahunnya Nurul Ilmi, dengan tema “inspiring the world” maka seluruh aspke penampilan-penampilan yang ditampilkan oleh para santri berhubungan dengan keindahan, keaneka ragaman, dan semangat juang Indonesia penampilan-penampilan yang ditunjukan di panggung drama arena diantaranya ialah : Hadroh , Grand Opening, Tapak Suci , Gymnastic, Puisi Collosal , Puisi Daerah, Drama Tragedi, Drama Kabaret , Tari Reog , Tari Sadeta , Irian Dance , Band , Tari Saman, Choir, Bollywood Dance , Klanting . semua penampilan yang disebutkan tadi tentu sangat berhubungan dengan Indonesia, seperti halnya puisi kolosal yang menyampaikan tentang perjuangan para pejuang wanita Indonesia yang ikut berperan menorehkan sejarah untuk kemerdekaan Indonesia penampilan ini sebagai sindiran keras untuk para wanita zaman sekarang yang sedang krisis moral dan akhlak mereka menjatuhkan sesuatu yang telah para pejuang terdahulu bangun. Kemudian drama klosal cerita yang kembali mengingatkan tentang perjuangannya jendral sudirman. Tentu penampilan-penampilan berikut telah di design sedemikian rupa untuk menyampaikan suatu pesan bahwasannya santri dapat menjadi sebuah inspirasi untuk Indonesia.  Fungsi adanya drama arena ini sendiri adalah untuk menjadi wadah mengekspresikannya skill dan kemampuan para santri juga untuk menjadi tempat kita berdakwah kepada masyarakat sekitar dengan cara yang unik dan tentu tidak membosankan. Agar mereka paham bahwasannya Santri dan anak muda sangat berpotensi utnuk menjadi Inspirasi Indonesia.

Drama Arena tahun 2017 ini memiliki motto “with team work, one dream, one spirit we ready to inspire Indonesia” menjadi semangat para santri khususnya panitia Drama Arena untuk mewujudkan acara tesebut dengan sebaik-baiknya.

“ dengan menjadi panitia Drama Arena ini, ana belajar mengenai banyak hal yang tidak bisa didapatkan didalam kelas, yaitu bagaimana caranya berorganisasi dan menjadi penggerak untuk acara ini. Secara tidak langsung ana belajar tentang leadership atau kepemimpinan” Ucap Muhammad Dardo kelas 5 TMI sebagai ketua pelaksana acara Drama Arena saat kami berkesempatan untuk mewawancarainya.

“semoga acara-acara berikutnya dapat menjadi inspirasi yang lebih baik.” Tambahnya

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14 yakni ustadz Fajar Suryono S,kom memberikan nilai 9 untuk pelaksanaan drama arena perdana, nilai 9 adalah angka yang sangat fantastic mendekati angka yang sempurna yaitu 10, tentu penilaian ini bukan hanya penilaian dari satu sisi saja namun dari berbagai segi diantaranya ialah : kesiapan panitia dalam melaksanan acara, keindahan background, kerapihan taman hias, kemegahan panggung, dan kualitas penampialn-penampilan yang ditampilkan.

Pondok pesantren bukanlah ladang penghidupan namun Pesantren adalah sebagai ladang perjuangan. Nurul Ilmi Darunnajah 14 tidak hanya mengandalkan pendidikan yang terpaku di dalam kelas saja, namun lebih dari itu, kokulikuler, dan ekstrakulikuler sangat diperhatikan karena apa yang santri lihat, dengar dan rasakan di pesantren itu semua adalah termasuk kedalam system pendidikan. Bukankah ilmu kehidupan lebih penting ? maka Pengasahan mentalitas dan kreatifitas di pondok pesantren lebih diutamakan. Salah satunya dengan diadakannya Drama Arena ini, semua santri dilibatkan untuk berpartisipasi, dari santri kelas 1 TMI hingga  kelas 6 TMI, tentu dengan tantangan yang berbeda-beda sesuai dengan potensi yang harus dimilkinya. Kelas 1 hingga 4 TMI mereka lebih banyak dituntut untuk melihat dan memperhatikan sedangkan kelas 5 dan 6 TMI sebagai penggerak. Dengan waktu kurang lebih 3 minggu panitia Drama Arena (santri kelas 5 TMI)  harus bisa menyiapkan dan mewujudkan acara Drama Arena tersebut, itu adalah sebuah tantanagn yang mungkin kebanyakan pemuda bermur 15 dan 16 tahun cukup sulit untuk dicapai, ini adalah sebuah pendidikan. namun Alhamdulillah acara berlansung dengan lancar dan sukses juga mendapat respon yang baik dari masyarakat dan para wali santri. Kemudian kelas 6 sebagai kaka yang membimbing untuk sama-sama menyukseskan acara drama arena tersebut. Tentu ini menjadi tantangan yang luar biasa sebenarnya menguji mentalitas, kreatifitas, bagaimana mereka me-manage waktu, dana dan acara, juga berorganisasi. Dengan dilatih segala aspek tersebut santri disiapkan untuk bisa menghadapi zamannya yang sangat kompetitif ini.

Drama Arena dengan waktu penyiapan tiga minggu dan gladi sebanyak tiga kali, gladi ini sendiri menurut para panitia adalah acara wajib yang harus dilaksanakan sebelum diadakannya acara besar, Karena kegunaan gladi sendiri ialah untuk meng-evaluasi dan menilai kelayakan penampilan yang akan ditampilakan nantinya. karena semuanya mengandalakan pendidikan yang bertumpu pada proses Karena dari sebuah kesuksesan yang terpenting adalah bagaimana prosesnya. Dan pendidikan terpenting di pesantren bertumpu pada sebuah pekerjaan bernama proses.

Setiap kegiatan memang diharapkan dan dirancang untuk terus bagus dari waktu-waktu ini sebagai tempat untuk para santri ber-fastabiqul khairot atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Dalam sambutan yang disampaikan Pimpinan Pesantren Nurul Ilmi Ustadz Fajar Suryono s,kom dalam acara Drama Arena 2017 beliau selalu mangharapkan acara dari waktu ke waktu yang diselenggarakan oleh Nurul Ilmi dapat lebih baik dan lebih inovatif dari acara yang sebelumnya. Acara Drama Arena ini adalah Perdana sesuai yang tertera pada sebuah mahfudzot

الفضل للمبتد وان احسن للمقتد

Yang artinya : “ keutamaan itu untuk yang mendahulukan walaupun yang setelahnya lebih baik.”

Maka semoga mendapatkan keutamaan-keutaman sebagai para pelopor reformasi.

Harapan untuk acara selanjutnya yakni Panggung Gembira 611 Inspirator generation dengan tema : “ Inspire the world”  bisa lebih baik dan spekatakuler. Temanya memang di rancang agar para panitia lebih berwawasan dan berinovasi lebih luas. Karena tantangan zaman adalah menuntut pada potensi kreatifitas. Agar nantinya bisa berkompetisi di zamannya, maka di pesantren dilatih dan dididik agar siap menjadi pemimpin umat yang mutafaqih fii diin dan munzirul kaum .

[justified_image_grid facebook_id=290047174382043 facebook_album=1471917432861672]

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah