Adalah ustadz Iwan Setiawan, staf Biro Keuangan yang dikepalai ustadz Muhammad Mudatsir, S.H.I, tampak sigap menjelaskan kepada beberapa santri terkait penunggakan keuangan mereka yang wajib dibayarkan ke pesantren.
Menggunakan kesempatan ujian mid semester yang cenderung keaktifan dan kehadiran santri lengkap di kelas, ustadz Iwan pada hari ini Senin, 26 September 2016 langsung menemui satu-satu santri yang harus menerima surat tagihan itu.
Setelah surat diterima, ustadz Iwan menjelaskan :”Silahkan surat ini nanti dibuka setelah usai ujian, jika ada kesalahan data atau ketidaksesuain maka agar datang ke kantor TU Keuangan dengan membawa kwitansi atau buku pembayaran! “.
Sebenarnya langkah preventif sudah dilakukan sebelum pelaksanaan ujian dengan berbagai cara : dipanggil ke TU Keuangan, orang tuanya ditilpon hingga ada juga sebagian santri tersebut diberikan kesempatan pulang ke rumah mengambil dana dimaksud.
Hanya saja fakta di lapangan terkadang tidak seindah yang dibayangkan, sehingga langkah-langkah lain seperti tadi di atas perlu dilakukan.
Dalam beberapa kesempatan pimpinan pesantren sering mengungkapkan :”Jika dana dari para wali santri ini lancar masuknya maka kita bisa mempercepat pembangunan dan perlengkapan sarana pra sarana, ibaratnya orang jalan itu dengan dua kaki, faktanya kita berjalan dengan satu kaki, itupun sudah alhamdulillah!. (mr. mim).