Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

“Berhenti Sekolah” Setelah Ikut Aksi Bela Islam 212

 Seperti halnya sekolah pada umumnya yang membuka pedaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2017/2018, SD Islam Darunnajah pun telah membuka pendaftara siswa baru dan pindahan mulai awal Januari 2017.

Membeli formulir, mengikuti tes masuk, mengikuti sesi wawancara calon siswa dan calon wali murid, menunggu pengumuman hasil tes, bila diterima dilanjutkan dengan pembayaran administrasi, mengikuti psikotes, mengukur baju, pembagian buku, dan terakhir penempatan kelas. Itulah tahapan yang dilalui calon siswa untuk bersekolah di SD Islam Darunnajah Jakarta.

Ada hal yang menarik saat sesi wawancara orang tua calon wali murid, dimana saat wawancara orang tua calon siswa akan ditanya berbagai macam latar belakang anak mulai dari sifat, kebiasaan, kekurangan, ataupun kelebihan anak serta apa motivasi yang mendasari orang tua menyekolahkan anakanya di SD Islam Darunnajah.

Pada pertanyaan terakhir tentang motivasi menyekolahkan anaknya di SD Islam Darunnajah, ada salah seorang calon wali murid yang memberikan jawaban yang menurut penulis cukup menarik.

Mulailah calon wali murid ini menceritakan bagaimana proses ia memantapkan hati menyekolahkan anaknya disini.

Aksi Bela Islam III atau yang familiar dengan sebuatan Aksi Bela Islam 212 itulah yang memantapkan hati saya menyekolahkan anak di Darunnajah. Kok bisa begitu?

Ya, pada saat aksi bela Islam itu jutaan ummat Islam dari berbagai penjuru tanah air tumpah ruah berkumpul di Monas dengan satu tujuan aksi damai bela Islam. Menurut calon wali murid ini, beliau melihat salah satu kelompok peserta aksi yang cukup menarik perhatian matanya, peserta aksi itu begitu kompak, santun, rapi, dan bersemangat. 

Mulailah beliau mendekati salah satu peserta dan bertanya dari mana rombongan ini berasal , dan berbagai macam pertanyaan lain. Belum merasa puas dengan informasi yang didapat, internet menjadi salah satu solusi untuk menggali informasi tentang Darunnajah.
Dan pada akhirnya beliau melakukan beberapa kali observasi/ kunjugan ke Darunnajah untuk mendapatkan informasi yang lebih falid dan melihat secara langsung proses belajar mengajar di Darunnajah.
Menurut beliau, ghiroh keislaman Darunnajah begitu tinggi. Pada hal-hal kecil seperti aksi bela Islam saja Darunnajah begitu peduli apalagi pada hal lain seperti penanaman aqidah, tauhid dan pendidikan agama.

Setelah memantapkan niat, beliau mendaftarkan dua putrinya sekaligus untuk bersekolah di SD Islam Darunnajah masuk ke kelas 1 dan kelas 3. Sebelumnya kedua putrinya bersekolah di sekolah elit dan bonafit di kawasan Bintaro, namun setelah mendaftar di darunnajah keduanya tidak bersekolah lagi di sekolah tersebut karena homeschooling untuk mempersiapkan diri masuk Darunnajah, yang artinya selama bulan Janauari s.d bulan Juni 2017 tidak bersekolah formal pada umumnya.

Pembangunan pondasi agama anak sangat penting, agar tertanam kuat dalam jiwanya aqidah Islam. Tantangan dan masa depan anak begitu kompleks, paham komunis siap menyusup setiap sendi kehidupan, paham kapitalis siap memporak-porandakan ekonomi umat, dan paham skuler siap melemahkan akidah umat. 

Alhamdulillah kini keduanya sudah mulai belajar di SD Islam Darunnajah, selamat belajar dan menuntut ilmu, semoga apa yang dicita-citakan tercapai dan menjadi muslimah cerdas, taat, patuh, dan sholehah.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada saat Aksi Belas Islam 212 Darunnajah ikut berpartisipasi dengan mengirimkan para mahasiswa dan guru yang berasal dari darunnajah pusat dan cabang dengan mengendarai lebih dari 5 bus besar. Darunnajah juga menyediakan makanan dan minuman secara gratis serta menyiagakan satu buah mobil ambulan. 

Para santriwan dan satriwati juga mengadakan Aksi Bela Islam 212 dengan menggelar tabligh akbar dan orasi yang diisi oleh beberapa guru dan para santri. Silih berganti para santri menjadi orator dihadapan ribuan santri yang memadati temapt acara di lapangan basket.

Pendaftaran Santri Baru