Tahukah Anda bahwa menjaga wudhu memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kehidupan kita?
Wudhu bukan hanya sekedar ritual bersuci sebelum shalat, tetapi juga mengandung banyak hikmah dan kebaikan jika kita menjaganya.
Rasulullah saw pun menganjurkan umatnya untuk senantiasa menjaga wudhu dalam kondisi apa pun.
Lalu apa saja keutamaan dan manfaat menjaga wudhu yang perlu kita ketahui?
Tulisan ini membahas tentang keutamaan menjaga wudhu menurut hadits-hadits shahih, kaitan wudhu dengan ciri orang beriman, manfaat wudhu untuk kesehatan, dan tips praktis agar bisa istiqomah menjaga wudhu.
Berikut uraiannya:
Apa saja manfaat menjaga wudhu dalam kehidupan sehari-hari?
Menjaga wudhu memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari kita, di antaranya:
1. Mendapat pahala yang besar dari Allah swt
2. Diampuni dosa-dosa kecilnya
3. Hatinya lebih tenang dan damai
4. Terhindar dari gangguan setan
5. Wajahnya lebih bersinar dan bercahaya
6. Lebih semangat dan khusyuk dalam beribadah
7. Meningkatkan kesehatan secara menyeluruh
8. Menjadi ciri khas orang yang beriman
Apa saja keutamaan menjaga wudhu menurut hadits-hadits shahih?
Rasulullah saw bersabda:
لَا يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ
Artinya: “Tidaklah seseorang senantiasa menjaga wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah no. 277, shahih)
Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
Artinya: “Barangsiapa berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, maka keluarlah kesalahan-kesalahannya dari jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim no. 245)
Rasulullah saw juga menceritakan bahwa Bilal bin Rabbah, sahabat beliau yang selalu adzan, termasuk orang yang mendapat keutamaan karena selalu menjaga wudhunya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي فِي الْجَنَّةِ فَإِذَا امْرَأَةٌ تَوَضَّأُ إِلَى جَانِبِ قَصْرٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ فَقَالُوا لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَذَكَرْتُ غَيْرَتَهُ فَوَلَّيْتُ مُدْبِرًا قَالَ فَبَكَى عُمَرُ وَقَالَ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعَلَيْكَ أَغَارُ
Artinya: “Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi berada di surga, tiba-tiba ada seorang wanita berwudhu di samping istana. Lalu aku bertanya; “Milik siapakah istana ini?” Mereka menjawab; “Milik Umar bin Al Khaththab.” Maka aku teringat kecemburuannya, lalu aku berpaling ke belakang.” Umar pun menangis sembari berkata; “Demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah, pantaskah aku cemburu kepadamu?” (HR. Bukhari no. 3679)
Mengapa menjaga wudhu termasuk ciri orang beriman?
Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Majah di atas, Rasulullah saw menegaskan bahwa hanya orang mukmin yang senantiasa menjaga wudhunya. Hal ini karena orang beriman senantiasa ingin menjaga kesucian dan kebersihan dirinya, tidak hanya secara lahir tetapi juga batin.
Dengan menjaga wudhu, seorang mukmin membuktikan ketaatan dan kecintaannya pada Allah swt. Ia rela melakukan perintah Allah meskipun mungkin terasa berat bagi dirinya. Wudhu yang dijaga juga menjadi bukti keimanan yang selalu terpancar dari diri seorang Muslim.
Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Artinya: “Kesucian adalah setengah dari iman.” (HR. Muslim no. 223)
Bagaimana menjaga wudhu dapat menjauhkan dari gangguan setan?
Sebagaimana kita ketahui, setan adalah musuh utama manusia yang selalu menggoda untuk berbuat keburukan dan maksiat. Salah satu cara setan mengganggu manusia adalah dengan membisikkan was-was dan rasa malas saat akan melaksanakan ibadah.
Rasulullah saw mengajarkan bahwa ketika seseorang marah, yang mana amarah adalah bisikan setan, maka hendaklah ia segera mengambil wudhu. Beliau bersabda:
إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Artinya: “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api, sementara api akan mati dengan air, maka jika salah seorang dari kalian marah hendaklah berwudhu.” (HR. Abu Daud no. 4784, hasan)
Dengan senantiasa menjaga wudhu, maka setan akan menjauh dan tidak bisa mengganggu. Hati pun menjadi lebih tenang dan damai karena selalu dekat dengan Allah swt.
Apakah menjaga wudhu memiliki dampak positif bagi kesehatan?
Ternyata menjaga wudhu, selain bernilai ibadah, juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Beberapa di antaranya:
1. Membersihkan kotoran dan kuman di wajah, tangan, dan kaki
2. Menghilangkan bau tidak sedap di mulut dan gigi
3. Melancarkan peredaran darah di tubuh
4. Meningkatkan konsentrasi dan kinerja otak
5. Menyegarkan tubuh dan menghilangkan kantuk
6. Menenangkan pikiran dari stres dan kecemasan
7. Mencegah penyakit kulit dan infeksi
Oleh karena itu, wudhu bukan hanya bermanfaat secara rohani, tetapi juga secara jasmani. Dengan rutin berwudhu, kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan baik.
Dalam ilmu medis modern pun diakui pentingnya mencuci tangan dan bagian tubuh lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit dan virus. Istilah baru yg dikenal adalah ‘CTPS’ (Cuci Tangan Pakai Sabun). Hal ini sejalan dengan tuntunan wudhu dalam Islam.
Bagaimana menjaga wudhu dapat menghapus dosa-dosa kecil?
Menjaga wudhu dapat menghapus dosa-dosa kecil yang kita lakukan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
Artinya: “Barangsiapa berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, maka keluarlah kesalahan-kesalahannya dari jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim no. 245)
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu juga meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ -أَوِ الْمُؤْمِنُ- فَغَسَلَ وَجْهَهُ، خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ، أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ، أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ، حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ
Artinya: “Apabila seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya, maka keluarlah dari wajahnya setiap kesalahan yang ia lihat dengan kedua matanya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Apabila ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya setiap kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah setiap kesalahan yang diayunkan oleh kedua kakinya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir, hingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR. Muslim no. 244)
Sungguh mulia keutamaan menjaga wudhu dalam menghapus dosa-dosa kecil yang tidak kita sadari. Allah swt Maha Pengampun dan Maha Penyayang terhadap hamba-Nya yang senantiasa menjaga kesucian diri. Wudhu yang sempurna dan rutin dapat menjadi sarana taubat dan membersihkan diri setiap harinya.
Apa kaitan antara menjaga wudhu dan meningkatkan kekhusyukan shalat?
Menjaga wudhu dapat meningkatkan kekhusyukan kita dalam shalat. Hal ini karena dengan wudhu, kita membersihkan diri dari hadats dan kotoran, baik secara fisik maupun batin. Hati pun menjadi lebih bersih dan fokus untuk menghadap Allah swt.
Dalam hadits qudsi, Allah swt berfirman:
يَا ابْنَ آدَمَ ، إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ وَأَسْبَغْتَ الْوُضُوءَ فَأَقْبَلْتُ عَلَيْكَ بِوَجْهِي وَإِذَا لَمْ تُسْبِغِ الْوُضُوءَ أَدْبَرْتُ عَنْكَ
Artinya: “Wahai anak Adam, apabila engkau berdiri untuk shalat dan menyempurnakan wudhu, maka Aku menghadap kepadamu dengan wajah-Ku. Namun apabila engkau tidak menyempurnakan wudhu, maka Aku berpaling darimu.” (HR. Abu Daud dalam Marasilnya)
Hadits ini menunjukkan bahwa wudhu yang sempurna akan mendatangkan perhatian Allah swt dan menambah kekhusyukan kita dalam shalat. Hati pun lebih tunduk dan merendah di hadapan-Nya.
Syekh Abdul Qadir al-Jilani rahimahullah berkata: “Ketahuilah, apabila seorang hamba berwudhu dengan sempurna, Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat dan menghiasi hatinya dengan nur kekhusyukan.”
Bagaimana menjaga wudhu dapat menenangkan hati yang sedang marah?
Sebagaimana telah disebutkan dalam hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah saw memerintahkan untuk mengambil wudhu ketika sedang marah. Hal ini karena marah berasal dari godaan setan yang terbuat dari api, sementara api bisa dipadamkan dengan air wudhu.
Secara medis, wudhu dapat menenangkan hati yang sedang marah karena air yang dingin dapat menurunkan suhu tubuh dan detak jantung yang meningkat saat marah. Wudhu juga merangsang syaraf parasimpatis yang membuat perasaan lebih rileks dan tenang.
Saat berwudhu dengan penuh kesadaran dan merenungi maknanya, kita akan mengingat Allah swt dan merasa malu jika marah berlarut-larut. Kita pun memohon kepada-Nya agar menghilangkan amarah dan sifat buruk dalam hati kita.
Menjaga wudhu dapat menjadikan kita pribadi yang sabar, pemaaf dan tidak mudah terpancing amarah. Sebagaimana firman Allah swt:
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran 3: Ayat 134)

Apa kaitan antara menjaga wudhu dan mendapat naungan di hari kiamat?
Menjaga wudhu dapat mengantarkan seseorang untuk mendapat naungan Allah swt di hari kiamat kelak. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya: “Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. (Mereka adalah) pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)
Beberapa ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “seorang yang hatinya terpaut dengan masjid” dalam hadits tersebut adalah orang yang senantiasa menjaga wudhunya agar bisa shalat di masjid.
Orang yang menjaga wudhunya akan lebih bersemangat dan khusyuk untuk beribadah di masjid. Ia pun rela meninggalkan kesibukan dunia demi menghadap Allah swt di rumah-Nya.
Dengan senantiasa menjaga wudhu, kita berharap agar termasuk golongan yang dinaungi oleh Allah swt pada hari yang sangat panas di padang mahsyar. Kita pun memohon kepada-Nya agar senantiasa diberikan kemudahan untuk selalu menjaga kesucian diri.
Bagaimana menjaga wudhu dapat membuat wajah bersinar di akhirat?
Orang-orang yang senantiasa menjaga wudhunya akan mendapatkan tanda istimewa di hari kiamat, yaitu wajah dan anggota wudhunya yang bersinar. Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ
Artinya: “Sesungguhnya umatku pada hari Kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan bercahaya wajah mereka, dan berkilauan bagian tubuh yang dibasuh dalam wudhu.” (HR. Bukhari no. 136 dan Muslim no. 246)
Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
Artinya: “Siapa di antara kalian yang mampu untuk memanjangkan cahaya wajahnya pada hari kiamat, maka lakukanlah.” (HR. Bukhari no. 136)
Para sahabat bertanya, “Bagaimana cara memanjangkan cahaya tersebut ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Yaitu dengan menyempurnakan wudhu dan memperbanyak langkah menuju shalat jamaah.”
Cahaya pada wajah dan anggota wudhu tersebut akan menjadi pembeda antara orang yang rajin menjaga wudhunya dengan yang tidak pada hari akhir nanti. Mereka yang wajahnya bersinar akan lebih mudah dikenali dan dipanggil untuk menuju surga Allah swt.
Tentu saja kita semua berharap agar termasuk golongan yang berwajah bersinar di akhirat kelak. Dengan istiqamah menjaga wudhu di setiap saat, kita memohon kepada Allah agar diberikan ampunan dan dijauhkan dari api neraka.
Apa saja tips praktis agar bisa istiqomah menjaga wudhu setiap saat?
Berikut beberapa tips praktis agar kita bisa senantiasa menjaga wudhu di setiap saat:
1. Berniat ikhlas hanya untuk Allah swt dan mengharap pahala menjaga wudhu dari-Nya.
2. Luruskan pemahaman bahwa menjaga wudhu adalah perkara sunnah yang memiliki keutamaan besar, bukan sekedar perkara mubah.
3. Pelajari tata cara wudhu yang baik dan benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad saw.
4. Biasakanlah untuk berwudhu setiap kali masuk dan keluar kamar mandi.
5. Perhatikan hal-hal yang membatalkan wudhu dan batasi melakukannya jika tidak perlu.
6. Selalulah membawa perlengkapan wudhu saat bepergian, seperti tisu basah dan botol air.
7. Berwudhulah segera setelah bangun tidur untuk mendapatkan keberkahan di awal hari.
8. Biasakanlah shalat sunnah dua rakaat setiap selesai wudhu.
9. Berdoalah kepada Allah agar diberikan kemudahan dan kekuatan untuk senantiasa menjaga wudhu.
10. Cari teman atau komunitas yang juga memiliki semangat untuk menjaga wudhu agar saling mengingatkan dan memotivasi.
Kesimpulan
Menjaga wudhu memiliki banyak keutamaan yang luar biasa bagi seorang Muslim. Selain sebagai syarat sah shalat, wudhu juga dapat membersihkan dosa, menenangkan hati, menghindari godaan setan, meningkatkan kekhusyukan, dan menjadi tanda keimanan seseorang.
Orang yang senantiasa menjaga wudhunya akan mendapatkan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Wajah dan anggota wudhunya akan bersinar cemerlang, sebagai pembeda dengan orang yang lalai. Ia pun akan mendapatkan naungan dan surga Allah swt di hari kiamat nanti.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama membiasakan diri untuk menjaga wudhu di setiap saat. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk senantiasa berada dalam keadaan suci dan bersih. Dan semoga kita termasuk golongan yang dinaungi oleh Allah swt di hari akhir nanti. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Penutup
Demikianlah pembahasan tentang keutamaan menjaga wudhu dalam kehidupan seorang Muslim. Semoga apa yang telah kita pelajari bisa menjadi motivasi untuk lebih semangat dalam menjaga kesucian diri, baik secara lahir maupun batin.
Kita berharap, dengan senantiasa menjaga wudhu, kualitas iman dan amal shalih kita semakin meningkat. Kita pun senantiasa dekat dengan Allah dan terhindar dari hal-hal yang tidak diridhai-Nya.
Ingatlah, menjaga wudhu adalah investasi akhirat yang tidak akan merugikan. Semoga segala lelah dan perjuangan kita hari ini berbuah manis di surga kelak. Mari kita bersungguh-sungguh dalam menjaga wudhu di sepanjang hidup ini. Wallahu a’lam bish shawab.
Yuk Istiqamah Menjaga Wudhu!
Setelah mengetahui begitu banyaknya keutamaan menjaga wudhu, hal praktis yang bisa langsung kita lakukan adalah membaca niat untuk berwudhu dan memperbaharui wudhu kita. Jika kita sedang dalam keadaan tidak punya wudhu, maka segeralah kita mengambil air wudhu dan berwudhu sesuai sunnah Nabi saw.
Mulai hari ini, marilah kita istiqamah untuk menjadikan menjaga wudhu sebagai kebiasaan dan gaya hidup sehari-hari kita. Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan, kemudahan dan keberkahan kepada kita. Dan kita pun mendapatkan keutamaan-keutamaan wudhu sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah swt dan Rasul-Nya saw. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.