Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Islam. Bulan ini berada di antara dua bulan yang sangat mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan. Banyak amalan dianjurkan pada bulan ini, termasuk puasa sunnah dan memperbanyak doa. Salah satu keyakinan yang berkembang di kalangan umat Islam adalah bahwa catatan amal tahunan diangkat kepada Allah pada bulan Sya’ban. Benarkah demikian?
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Wahai Rasulullah, aku tidak melihat engkau banyak berpuasa dalam bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Rasulullah ﷺ menjawab: “Itu adalah bulan yang dilupakan oleh banyak orang, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di mana amalan diangkat kepada Allah Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad). Hadis ini menjadi dasar utama bagi keyakinan bahwa bulan Sya’ban adalah waktu di mana catatan amal tahunan diangkat kepada Allah. Para ulama menafsirkan bahwa pada bulan ini, amalan manusia selama satu tahun penuh disampaikan kepada Allah.
Menurut beberapa ulama, terdapat tiga jenis pencatatan amal yang diangkat kepada Allah. Pengangkatan harian terjadi setiap pagi dan sore, di mana malaikat mencatat dan mengangkat amalan seseorang, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah bahwa ada malaikat yang bertugas mencatat amal manusia setiap siang dan malam (HR. Bukhari dan Muslim). Pengangkatan mingguan terjadi setiap hari Senin dan Kamis, di mana amal manusia dilaporkan. Pada hari ini, juga dianjurkan untuk berpuasa sebagaimana yang dilakukan Rasulullah . Pengangkatan tahunan diyakini terjadi pada bulan Sya’ban, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i dan Ahmad.
Dalam hadis yang disebutkan sebelumnya, Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa beliau ingin saat amalannya diangkat, beliau dalam keadaan berpuasa. Ini menunjukkan betapa pentingnya keadaan seseorang ketika amalannya disampaikan kepada Allah. Oleh karena itu, memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban, terutama puasa sunnah, adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Berdasarkan hadis dan pendapat ulama, keyakinan bahwa catatan amal tahunan diangkat kepada Allah pada bulan Sya’ban memiliki dasar yang kuat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh pada bulan ini. Semoga kita dapat mengisi bulan Sya’ban dengan amal kebaikan dan mendapatkan ridha Allah SWT sebelum memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah.